Chapter 6: Mantan.

19 12 6
                                    

Happy reading!
Enjoy the Story 🤗
.
.
.
Lapangan penuh dengan kumpulan orang namun seseorang berteriak memanggil-manggil nama Tasya dari sudut kanan koridor. Seorang laki-laki berparas lumayan sedang melambaikan tangannya.

"Tasya," panggilannya.

"Radit, waw lo berubah makin ganteng aja. Apa kabar?" tanya Tasya dengan senyuman terpancar.

Raditya Altario, mantan pacar Tasya yang pergi ke luar negeri. Berselingkuh dengan temannya yang selalu Tasya bantu saat seorang Viona yang kerap selalu di bully saat masih SMP.

"Baik kok, lo sendiri?" tanya Radit balik

"Baik juga, jadi selingkuh dari gue?" Cetus Tasya membuat pertemuan menjadi lebih canggung.

Sebelum Radit menjawab suara seorang gadis memangil namanya. Membuat Radit pergi ke asal suara, melanjutkan sesi pemotretannya

"Radit sayang cepet dong yang lain udah pada nunggu," ucap Viona.

"Iya sayang sini dulu ada temen SMP kita dulu," sahut Radit mengalihkan perhatian agar dirinya tidak harus menjawab pertanyaan Tasya.

"Waw, hai Tasya masih ingat gue? Kayaknya lo lupa ya karena sekarang gue cantik gini. Ini gue Viona cewek item dekil kepang dua yang paling membenci lo karena gue juga suka sama Radit. Sekarang udah enggak kok Radit lebih pilih gue dari pada lo sekarang gue yang di atas dan gue gak butuh uluran tangan lo," papar Viona.

"Ooh, iya. Tentu, gue permisi," ujar Tasya dengan senyuman terpaksa.

Tasya berlari menuju taman tanpa memperdulikan teman-temannya. Tasya duduk di sebuah bangku taman, menutup wajahnya dengan taplak tangan. Tidak lama seseorang bermasker hitam mengagetkan, spontan Tasya membuat gerakan mendadak seperti menendang kearah depan.

"Santai Sya, gue Bara," ucapnya

"Astaga, ngapain sih lo?" tanya Tasya.

"Gini-gini gue pernah satu SMP sama lo, gue lagi ikutin Radit gue kesel dia selingkuh dari lo. Lo tahu sendiri dia dulu minta bantuan gue deketin lo , mana maksa lagi. sekarang saatnya balasan dendam," jelas Bara.

"Dia disekolah gue lagi ada pemotretan sama Viona," tandas Tasya.

"Santai aja Dimas nyuruh anak-anak padepokan buat nyerang kru-nya, kita serang di sekolah aja," cetus Bara.

" Stres apa gimana sih lo, kalo kena masalah gimana? Gue paham kalian menghormati gue, begitu juga gue sangat menghormati Dimas. Terserah kalian mau apa asalkan jangan lukai siswa di sana dan satu lagi gak boleh merusak properti sekolah," jelas Tasya.

"Siap Sya, semua udah stay di warung sebrang. Semua terkendali," tutur Bara.

Bara pergi meninggalkan Tasya, Tasya kembali merenung. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya Tasyakuran tidak habis pikir dengan Bara saat ini yang rupanya masih menyimpan dendam. Angga diam-diam memperhatikan perbincangan Tasya dan Bara, menghampiri Tasya dengan menepuk pelan pundak Tasya.

Tasya berpikir Bara kembali lagi dengan masalah yang baru.

"Woy," sapa Angga.

"Bara mau apa lagi sih, nambah masalah lagi," kesal Tasya.

"Oh tadi Bara, gue hampir aja cemburu," ucap Angga cengengesan.

"L3 ternyata, gue kira Bara lagi," tandas Tasya.

"Apaan tuh L3? Lagian gue juga gak peduli urusan lo sama Bara, Kafka yang manggil lo ayank ataupun model mantan pacar lo itu. Satu aja yang mau gue tanya kenapa lo bohong sama gue udah itu doang," jelas Angga.

Dua Wajah [Completed]✓>{Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang