Seorang lelaki turun dari bus di sebuah halte yang cukup ramai. Tangannya menahan ponsel yang dia tempelkan di telinga kanannya. Sambil bersahutan dengan seseorang disebrang sana.
Lelaki itu berjalan dengan sedikit tergesa gesa berusaha keluar dari kerumunan di halte.
Tatapannya fokus kedepan hingga dia bersalipan dengan seorang gadis berpakaian casual. Jas hitam panjang dan rok span diatas lutut, berjalan dengan sangat anggun walaupun sepertinya sedang terburu-buru.
Sama seperti Dion, gadis itu berjalan sambil memegangi ponsel ditelinga nya. Gadis itu berjalan dengan tatapan dingin tanpa memedulikan beberapa orang yang melihat nya kagum.
Tentu saja, siapa yang tak kagum jika ada gadis berparas cantik dengan pakaian formal berjalan dengan langkah panjang membelah kerumunan di halte.
Begitu juga dengan Dion, Dion melirik sekilas gadis formal itu. Sepertinya dia tau siapa gadis itu. Tapi terserah lah, Dion harus segera datang ke sebuah cafe.
....
"Kenapa lama sekali? Kau tau meeting kali ini sangat penting?" Early kali ini benar-benar kesal dengan sekertarisnya.
"Maafkan saya nona, tadi tuan Carlos meminta saya mempertemukan tuan dengan calon tunangan nona." Perkataan Daren membuat Early semakin kesal. Sikap Carlos yang menjadi ayah Early sangat berlebihan.
Early mendengus kesal membuang wajahnya pada kaca mobil yang memperlihatkan toko supermarket dengan barang jualan berbeda.
Arunia Early Carmelle, gadis berparas cantik dengan tatapan dingin, menusuk dan membekukan siapa saja yang ditatap nya. Berpenampilan formal yang membuatnya terlihat anggun dan terhormat. Jangan lupa, jika Early adalah seorang CEO muda dengan beberapa perusahaan besar yang tersebar di belahan dunia.
Pewaris tunggal keluarga Carlss. Yang saat ini akan dijodohkan dengan seorang pria sederhana.
"Permisi tuan, maaf terlambat, ada sedikit kendala dijalan." Ucap pria yang akan dijodohkan dengan Early.
"Tak apa, duduklah." Jawab Carlos tenang.
Dion mengambil kursi dan duduk tepat didepan Carlos. Ya, dia Dion. Yang sempat berpapasan dengan Early dijalan.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Carlos memulai percakapan.
"Baik, bagaimana dengan tuan sendiri?"
Carlos menghela nafas, "sudah berapa kali saya bilang, jangan memanggil saya dengan sebutan tuan. Panggil saya, papa."
"Maaf Pah, bagaimana dengan kondisi papa?" Sedikit canggung memang, pasalnya Dion sendiri memanggil ayahnya dengan sebutan bokap.
"Baik. Bagaimana dengan chat line mu pada Early? Sudah dia balas? Atau kalian sudah dinner?"
Dion mulai bingung, jangankan dinner, chat saja belum sama sekali.
"Mmm, soal dinner sepertinya kami belum ada waktu." Ucap Dion beralasan.
"Sepertinya Early masih sangat sibuk dengan dunia bisnisnya. Nanti akan papa beri tau dia." Dion hanya mengangguk mengiyakan ucapan Carlos.
....
"Meeting saya tutup, terimakasih atas kerjasamanya." Early keluar dari ruangan setelah menutup meetingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Arunia
Teen Fictionkisah hidup seorang gadis dingin yang dijodohkan dengan seorang pria tampan yang sederhana. mempunyai suami yang masih berhubungan manis dengan gadis lain merupakan tantangan bagi Gadis dingin itu. hingga sebuah pemikiran merubah segalanya. gadis d...