6. Salah Paham (18+)

15 3 0
                                    

Gaharu menghamparkan kain lebar di atas rerumputan yang berembun itu, lalu Rembulan membantu meletakkan kotak-kotak makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaharu menghamparkan kain lebar di atas rerumputan yang berembun itu, lalu Rembulan membantu meletakkan kotak-kotak makanan.

Sejak awal, Gaharu memang tidak berniat mengajak gadis itu ke tempat wisata karena tau akan sangat ramai.

Jadi, Gaharu hanya membawa Rembulan ke danau di sekitar villa. Gaharu sangat menyukai tempat itu. Tempat yang biasa dirinya gunakan untuk merenung.

"Tempatnya bagus banget, ya."

Gaharu mengangguk.

"Awalnya ini rumah nenek aku, tapi karena mamah mau ngerawat dia jadi mamah bawa nenek ke rumah di Jakarta. Sekarang dijadiin villa karena rumahnya dulu gak ada yang ngurus."

"Tapi, villanya di tempatin sama siapa jadinya?"

"Gak ada sih, cuma mbak sama bapak yang ngerawat aja. Tapi, orangtua sering kesini kok."

"Oh," Rembulan mengangguk, "Kenapa gak tinggal disini aja?"

"Mereka ada rencana."

"Waah, enaknyaa… sama kamu?"

Gaharu menggeleng, "Kan aku mau di Jepang."

Rembulan tersenyum seraya mengangguk. Iya, memang Gaharu sejak dulu memimpikan untuk hidup disana.

Membicarakan itu justru membuat Rembulan malah mengingatkannya pada Liana.

Liana juga memimpikan hidup disana, Gaharu selalu bercerita. Saking seringnya bercerita mengenai hal itu, Rembulan jadi hafal semuanya.

Mungkin Liana juga memimpikan hidup bersama Gaharu disana? Rembulan tidak tahu.

"Sama kamu, Ree."

Tukas Gaharu, seolah tahu apa yang ada dipikiran gadis itu.

Rembulan terdiam, tidak tahu harus bereaksi apa, "Makan yuk?" ajak Rembulan.

Gaharu mengangguk.

Gaharu mengusap lembut sudut bibir gadis itu, saat melihat ada sisa makanan yang menempel.

"You okay?" tanya Gaharu, karena melihat Rembulan hanya terdiam sejak tadi.

Rembulan mengangguk, lalu kembali menyuap makanannya itu.

Semua itu terjadi begitu cepat dan tidak diduga-duga. Bagaimana bisa, Rembulan yang patah hati dan putus asa karena lelaki lain, lalu di hari yang sama sudah bergandengan tangan dengan lelaki yang berbeda.

Apakah bisa secepat dan semudah itu?

Bahkan dirinya pun sulit mencerna apa yang sudah dan sedang terjadi.

***
Rembulan menuangkan sebotol jus apel di gelas kecil seraya memperhatikan Gaharu yang tengah berdiri di tepi danau, sedang menghisap sebatang rokok.

Rembulan memandang langit yang sebentar lagi akan menggelap, lalu menghela nafas berat.

Apakah ini sebuah mimpi? dan Rembulan tidak ingin terbangun karenanya.

Between The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang