11. Tamat

13 5 0
                                    

Apa terlalu berlebihan jika Rembulan mengatakan bahwa bisa bersanding dengan Radi sama halnya seperti menggapai bintang-bintang yang bergelantungan di langit ke tujuh?

Seumur hidupnya, ini kali pertama bagi Rembulan bisa sedekat ini dengan seorang 'social butterfly' yang di idam-idamkan oleh banyak jiwa.

Ini bukan lagi mimpi atau khayalan, tetapi realita dan kenyataan.

Rembulan memandangi Radi dari kejauhan, lelaki itu sedang berbincang dengan banyak orang.

Dari cara Radi menatap, tersenyum, merespon orang-orang, sama seperti yang Radi lakukan pada Rembulan. Membuat sebagian orang termasuk Rembulan terbang melayang tanpa ancang-ancang.

Rembulan tersenyum seraya mendengus, lalu tangannya refleks meraba kalung Bulan dan Kaktus itu.

Apa kabar dengan hati dan perasaannya?

Rembulan kembali melanjutkan langkahnya, menarik koper dan barang bawaannya menuju bus yang telah menunggu.

Hari ini adalah hari dimana dirinya harus kembali ke Jakarta.

"Ree…"

Tidak lama setelahnya, suara yang dirinya kenal itu menyahut dibarengi dengan suara kaki berlarian.

Rembulan menoleh, dan melihat Radi yang sudah tersenyum lebar mendekatinya.

Rembulan hanya tersenyum simpul.

"Sini, biar kubantu."

Radi meraih koper dan barang bawaan Rembulan, lalu berjalan mendahului Rembulan untuk mengangkut barang bawaan itu.

"Thanks kak."

Radi tersenyum, "Mau ngasih imbalan apa nih?"

Rembulan hanya terkekeh, "Kopi gratis deh nanti."

"Boleh, tapi mau ada ekstrak topingnya?"

Rembulan mengangguk setuju, "Boleh, frape enak banget sih."

"Bukanlah Ree, bukan itu. Favorit aku… masa gak tau?"

Rembulan mengerutkan dahi, seingatnya Radi tidak begitu menyukai kopi dengan tambahan topping. Hal yang selalu Radi beli di kafe tempatnya bekerja adalah Croffle Brown Sugar dengan Latte saja.

"Apaan kak? Croffle?"

"Cinta dengan ekstrak kasih sayang."

Rembulan yang mendengar itu hanya memutar bola mata.

Radi tertawa melihat reaksi spontan dari Rembulan, "Lucu banget sih Ree," puji Radi.

Rembulan yang mendengar itu hanya bisa ikut tertawa.

Sebelum menaiki bus, Radi menyimpan terlebih dahulu barang-barang milik Rembulan.

"Makasih ya kak."

Radi mengibaskan tangan, "No worries, ayo ree naik."

Rembulan mengangguk.

Radi mempersilahkan Rembulan untuk naik terlebih dahulu ke dalam bis.

Rembulan memilih tempat duduk, dan Radi hanya menyetujui lalu duduk di samping Rembulan.

"Besok mulai kerja lagi?"

"Nggak dulu kayaknya, mau istirahat dulu dua sampe tiga hari."

Radi mengangguk, "Iya, nanti sakit kalo gak istirahat. Tapi, gapapa kan kalo gak masuk kaya gitu?"

"Iya, kan gajinya sesuai berapa kali kita masuk. Tapi, bosnya baik banget… sering ngasih uang lebih."

"Jadi kamu betah ya disana?"

Between The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang