12. Bersilangan

20 4 0
                                    

Pergi untuk sementara adalah keputusannya untuk sementara. Jika dirinya memilih untuk tetap disana, maka Gaharu tidak tahu sampai kapan akan terlelap dalam mimpi buruk dan kesedihan.

Dirinya berharap bahwa keputusannya ini adalah yang terbaik.

"Apa aja yang mau dibawa?" tanya Yoga.

"Gue gak tau juga."

"Maksud lo gimana sih Ga?"

"Bawa yang bisa masuk mobil aja."

"Gue juga heran, kenapa juga mau pindah mendadak kaya gini."

Dengan inisiatifnya, Yoga mengangkat monitor dan keyboard komputer milik Gaharu untuk diangkut ke dalam mobil.

"Gue angkut dulu ini ya."

Gaharu hanya mengangguk, sedangkan dirinya memasukkan barang-barang yang sekiranya bisa dimasukkan ke dalam kotak untuk diangkut kemudian.

"Eh, Rembulan..." langkah Yoga terhenti saat berpapasan dengan Rembulan yang sepertinya sudah bersiap-siap untuk pergi berkuliah.

"Hai Yog..." Rembulan tersenyum canggung.

"Mau berangkat kuliah ya?"

Rembulan mengangguk.

"Gue udah lama gak liat lo, lagi cuti kerja?"

"Oh nggak, kemarin ada projek dari kampus Yog."

Rembulan mencuri-curi pandang ke arah pintu masuk kamar Gaharu.

Dirinya ikut penasaran juga dengan apa yang dilakukan oleh Yoga hingga membawa komputer milik Gaharu.

"Oh gitu..."

Rembulan mengangguk seraya tersenyum.

"Mau gue bantu gak Yog?"

"Oh ini? gak perlu gapapa."

"Yog, gue minta tolong nan–" Tentu, Gaharu terkejut dengan kehadiran Rembulan yang tidak dirinya duga-duga itu.

Begitu pun Rembulan, tetapi... dirinya sudah menyiapkan diri untuk menghadapi situasi seperti ini.

Rembulan sebenarnya terkejut dengan apa yang Yoga dan Gaharu lakukan.

Gaharu mau pindahan, ya?

"Gue duluan ya Yog... mariiii..." ujar Rembulan seraya tersenyum simpul, lalu melipir pergi dari hadapan Gaharu dan Yoga.

"Hati-hati Ree..." sahut Yoga.

Sambil terus berjalan pergi dan tanpa menoleh kembali, Rembulan hanya mengacungkan jempol.

"Ada yang lagi gak akur nih kayaknya," sentil Yoga.

Gaharu tidak bereaksi apapun, lalu melipir pergi begitu saja.

***

Gaharu membuka pintu bagasi, lalu meletakkan kotak berisi barang-barang yang akan diangkut itu.

Perasaan mengganjal itu datang lagi, sesaat dirinya bertemu dengan Rembulan barusan.

Rembulan gimana nanti kalo gue pergi.

Apakah gadis itu akan baik-baik saja tanpa dirinya? Sedangkan... sejak dulu dirinya tahu bagaimana kesusahan yang dihadapi Rembulan.

Magh-nya yang sering kambuh, harus menghemat hingga hanya makan dengan lauk seadanya, dan juga harus rela berjaga sip malam bahkan menginap di kafe tempatnya bekerja agar bisa menggunakan wifi gratis.

Sebenarnya, sejak malam dirinya berpisah dengan Rembulan hingga akhirnya Gaharu memutuskan untuk pindah sementara, kepalanya sampai terasa sakit karena memikirkan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang