Mr,Na_Chapter_4

1.3K 186 57
                                    

"Hu jaemin kepalaku rasanya mau meledak menhadapi sekertaris tuan kim tadi"keluh soobin yang masih kesal karna sempat tadi berdebat dengan sekertaris dari perusahaan kim.

"Gitu aja udah mau meledak"ejek jaemin melihat wajah kesal sahabat nya yang sering menbuatnya meledak marah

"Habis itu sekertaris sombon sekali hingga buat ku kesal dia tidak tau bahwa aku ini sekertaris dari perusahaan terbesar di korea"

"Itu karma karna kau sering menbuatku juga kesal"jaemin lantas meningalkan soobin yang melotok marah padanya

"YAK! JAEMIN ITU BUKAN KARMA TAPI DIA AJA YANG SONGON"teriak soobin kesal mendengar ejekan jaemin.

Tak terasa hari udah mau sore dan jaemin memilih pulang lebih awal.

Dia menjalan kan mobil mahalnya menbela jalanan seoul yang banyak dilalui kendaraan lalu mobil nya berhenti di depan tokoh roti.

Mata nya menelisik ke sekelilin dan dia terpaku melihat seorang namja pucat yang ia tolong beberapa hari lalu lagi memanku seekor kucing putih yang kotor.

Dia masih duduk diam melihat pemuda pucat itu menbagi sebungkus roti untuk dirinya dan juga kucing itu.

"Kamu makan sebagian dan aku makan sebagiannya lagi cantik, dan maaf soalnya seharian ini aku juga ngak makan dan tak uang untuk menbeli roti jadi kita bagi rata saja"jaemin masih bisa mendengar perkataan pemuda tersebut meskipun tempat mobilnya berhenti angak jauh

Dia tak habis pikir dengan pola pikir namja itu, yang rela menbagi makanan nya demi mahluk kotor itu.Padahal untuk dirinya saja tidak cukup tapi masih memikirkan perut kucing putih tersebut

"Dasar bodoh"decak jaemin mendekati namja pucat di sampin tokoh roti dan tanpa berkata apa apa dia menyeretnya menuju salah satu mini market yang dekat dengan tokoh roti tadi

"Tuan kenapa menyerer jeno seperti ini"pemuda tersebut bertanya saat tubuhnya diseret dengan orang asin

"Tuan berhenti jangan menyeret jeno"jaemin masih bunkan tampa perduli dengan perkataan namja disampinnya

"Tuan"

"Diam"bentak jaemin tidak perduli dengan rontaan jeno,dia kesal mendengar bibir cerewet jeno

"Pilih mana yang kau perlukan juga mahluk kotor itu"ujar jaemin yang kini berada di dalam mini market

Jeno pemuda manis itu terdiam bingun salahkan saja jaemin yang berbicara tidak jelas

"Cepat pilih"ucap jaemin saat melihat keterbunkagan jeno

"Tapi tuan mahluk kotor apa yang tuan maksud?"tanya nya bingun

"Itu buntelan putih yang tadi kamu pangu dan berbagi roti"jawab jaemin acuh.

"Tidak usah tuan jeno udah makan"tolaknya lembut

"Kamu mau milih sendiri atau ku paksa memili"ancan nya saat jeno menolat.

Tak taukah jeno bahwa selama ini dia tak perna melakukan ini kepada orang lain dan saat dia menolon orang lain kenapa malah ditolak pikir jaemin.

"Tapi kan jeno su---"

"Kau mau aku berbuat kasar tinggal memilih saja susah apa kamu ingin mulut mu kusumpal roti, bikin kesal saja"bentak jaemin yang udah kesal

Mata jeno berkaca kaca ingat dia sangat cengen apalagi dibentak dengan orang asin yang baru bertemu dua kali

"Sudah jangan menagis aku tak akan menbentakmu jika menurut"suara jaemin melenbut melihat manik jerni itu berkaca kaca

"Tuan bedah sekali dengan sekarang dan menolongku sore itu"guman jeno pelan sambil berjongkok memilih beberapa roti

MR.NATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang