Kring kring.
Suara bel pertanda jam sekolah telah berakhir. Seluruh siswa berhamburan keluar kelasnya masing masing, ada yang berlari kearah parkiran dan ada juga yang berjalan menuju pintu gerbang.
Sore ini langit terlihat mendung. Awan Awan menyatu dengan hembusan angin yang kuat membuat ranting pohon beserta daunnya bergoyang.
Disaat semua murid terburu-buru untuk kembali ke rumahnya, Wiliam malah semakin memperlambat langkah kakinya. Ia tersenyum memandang langit yang berada tepat diatasnya
Hujan sebentar lagi akan turun dan ia sangat menantikan momen momen itu.
Wiliam melepaskan earphone yang menyumbat telinga, ia memasukkan benda tersebut kedalam tasnya
Tes.
Tes.
Tes.Hujan gerimis mulai turun membasahi bumi. Wiliam dapat melihat beberapa murid yang tersisa berlarian mencari tempat untuk berteduh, maka ia juga berlari kearah warung kecil yang berada di bawah pohon besar.
"Ibu, Liam titip tas sebentar ya."
Suara lembut itu mengalun merdu membuat Bu Ririn yang sedang menyiapkan kopi pesanan pelanggan tersenyum dibuatnya.
"Iya nak. Kamu mau main hujan lagi toh?"
William mengangguk dan tersenyum membalas ucapan Bu Ririn membuat matanya menyipit juga ikut tersenyum.
Sedetik kemudian Hujan mulai turun dengan deras. William langsung saja berlari kearah jalan raya yang sepi
Wiliam berputar sembari menikmati air hujan yang membasahi tubuhnya. Tanpa sadar ia membuka mata ketika wajahnya tengah mengadah keatas menatap awan awan yang menumpahkan air matanya
Menurutnya, Hujan adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan untuk di syukuri makhluk bumi.
Kini Wiliam berlari-lari dengan perasaan senang. Ia tak pernah menghilangkan senyuman manis di wajahnya
Kakinya melangkah mendekati binatang berbulu lebat yang sedang bersembunyi dibawah tempat sampah
Anak kucing.
Wiliam mengangkat anak kucing tersebut kedalam gendongannya kemudian ia berlari dengan cepat kearah tempat teduh. Ia meletakkan anak kucing itu didalam sebuah kardus yang yang tertutupi oleh plastik bening
Beberapa saat kemudian William kembali melangkah kearah jalan raya. Namun karena atensinya tidak sepenuhnya fokus menatap pada sekitar maka ia tak menyadari bahwa ada sebuah mobil sedan melaju dengan kecepatan tinggi kearahnya
Zrshshhh!!
Grep!
Tiba tiba William merasakan tubuhnya ditarik paksa dan membentur sesuatu yang padat. Ia mencoba membuka kedua matanya yang semulanya terpejam
"Lo mau mati?"
William terpaku ditempatnya sembari menatap wajah laki laki tampan yang tengah mendekap tubuhnya dengan erat.
"Lo bisa dengar gue nggak?!"
"Eh?"
Wiliam spontan bergerak menjauh melepaskan tubuhnya dari dekapan laki laki tersebut. Belum sempat mengucapkan sepatah katapun, laki laki itu langsung berlari menjauhinya hingga ia hanya dapat melihat punggungnya
"Aksal Jovanda Putera." ucap Wiliam lirih. Hanya itu yang bisa ia ingat setelah membaca name tag yang tertempel di segaram laki laki tersebut.
••••
[TBC.]
Hai hai readers selamat datang di book terbaru termorexs!
Dikit dulu isi chapternya karena baru awal yaa
Selamat malam Senin. Semangat besok upacara!!
![](https://img.wattpad.com/cover/314242046-288-k761560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOUR LOVE
Fiksi Remaja(Book yang berhubungan dengan cerita Ketos Vs Badboy.) Aksal Jovanda Putera. Murid laki laki blasteran Indonesia Belanda. Ia dikenal dengan julukan playboy kelas kakap di sekolahnya. Melampiaskan trauma masa lalunya dengan mempermainkan perasaan ora...