chapter 3

10 4 0
                                    

Voment juseyeo!!!!

-happy reading-

🦋
🦋
🦋
🦋

Ruangan tengah dirumah kini hanya diduduki oleh jea juga Aruna yang rencana nya akan mengobrol, saudara yang lain berada dikamar masing masing kecuali mama yang kini akan pergi berangkat untuk menghadiri acara arisan komplek yang memang rutin dihadiri oleh mama tiap minggunya.

"Bang?
Kira kira dia siapa ya?
Selama ini gue bodo amat tapi lama lama gue penasaran"ucap Aruna

Jea terlihat berpikir.

"Mungkin pacar Lo?"tebak jea

"Gak yakin...si doi mah pendek"

"Ya itu mah Lo nya aja yang kelebihan tinggi badan!"sewot jea yang hanya dibalas kekehan tampan dari si adik.

"Tapi aura nya beda baaang"ucap Aruna

"YA TERUS SIAPA GUE NGGAK TAU?!"sewot jea

Aruna langsung menutup telinga rasanya bulu kuduk nya langsung berdiri.

"Apalagi ya bang semalem cewe itu muka nya Blur kayak biasanya sih tapi gak datar juga jadi mukanya blur kalau lagi hadep²an sama gue kalau dia lagi nyamping kagak biasa aja gitu.
Bang jujur gue takut kalau yang dimimpi gue ituuu nengkun"jelas Aruna panjang lebar

"Nengkun?
Nengkun siapa?"bingung jea

"Ituloooh bang ke yang terkenal sama ketawanya itu"kode Aruna

Yang membuat jea makin mengerut bingung

'terkenal dengan ketawanya?'-jea

"Ouuuuh maksud Lo Mark nct?
Tapi kan dia cowok Aruna?!"tebak jea

"Gak tau jaman banget sih Lo?!"kesal Aruna

"Lo nya aja yang freak!
Di kelas Lo mungkin ada orang yang namanya nengkun kelas gue mah ningning adanya!"balas jea tak mau kalah.

"EH BANG JANGAN NGADI²LO YA!DIKELAS GUE GAK ADA"teriak Aruna

"YA TERUS SIAPA BANGSAT?!
LO KLO GAK MAU KASIH TAU MENDING NGGAK USAH NGOMONG!"akhirnya jea terpancing emosi juga

"KOK LO NGEGAS SIH BANG?!"

"APAAN SIH LO?!YANG NGEGAS DULUAN SIAPA?!"

akhirnya Aruna kicep tentu saja karena dia merasa dialah orang pertama yang mengawali berbicara seperti itu

"Skip!"sabar jea berusaha menuntaskan pertikaian mereka

Aruna beranjak membuat jea mengerut bingung

'dia ngambek?Mau kemana?'
Gumam jea

Tapi nyatanya Aruna beranjak hanya untuk mengambil remote tv.

Aruna kembali duduk bersamaan dengan tombol on yang ia tekan pada remote.
TV menyala menayangkan channel Indosiar yang jea dan Aruna tau itu pasti ulah Ajsa yang memang sering menonton tv terutama pada channel Indosiar yang menayangkan betapa sakitnya wanita yang diselingkuhi ataupun seseorang yang mulanya miskin menjadi kaya dan yang tadi nya kaya menjadi gembel.bukankah begitu?

bukankah begitu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Aiden Metala Ajsa)


Tapi pagi ini ternyata bukan sinetron itu yang terlihat melainkan sebuah berita tentang mengenang.

Awalnya Aruna tak tertarik tapi saat ia hendak menekan tombol lagi jea mencegah nya mengatakan kalau ia ingin lihat sebentar.

Entah lah mungkin abangnya itu sekedar kepo yang membuat nya heran adalah jea benci menonton hal ini biasa nya jea akan selalu bilang

"Kenapa sih masalah hidup orang harus dibawa ke tv mereka mau pamer atau bagaimana?"

Ucap jea waktu itu.jea memang seperti itu orang nya rada aneh.

Aruna menoleh kearah jea yang dengan fokus menatap ke arah layar dengan ekspresi wajah yang tiba sulit diartikan.

"Mengenang ke 40tahun nya sebuah pasangan yang terjatuh dari kapal.
Jasad belum juga ditemukan.
Pasangan yang baru saja menikah ini harus menyelami kebahagiaan mereka...
Mari kita doakan sama sama banggakan juga syukuri mereka.
Tetap tenang dan kami berharap kalian ber2 bahagia..."

Jea juga Aruna mendengarkan dengan seksama, hati mereka juga mengucapkan doa doa yang mereka akhiri dengan kata amin.

Jea sadar matanya mengeluarkan air mata

Dengan cepat ia menghapusnya

"Nggak Lo nggak boleh nangis jea!"

Jea menguatkan hatinya yang kini terasa mencelos menetralkan dadanya yang kini terasa sesak menahan mati-matian agar airmata itu tak jatuh.

"Bang Lo kenapa?"heran Aruna yang melihat jea terus menunduk

Ke 2 tangan Aruna mengambil wajah jea.ia menangkup kan ke 2 tangan nya di pipi jea.

Otomatis mau tidak mau ia mendongak wajah nya juga wajah Aruna lumayan dekat.

Mata Aruna yang terlihat khawatir pun terlihat, bibirnya tak henti henti bertanya apa jea baik²saja?

Kajea membeku hatinya tiba tiba berdesir hangat dengan jantung yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Tidak rasa itu harus hilang!"-jea

🐨
🐨
🐨
🐨
🐨

                              

-voment juseyeo!-


bumi -h a r u k y uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang