transmigrasi boy

Bagian-1

Di hari minggu pukul 07.20 di sebuah kamar yang lumayan besar dengan nuansa serba putih ini terdapat remaja sedang tidur dengan nyenyaknya....

Tok tok tok

Ceklekk

"Dek bangun dek udah pagi ayo sarapan dulu"suara lembut nan halus khas seorang wanita menyapa indra pendengarannya.

"Enghh..sepuluh menit lagi bund,vano masih ngantuk"jawab vano.

"Huft...vano Bangun dulu nak cuci muka sarapan,abis itu vano mau lanjut tidur atau ngapain aja terserah vano ngapapa.asal vano sarapan dulu udah di tungguin tuh sama kakak sama adek"ujar sang bunda dengan lembut.

Vano pun terpaksa bangun dan membuka matanya.

"Em...iya bund ini vano bangun,bunda turun duluan aja vano mau cuci muka abis itu vano nusul"ujar vano.

"Yaudah bunda kebawah dulu ya,awas loh jangan tidur lagi"ujar sang bunda dengan senyum dan di balas gangguan oleh vano dan mulai beranjak untuk keluar.

Setelah sang bunda keluar vano pun mulai berjalan ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Vano atau Devano saputra anak dari pasangan Dimas dan felisia.vano,remaja 17 tahun yang sekarang bersekolah di SMA TUNAS NEGRI salah satu sekolah favorit di kota bandung.memiliki satu kakak laki"bernama dhika saputra dan satu adik perempuan bernama mika angelista.vano memiliki hobi ngewibu,nolep,rebahan,dan tidur tentunya.

Dan yap yang kini sedang membangunkan vano adalah bundanya felisia.

Setelah selesai membasuh wajah dan lain"vano pun turun ke lantai satu dan menuju ke meja makan.terlihat di sana sudah ada bunda, kakak, adiknya em...ayahnya tidak ada vano berpikir mungkin ayahnya sudah berangkat ke kantor.

"Pagi bund,kak,dek"sapa vano.

"Pagi van"

"Pagi dek"

"Pagi kak"

Jawab mereka serempak.

"Lu lama banget si bang udah di tunggu dari tadi juga"gerutu mika sang adik.

"Tau tuh,pasti susah bangun gara-gara semalem main game sampe malem lagi"ujar dhika sang kakak.

"ye...sok tau lu bang"jawab vano sinis.

"Huh emang bener kan?gue laporin ayah baru tau rasa lo"ujar dhika tak kalah sinis.

"Laporin aja bang biar di sita komputernya"ujar mika mengimpor.

"yeee...cepu banget jadi orang bilang aja iri"nyinyir vano.

"Idih iri?sama wibu kek lo?najis bang" ujar mika ngejleb banget.dan di iring tawa oleh dhika dan mika.vano pun hanya bisa mengendus kesal.

"Udah-udah jangan kebanyakan ngomongnya,katanya udah laper"ujar felisia melerai.

Sarapan pun berjalan dengan hikmad sampai makanan yang di piring masing" pu sudah habis.

Dan sekaran vano sudah ada di kamarnya sedang rebahan. setelah sarapan tadi evan langsung izin ke kamarnya begitupun milka dan dhika.

"Huhhhhh.....gabut banget gue anjir pengen nonton tapi lagi nga mood, pengen tidur tapi nga ngantuk tapi kalo nga ngapa-ngapain gabut"ujar vano dengan lesu:)

"Mending gue ke kamar milka aja deh siapa tau mika punya novel bagus"ujar vano dan mulai melangkah keluar dari kamar dan menuju kamar mika yang ada di lantai satu.

Sesampainya di depan kamar milka vano tidak langsung masuk melainkan membuka sedikit pintu nya dan menyembulkan kepalanya.terlihat milka yang sedang duduk di kursi meja belajarnya yang membelakangi pintu tempat vano mengintip dan dengan buku di tanganya.