Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini vano sedang berada di kamar mandi kamarnya,setelah perdebatan yang tidak bermutu tadi vano memutuskan untuk mandi membersihkan badan dan mengganti pakainya.Setelah membuka piamanya pandangannya teralihkan kepada tangannya yang kini kian bertambah perih.ternyata goresan di pergelangan tangannya mengeluarkan darah.
"Sial!!sebelum jiwa gue tempatin ni tubuh kayaknya si nio ngelakuin self harm dulu deh"batin nya.
Vano sebenarnya sedikit heran dengan nio,walaupun nio di kucilkan oleh keluarga nya tapi dia masih diberi uang yang tidak main"jumlah nya.seharusnya itu sudah cukup untuk membahagiakan dirinya sendiri bukan?
Karna tak ingin berlama-lama memikirkan hal itupun vano segera menyelesaikan kegiatannya dan keluar dari kamar mandi dan segera tiduran di ranjang entah kenapa dia sangat lelah dan mengantuk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagiharinya kini vano telah siap dengan seragam lengkap dengan tas yang ia gendong di bahu kanannya dan segera turun kebawah untuk pergi ke sekolah.Saat melewati meja makan ia dapat melihat pandangan terkejut keluarga dan para maid yang bertugas layangkan kepadanya.
ah..mereka pasti terkejut dengan penampilan nio hm..ralat vano yang memakai seragam jauh dari kata rapi dengan baju yang di keluarkan dasi satu kancing atas terbuka rambut yang berantakan dan tidak memakai kacamata seperti biasanya.dan itu membuat kesan vano seperti bad boy.
Namun itu tidak membuat ke imutan dan ketampanan nio a.k.a vano menurun.vano memilih mengabaikan tatapan mereka dan berjalan keluar dari mansion untuk ke sekolah.
Namun baru beberapa langkah vano berjalan sebuah suara menghentikannya
"Kak nio kakak nya ikut sarapan?"
Vano berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang berbicara dan ya seperti dugaannya itu danira.
"Gak."jawab dingin vano dengan tatapan datarnya.
Semua orang terkejut dengan jawaban nio yang terkesan dingin dan tatapan datar nio.entah mengapa mereka semua merasa sedikit sesak saat melihat tatapan nio tapi terkecuali danira yang malah menyeringai dalam keheningan.
"Ta-tapi...kakak bisa sakit kalo nga lama"ujar dania dengan wajah sendu
"Caper huh?" batin vano menyeringai.
"Cih ngausah sok peduli deh"ujar vano dengan sinis nya.
"Hiks...kak nio hiks...kenapa sih hikss..nia kan cuma ngamau kakak sakit hiks..."tangis danira mendrama.
"Udah ngausah nge drama deh pengel kuping gue denger tangisan buaya lo!!"nyinyir vano dan itu membuat tangis danira semakin menjadi.
Brakk
"DEVANIO JAGA BICARAMU"bentak sang kepala keluarga namun vano hanya menunjukan wajah santainya dan mengidikan bahunya acuh.dan itu sukses membuat sang kepala keluarga kembali tersulut emosi
"Devanio!!Siapa yang mengajarinya untuk tidak bersikap sopan hah!!Apa selama ini ajaran dedy tidak kamu terapkan Hah!!?JAWAB NIO!!!"bentak sang kepala keluarga lagi.
"Hahahahaha anda bertanya siapa yang mengajariku untuk tidak bersikap sopan?hm...itu jawabanya tidak ada."jawab nio santai
"Dan apa tadi tidak menerapkan ajaran anda?memangnya anda pernah mengajari saya apa?mengajari untuk mengabaikan dan memojokkan anaknya sendiri?begitukah?owh ya atau mungkin karna saya bukan anak anda ya kan?"ujar vano santai walaupun dadanya sedikit merasa sesak mungkin ini perasaan nio yang asli.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi boy
RastgeleTentang Devano yang bertransmigrasi kedalam novel berjudul "the queen".dan menepati tubuh seorang remaja yang bahkan tidak pernah muncul dalam cerita. Penasaran dengan kelanjutannya? Langsung baca aja:v ~~~~~~~~~~~~~ follow sebelum baca. follow ig m...