Malamharinya pukul 19.20 vano sedang duduk termenung di kursi meja belajarnya.selang beberapa menit vano mulai mengambil bolpain dan selembar kertas,dan mulai menuliskan sesuatu di kertas tersebut.
"Nah siap!!"pekik senang vano.
Isi kertas yang vano tulis adalah....
Silsilah keluarga Aldebaran.
Kepala keluarga:
Damian aldebaran(40thn)
Naila aldebaran(38thn)Anak:
-ilyas aldebaran(25thn)bekerja sebagai ceo di salah satu perusahaan aldebaran.-william aldebaran(21thn)berkuliah di universitas kedokteran.
-leonel aldebaran(17thn)bersekolah di SMA NUSA BANGSA (kls.12)
Bagas aldebaran (17thn)bersekolah di SMA NUSA BANGSA
Anak pungut:v
-danira aldebaran (15 thn)bersekolah di SMA NUSA BANGSA (kls.11).Vano mengangkat kertas ter sebut sambil tersenyum cerah.
"Nah kalo ginikan nga lupa"vano.
Lalu vano meletakkan kertas itu didalam laci dan mengambil selembar sertas lagi dan mulai menuliskan sesuatu di kertas itu.saat sedang asik menulis tiba"ada suara ketokan di pintu yang membuat vano seketika mengarahkan pandangannya kearah pintu itu dengan dahi yang menyengirt bingung.
"Siapa!?"tanya vano sedikit berteriak.
"Ini saya den bi lila"jawaban dari orang yang ada di luar yang ternyata adalah salahsatu asisten rumah tangga di sana.
"Masuk aja bi nga di kunci ko"ujar vano dan pintu pun terbuka menampilkan wanita dengan menggunakan setelan pelayan.
"Maaf den aden udah di tunggu di bawah untuk makan lama"ujar bi lila dengan sopan.
"Suruh mereka langsung makan aja bi,abis itu bibi buatin aku mie pake dua telor bawa kesini"ujar vano karna jujur vano entah mengapa sedang malas bertemu dengan seseorang.
Bi lila sebenarnya sedikit kaget dengan permintaan tuan mudanya ini karna biasanya tuan mudanya ini akan langsung turun tanpa berkata apa",tapi tetap ia iyakan.
"Yasudah kalo begitu saya pamit ke bawah dulu tuan muda"balas bi lila dan diangguki oleh vano.
Setelah itu bi lila pun keluar dari kamar vano dan turun ke lantai satu menuju ruang makan.semua orang yang ada di ruang makan menyrengit heran karna bi lila hanya turun sendirian.
"Maaf tuan,den nio tidak ingin turun dan meminta saya untuk membawakan makannya ke kamarnya"ujar bi lila sopan.
Mereka semua yang ada di sana sedikit terkejut.tidak biasanya.
"Kok kak nio nga mau turun ya?"tanya danira dengan wajah di imutkan dan itu membuat semua orang tersenyum.
"Biasa lah dek palingan juga mau laper"ujar sang kakak bagas.tapi meskipun mengatakan itu ada sedikit rasa ganjal di hatinya tapi entah rasa apa itu.
"Yaudah bi ambilin aja makanannya trus bawa ke atas"perintah naila.sebenarnya naila mera sedikit penasaran ada apa dengan nio.karna bagaimanapun dia itu ibunya,namun dia menepis semua rasa penasarannya itu.
"Yaudah atuh saya permisi mau buatkan den nio makan dulu"ujar bi lila sopan.
"Kenapa nga ambil di sini aja bi?"tanya naila penasaran pasalnya masih banyak makanan di meja.
"Itu anu nyonya, den nio teh minta di buatin mie instan"kata bi lila sedikit menunduk takut.
Uhuk..uhuk..uhuk...

KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi boy
RandomTentang Devano yang bertransmigrasi kedalam novel berjudul "the queen".dan menepati tubuh seorang remaja yang bahkan tidak pernah muncul dalam cerita. Penasaran dengan kelanjutannya? Langsung baca aja:v ~~~~~~~~~~~~~ follow sebelum baca. follow ig m...