03

14 1 0
                                    

Paginya Gita mencari pekerjaan dan akhirnya ia keterima sebagai tukang parkir di salah satu Supermarket. Walaupun hanya sebagai tukang parkir Gita tetap mensyukuri apa yang ia dapat.

Sebenarnya dia tidak sendiri, ada juga pria yang umurnya sedikit tua darinya, dia bekerja sebagai OB (Office Boy) dan mereka menjadi sangat akrab, namanya Chahid.

"Ini mi popnya" Chahid memberikan mi instan kepada Gita

"Makasih"

Chahid pun makan dengan lahap seperti orang yang tidak makan berhari-hari, tapi menurut Gita kayaknya si Chahid memang ga makan berhari-hari.

"Kenapa ngeliatin saya, buruan di makan keburu dingin, atau ga suka, biar saya aja yang makan. Pas banget saya belum makan selama 2 hari ini" benar ternyata dugaan Gita

"Eh gausah, biar gu-saya makan" akhirnya Gita memakan mi yang di belikan Chahid sampai habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh gausah, biar gu-saya makan" akhirnya Gita memakan mi yang di belikan Chahid sampai habis.

Dirasa sudah kenyang Gita berniat kembali untuk melanjutkan pekerjaannya, kasian mamang parkir sudah lama menunggu Gita beristirahat.

Chahid pun kembali ke pekerjaannya dan pergi menuju lantai 3 untuk bersih-bersih.

Di waktu yang bersamaan Delisha sedang fokus pada komputer dan dokumennya yang menumpuk di mejanya.

Saat sedang fokus bekerja, tiba-tiba Lisha mendapat telfon dari Alvaro.

"Halo tuan"

"Datang ke ruangku sekarang"

"Baik"

Delisha pun langsung bergegas menuju ruangan bosnya itu. Sesampainya disana Delisha mengetuk pintu tersebut dan di jawab oleh si empunya dan menyuruhnya masuk

"Ada apa tuan"

"Tolong kamu atur jadwal saya, saya besok di undang ke acara ulang tahun salah satu toko busana di Supermarket ****"

Delisha berpikir sebentar, itukan tempat dimana Gita bekerja, pas banget bisa ketemu Gita.

Alvaro yang melihat Lisha tidak menanggapi ucapannya langsung memukul meja, Lisha pun langsung sadar dari lamunannya.

"Dari tadi saya berbicara kamu tidak mendengarkannya?"

"Saya dengar kok tuan, baiklah saya akan mengatur ulang jadwalnya"

"Kalau begitu saya kembali ke pekerjaan saya" lanjut Lisha dan di jawab anggukan oleh Alvaro

Saat Lisha ingin kembali ke pekerjaannya, ia tidak sengaja berpapasan dengan calon istri bosnya yaitu Blenca.

"Selamat siang Lisha" sapa Blenca

"Ah.. Selamat siang juga nona" jawab Lisha sembari memberi salam membungkuk

"Varo ada kan di ruangannya?"

"Ada"

"Baiklah terimakasih, semoga harimu menyenangkan" ucao Blenca dan berjalan meninggalkan Lisha

"Tidak sia-sia juga tuan besar memilih perempuan seperti Blenca, sudah cantik baik lagi" Lisha pun melanjutkan jalannya.

Blenca sudah sampai di ruangan Alvaro, Alvaro yang melihatnya pun tetap cuek dan fokus pada game onlinenya.

"Aku membawakanmu makanan, aku dengar kamu tadi pagi tidak sempat untuk sarapan, jadi aku membuatkanmu makanan"

"Taruh saja, aku akan memakannya nanti"

"Makanlah sekarang, kamu akan sakit nanti jika tidak makan"

"Sudah kubilang nanti aku akan memakannya"

"Makanan yang kemarin saja tidak kamu makan, jika sudah selesai bermain gamenya cepat di makan, nanti akan hambar"

"Hemm"

Blenca sudah tidak bisa menahan sabarnya selama setahun ini ia selalu di diamkan dan cuek, jika dia bukan model Blenca tidak segan-segan menolak tawaran yang di buat ayahnya Alvaro.

Blenca langsung menarik hp milik Alvaro yang membuat Alvaro sebal.

"Apa yang kamu lakukan, kembalikan, dasar pengganggu"

"Apa, dengar ya jika ayahmu tidak datang kepadaku dan memintaku untuk menjadi kekasihmu dan membantu biaya operasi ayahku, mungkin aku tidak bersamamu sekarang" jelas Blenca

"Lalu, apa hubungannya denganku?"

"Varo, kamu itu sudah besar jadi berhenti bersifat kekanak-kanakan, berpikirlah dewasa"

"Aku tau kamu tidak bisa melupakan gadis masa kecilmu itu, tapi tolonglah hargai usahaku"

"Sudah ceramahnya? Sekarang kamu bisa keluar" dengan rasa sebal, Blenca langsung pergi meninggalkan Varo di ruangannya

"Kamu berbeda dengannya" ucapnya lirih

Di malam hari tepat pukul 20:44, Alvaro sedang bekerja lembur lagi, walaupun dia hanya seorang model tetapi dia juga mengurus perusahaan ayahnya yang berada di Denmark.

Ayah Alvaro sedang sakit kritis, dan tidak bisa mengurus perusahaannya, makanya dia menyuruh Alvaro untuk mengurusnya.

Sebenarnya sifat Alvaro tidak terlalu egois, berbeda sekali dengan yang di bicarakan oleh pegawainya.

Alvaro hanya menutupi sifat aslinya dengan egoisnya, dengan tujuan ingin mengetes apakah pegawainya menerimanya apa adanya dan bersabar menghadapinya.

Di satu sisi, Gita sedang sibuk menghitung uang hasil dari parkir tersebut.

"Hasil parkir hari ini berapa neng?" tanya mamang parkir yang langsung duduk di sebelah Gita

"Bentar mang, ini lagi di itung"

Tak berselang lama Chahid pun ikut nimbrung karena pekerjaan Chahid sudah selesai

"Sini saya bantuin hitung"

"Gausah ini udah mau kelar"

"Totalnya 200k mang" ucap Gita sembari memberikan uang hasil tadi kepada mamang parkir

"Oiya Git, kamu gamau gitu cari pekerjaan yang lain selain jadi tukang parkir?" tanya Chahid

"Iya neng, saya teh kasian liat neng panas-panasan jaga parkir, nanti neng teh jadi hitam, kageulisan bakal musna"

"Belum tau juga masih bingung"

"Gimana kalau kamu ikut bekerja bareng saya? Capeknya juga sama kaya jaga parkir cuman bedanya kamu di dalam, kena AC, ga bau matahari. Gimana?"

"Tah, naon anu diomongkeun ku Chahid leres, mending kamu teh ikut Chahid"

"Loh nanti mamang sendirian disini"

"Gapapa kalau saya sendiri, lagian saya sudah biasa jaga parkir sendiri, udah gapapa, lagian kita masih satu daerah"

Gita berpikir sejenak dan menerima tawaran Chahid

"Oke nanti saya bilangin ke temen saya buat daftarin kamu"



Tamat.

ALVARO [Dewisjaa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang