NERD BOYS Jaeyong

6.

***

"APA?!" Taeyong teriak karena merasa tidak terima dengan pendapat orang tuanya.

"Sayang dengarkan kita dulu—" ucap Mama Taeyong menenangkan Taeyong yang sudah bangun dari tempat duduknya.

Taeyong menyela ucapan mama nya "Oh ayolah ma pa, ini sudah bukan zaman dahulu lagi!!"

"TAEYONG TIDAK MAU MENERIMA PERJODOHAN INI!!, TAEYONG TIDAK SUDI MENERIMA PENDAPAT MAMA DAN PAPA!!"

"TAEYONG JAGA UCAPAN MU!!" Ucap papa Taeyong setelah dari tadi diam, mendengar kan pertengkaran ini.

Taeyong  berjengit kaget ketika papa nya meninggikan suaranya. Ini memang bukan kali pertama papa Taeyong membentak nya. Tetapi ia sangat tidak suka jika dibentak.

"Sayang jangan membentak nya" ucap mama Taeyong menenangkan kepada sang kepala keluarga, karena ia paham jika sang kepala keluarga mulai tersulut emosi.

Mama Taeyong ingin ini selesai dengan kepala dingin, bukan seperti ini.

"Yongie sayang, duduk dulu mama dan papa akan menjelaskan pendapat kita. Ayo sayang duduk dulu ya" Mama Taeyong mengajak nya untuk duduk dulu dan menjelaskan atas pertengkaran ini.

Taeyong pun menurut, setelah diam membeku karena bentakan papa nya.

Papa Taeyong berdeham ketika akan mulai menjelaskan ini semua.

"Maafkan papa karena tadi telah membentak mu sayang." Ucap papa Taeyong sambil mengelus tangan Taeyong. Taeyong yang mendengar permintaan maaf dari papa nya pun hanya menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Kita berdua punya alasan atas pendapat kita yang ingin menjodohkan mu. Ini semua demi kau. Kita berdua paham jika kau masih terlalu muda untuk melangsungkan pernikahan."

Taeyong yang mendengar kan ucapan itupun mengernyit tidak paham.Demi aku katanya? Apa maksud dari semua ini?! Ya Tuhan. Teriak batin Taeyong.

"Kita tahu, jika kau adalah seorang yang menyukai sesama jenis. Kita sempat kaget ketika tahu itu." Taeyong membelalakkan matanya, ketika tahu jika orang tuanya mengetahui ia gay.

"Tenang saja, kita hanya akan membuat kalian terhubung dengan pertunangan untuk sekarang. Tidak akan sampai ke jenjang pernikahan. Kalian bisa melanjutkan nya ketika sudah lulus dibidang pendidikan. Dan kalian harus menyetujui pertunangan dan pernikahan itu."

"Ini juga sangat penting untuk perusahaan papa yang hampir bangkrut. Dan salah satu kolega papa ingin menanamkan sahamnya di perusahaan kita yang sangat banyak. Dan ia ingin jika kita menjodohkan anak nya dengan kau"

"Demi Tuhan pa!! Apakah sekarang aku sedang dijual?!" Taeyong tersulut emosi lagi ketika mendengar kata itu. Taeyong tidak terima, apakah dia sekarang sedang dipermainkan dengan pendapat tidak jelas ini?!

Taeyong pun langsung berdiri dari duduknya dan langsung berjalan dengan cepat dan tersulut emosi. Taeyong mengambil kunci mobil papa nya.

Ia hanya ingin menenangkan diri nya. Mungkin meminum alkohol di club bisa melupakan sejenak tentang ini.

"TAEYONG SAYANG, JANGAN NAK—" teriak mama Taeyong khawatir ketika melihat anaknya pergi meninggalkan rumah nya.

"Sudah sayang, biarkan ia. Mungkin ia hanya ingin menenangkan diri malam ini" papa Taeyong menenangkan istrinya yang sudah mengeluarkan air matanya karena mengkhawatirkan anak mereka.

***

Tujuan Taeyong sekarang hanya ke club. Ini adalah pertama kali Taeyong pergi kesana tidak bersama siapapun. Biasanya ia bersama teman-temannya atau sahabat nya -ten-.

Ia langsung memesan minuman.

Dan ia tahu jika ini sangat membahayakan dirinya. Karena pergi ketempat seperti ini sendirian. Apalagi Taeyong mempunyai radar alkohol yang rendah.

Ia duduk dipojokan. Sambil menundukan kepalanya karena ia sudah tidak kuat dengan cairan alkohol itu. Padahal ia hanya meminum satu gelas alkohol.

Taeyong bukanlah anak yang nakal dan sering memasukan diri ketempat seperti ini. Ia hanya beberapa kali kesini. Dan Ia lebih memilih meminum dirumah temannya.

***

Jaehyun merasakan bosan ketika Taeyong pulang dari apartemen nya.

Jaehyun beranjak dari kasur, ia memakai kaos hitam yang dipadukan dengan celana Jeans hitam dan memakai jaket kulit yang berwarna hitam. Penampilan Jaehyun disekolah dengan diluar sekolah sangat berbeda 360 derajat.

Ketika disekolah menjadi si culun yang sangat menyukai buku buku diperpustakaan. Jika diluar sekolah ia akan menjadi berandalan ugal-ugalan.

Ia pun setelah merasa cukup dengan penampilan nya, langsung menuju ketempat markas nya, menemui teman teman gilanya.

***

Sesampainya Jaehyun di markas geng nya, ia langsung mendudukan diri di bangku dan langsung meminta teman nya untuk mengambilkan sekaleng bir. Teman nya yang memiliki badan besar seperti kingkong, Lucas pun mengiyakan apa yang diperintah dari ketua geng itu.

Anggota geng tau, kalau ketua geng mereka sedang merasa frustasi.

"Hey, kau kenapa hah? Karena si tua peyot mu itu?" Tanya Johnny, salah satu teman geng Jaehyun.

Jaehyun mengadahkan kepala untuk menerima sekaleng bir dari Lucas sambil berucap "Thanks Lucas" setelah nya ia membuka dan meminum minuman itu.

"Bukan. karena lelaki manis yang membuat ku pindah sekolah, dan memakai pakaian seperti orang bodoh" ucap Jaehyun sambil terkekeh mengingat alasan dia pindah sekolah.

Teman teman Jaehyun yang lain pun ikut tertawa, mengingat Jaehyun meninggalkan tempat sekolah nya dulu karena alasan bodoh itu.

"Kau benar ada perasaan dengan dia hah?" Tanya Lucas sambil menyunggingkan senyum menyebalkan

"Perasaan? bukan hanya itu, bahkan aku mempunyai obsesi dengan dia" jawab Jaehyun sambil membayangkan wajah Taeyong

"Obsesi? Wow kau keren bung" ucap Johnny sambil bertepuk tangan kecil, yang lain pun melihat nya hanya terkekeh.

Jaehyun menghela nafas "sudahlah aku ingin bersenang-senang malam ini" ucap ia sambil beranjak meninggalkan markas.

"Bersenang-senang katanya? yang ada dia hanya akan membuang uang nya untuk jalang jelek" ucap Johnny sambil terkekeh, Lucas hanya tertawa menanggapi ucapan teman nya.

"Bagaimana jika kita minum sekarang?!" Ucap Johnny kepada teman teman nya

"Ayo!" jawab mereka dengan semangat

***

TBC

Haloo raa disinii🙋🙋.

Kemarin ada yang nebak dengan benar. Ishh ngak asik huhu. Wkwk.

Maaf ya jika tulisan ku tidak sesuai dengan kalian 🙇🤍.