Chapter 8 [Mimpi]

62 6 0
                                    

Chapter 8

"Ice, kau mau jalan jalan? Apa kau tidak bosan" Ucap Blaze yang mendekati Ice di sofa, yang sedang memeluk paus favoritnya

"Hmm... "

"Anak anak! Ayo ikut papa! " Ajak ayah semangat

"Ke? " Tanya Ice singkat

"Kita jalan jalan! Kemana saja! Lagipula... Ada yang butuh hiburan..."

"Papa... Dia sudah tidak punya emosi... Otomatis dia tidak bisa merasa senang... "

"Blaze, ada harapan apabila kita mengembalikan emosinya"Ucap Bunda menyemangati

"Frostfire! "

"... Dimana dia? "

"Dan... Dimana kita? " Ucap Ice yang melihat keluar jendela, yang dia lihat hanya putih

"Bangun... Bangun! "

"Suara siapa itu? "

"Maksud bunda? " Tanya Ice

"Ada suara... "

"Bangun!!!"

»»——⍟——««

"Allahuakbar! "

"Aaa!!! "

"Hah- Frostty kamu gapapa? "Ucap Bunda yang baru saja bangun

" Akh... Bunda..."

"Kamu ngapain sih? Bukanya kamu emotionless? "

"Ha? Bunda ngomong apaan sih? Kita kan baru ketemu lagi, darimana bunda tau Frost emotionless? Ya jelas engga lah bun... "

"Jadi itu mimpi? "

"I don't know, it's your dream mom, not mine"

"Maaf kamu jatoh"

"It's okay... "

»»——>Keesokan Harinya<——««

"By the way, adek kalian aneh gk? Soalnya sejak diculik... Dia jadi agak lebih... Jahil... " Ucap Blaze kepada Hali dan Gempa

"Ya, Glacier semakin manja... " Jawab Gempa

"Mereka seperti mencari perhatian" Ucap Halilintar

"Maksudmu mereka ingin diperhatikan? "

"Hmm... Ya" Jawab Halilintar dingin

"Kak Hali... "

"Ya, Sup? Kenapa? "

"Kak Solar mana? "

"Solar? Bukankah kau bersamanya di lab? "

"Gak kok, bantu aku mencarinya! "Supra menarik Hali mencari Solar, sementara Gempa dan Blaze memperhatikan tingkah laku Supra

" Itu yang hali maksud kan? "

"Mungkin... "

"Kakak! "

"G-glacier... Kalian kenapa? " Ucap Gempa yang kaget adik kelasnya terluka

"A-aku dibully... Dan Frost menolongku, tapi dia malah berantem" Jawab Glacier

"I told you Frost! Don't fight! If you don't want to be like me first! "

"But-"

"Frostfire! "

"..."

"Maaf aku kasar... "

"..." Frostfire hanya diam alasanya terasa tidak berguna di telinga si kakak

»»——>❃<——««

"Ya, kak... Gapapa kok... Frost juga gk marah... "

"Ya abisnya kamu diem bae daritadi! " Ucap Blaze memberontak

"Ya maaf kak... Abisnya kakak ngegas, gk dengerin alasan Frost... "

"Pentas drama gratis yh? " Ucap Ice ikut campur

"Kalian! Ayo makan malam! "

"Coming! "

»»——>❃<——««

"Jangan berantem! Kalian ini! "

"Namanya aja kembar bun... " Ucap Ayah

"Bibi! Ambilin panci saya! "

Frostfire yang mendengar itu menatap kedua kakak kembarnya , sementara kedua kakaknya tidak mendengar kata kata ibunda yang meminta panci

Sebuah pukulan halus khas ibunda jatuh ke kedua kembaran dan berebut kue itu, si bungsu hanya bisa menatap kedua kakak kembarnya tanpa kasihan, justru malah tertawa kecil

"Kalo makan itu jangan berantem! Bla bla bla! " Omelah khas ibunda masuk ke telinga duo kembar itu

"Telingaku bisa pecah kak" Ucap Ice yang memeluk kakak sulungnya

"Diam Ice" Jawab si sulung dingin

Betapa ingin tertawanya si bungsu namun dia takut apabila dia ikut diomeli

"Bunda, ambilkan stok susu kotakku, bibi menaruhnya di atas, aku tidak bisa menggapainya" Ucap Frostfire

"Baik sayang, akan bunda ambilkan"

"Thank you" Ucap duo kembar kompak

"You're welcome" Jawab Frostfire

"Ini nak, kamu mau apa lagi? " Ucap bunda membawakan 1 susu kotak yang dia ambil

"Tidak, aku mau ke kamar "

"Ya, "

"Teganya kau Frost-" Kata terakhir Blaze sebelum digetok lagi

»»——>❃<——««

Chapter 8 Fin!

Otak author buntu, butuh istirahat

Maaf kalau chapter ini pendek, soalnya ide author juga gk banyak...

Jangan lupa tinggalkan vote & coment!

»»——>❃<——««

•Janji•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang