01| dia pulang

22 4 0
                                    

Seorang gadis cantik yang memiliki garis wajah lembut dan anggung kini duduk menatap keluar jendela pesawat dengan kedua telinga yang terpasang earphone,

Hari ini ia akan kembali ketanah kelahirannya indonesia, walau ia lebih sering tinggal di US dan merupakan blasteran US, indonesia, tak menutupi kerinduannya pada tanah tempat ia menghabiskan masa kanak²nya

Ia sudah mengabari keluarganya yang sudah setahun pindah dan menetap diindonesia untuk menjemputnya di bandara nanti, ia benar² sudah merindukan adik kecilnya yang menggemaskan itu

Bahkan sehari sebelum keberangkatannya, ia sudah mengabari kepulangannya kepada semua sahabatnya di indonesia, bahkan sudah merancang apa² saja yang akan mereka lakukan

***

"Kenan buruang ihh kakak kamu landing 1 jam lagi, nanti kamu ditinggal loh" teriak mama sonia sambil menyeduh kopi buat suami dan calon menantunya

"makasi tante" ucap chandra tersenyum saat sonia menaruh kopi dihadapannya namun sambil menatap kearah tangga,

Sonia menoleh menatap chandra dengan dahi berkerut "kok tante sih?"

"ehh maksud saya makasi mahh" ralat Chandra sambil meringis membuat sonia terkekeh sedangkan papah dirga menggeleng melihat tingkah istrinya

"jadi bagaimana persiapan pernikahannya dra?" tanya papa dirga setelah meminum seteguk kopinya

"lancarlah pah, gedung, gaun dan weddinnya sudah dipersiapkan, tinggal mempelai wanitanya aja yang ditunggu" ucap Chandra membuat papa dirga tertawa,

Dirgantara Orlando dan sonia Orlando benar² menyukai Chandra bukan hanya karena visualnya yang tampan dan mapan tapi kepribadiannya juga yang ramah dan hangat membuat mereka benar² mempercayakan anak kedua mereka kepada pemuda itu

"gampang itu mah, anak papah pasti langsung tertarik begitu ngeliat kamu, yang penting kamu harus berusaha memikat hatinya soalnya yang kedua anak papah itu sedikit galak" Ucapan papah Dirga membuat senyuman percaya diri Chandra terbit seketika, pemuda itu mengangguk angguk mantap sambil meminum kopinya

"pah pesawat Kanaya katanya sudah mau landing nih, lebih baik kita berangkat sekarang" ucap sisulung Orlando membuat kedua pria didepannya kompak berdiri

"ohh iyah ayo jangan sampai membuat anak papah itu menunggu lama" ucap Tuan Orlando berjalan duluan memimpin

"ken... "

"iyah mah ini kenan datangg!!"

Mama yang baru saja ingin memanggil sibungsu mendengus begitu kenan menuruni tangga dengan tergesa gesa sambil membawa gatgetnya, ia ingin mengomeli sang putra namun sudah malas duluan dan akhirnya menyusul sang suami tanpa memperdulikan si bungsu

Kinara terkikik melihat tingkah sang mamah yang kadang kekanakan kemudian merangkul sang adik dan menyusul papah kedepan

***

Chandra menggosokan kedua telapak tangannya sambil berkali kali menghela nafas menunggu penerbangan dari US landing ia benar² gugup entah kenapa, kakinya tak henti²nya bergerak sambil jinjik² kecil benar² seperti cacing kepanasan

Sedangkan kenan dan kinara yang sedari tadi duduk di kursi belakannya menatapnya dengan tatapan datar, mereka bertiga sudah akrab sejak pertemuan dua keluarga itu, karena Chandra sering berkunjung untuk membicarakan proses pernikahan atau hanya sekedar menemani sibungsu Orlando bermain

"dia akan datang tenang saja, kenapa kau begitu gugup?" ketus kinara tak tahan melihat tingkah calon adik iparnya itu,

Kenan mengangguk menyetujui ucapan sang kakak namun tersentak begitu melihat sang mama malah mengancungkan camera merekam tingkah Chandra yang tak sadar akan pergerakan sang mamah,

"ahh kakak tak akan mengerti, selama inikan aku hanya mengurus diriku sendiri karna kedua org tuaku sibuk dengan pekerjaannya dan adik bungsuku, sekarang membayangkan ada seseorang yang akan mengurusku membuat ku huu" Chandra menunduk memasang wajah malu² membuat Orlando bersaudara melongo melihat tingkahnya

Apakah dia benar² CEO Company Wiratama?

Sedangkan mamah sonia terkikik melihat tingkah malu² Calon menanyunya, ia sedari tadi berdiri di samping sang suami -yang sibuk memainkan Ponselnya- sambil diam² merekan tingkah calon menatu untuk di pertunjukkan keanak keduanya

Kenan menegak begitu melihat sang kakak datang sambil menyeret koper merah maroon ditangan kanannya

"kakak!" ucapnya berlari menghampiri sang kakak kemudian memeluknya

"Ciee udah rindu banget yahh?" goda kanaya sambil mengacak rambut si bungsu,

Kenan mendongak untuk menatap wajah sang kakak kemudian tersenyum misterius "bukan cuman kenan lo kak, pemuda lajang yang nungguing kakak" godanya sambil terkikik membuat kanaya mengernyit tak mengerti

Kanaya melepaskan pelukannya dengan sibungsu dan beralih memeluk papa dirga dan mama sonia, dan terakhir kinara

Kakak sulungnya itu benar² memeluk kanaya dengan gemas, bahkan sampai menggoyang goyangkan tubuh sang adik, bagi kinara, kanaya adalah penyelamat masa mudanya, karna adik keduanya itulah ia terbebas dari perjodohan kedua orang tuanya dengan pria yang menunrutnya sangat random dan absurd

"aku pasti akan sangat merindukanmu" gumam kinara membuat kanaya yang berada di pelukannya making pusing dengan tingkah sisulung

"apa sih kak, lebay baget dehh" ucapnya berusaha melepaskan pelukan sang kakak,

Kemudian mereka semua kompak diam dengan ekspresi yg berbeda papah dirga masih memasang senyum berwibawanya, kinara setengah hidup menahan tawanya, sedangkan mama sonia dan kenan sudah mesem² sedari tadi begitu Chandra mendekat kearah kanaya

Pemuda itu sedari tadi menahan senyum bahagia dan wajah terpesonanya begitu melihat kanaya keluar dari bandara,

Chandra berdehem membuat kanaya menatapnya dengan satu alis yang terangkat, kemudian tanpa aba² mengulurkan tangannya

Awalnya kanaya mengira pemuda di hadapannya ingin bersalaman dengannya sebagai tanda perkenalan, namun kanaya benar² dibuat bingung saat chandra mengangkat tangan keduanya tinggi sampai punggung tangan Chandra menyentuh kening kanaya yang menatapnya dengan wajah melongo

Sonia sudah kembali megancungkan kameranya merekam adegan kedua calon penganting itu

kenan menutup wajahnya dengan kedua tangan saat melihat Chandra memalingkang wajahnya dengan senyum malu² sedangkan kinara sudah tertawa ngakak melihat wajah melongo sang adik dan wajah malu² Chandra

Papa dirga? Sedari tadi dia hanya menunjukkan senyum menawan penuh wibawa


TBC

Perfect FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang