"Mencoba terlihat tenang, walaupun tersimpan banyak pikiran"
-
-
-Happy reading.
Assalamualaikum halo hola everyone!!!
Maaf yaa kalau ceritanya absurd atau gajelas karena ini cerita pertama aku, kalau banyak typo nya mohon dimaklumi. Tapi aku akan berusaha agar cerita nya bisa dipahami sama kalian. Bismillah semoga cerita nya rame aamiin🤗Follow akun wattpad aku.
===============
"ABANGGGG!!!" Seorang gadis berjilbab dengan seragam SMA itu mengetuk keras pintu kamar sang abang, yang sedari tadi belum juga terbuka.
'Ceklek'
"Apaan si lo cil, berisik bangett" Sahut seorang pria dengan muka bantalnya, tidurnya pun terganggu karena teriakan maut dari sang adek.
"Abangg anterin Reren sekolah, ayah udah berangkat tadi pagi" ucap gadis itu memohon permintaan
"Lo bawa mobil sendiri lah, gue masih ngantuk mau lanjut tidur" pria itu akan menutup kembali pintu kamarnya, namun di cegah langsung oleh gadis itu "ish abangg, ayoo dong! Udah jam setengah 7. Kan abang juga mau kuliah. Ayo lah bangg, anterinnn" mohonnya sambil mengeluarkan wajah sedihnya. Membuat sang abang pun menatap iba.
"Ya Allah, adek gue. Kasian benerrr gak ada yang nganterin sekolah. Yaudah, bentaran, gue mau mandi dulu" ucapnya kemudian berlalu dari hadapan gadis itu, dan memasuki kembali kamarnya untuk menuju kamar mandi di dalam kamar nya.
Azren? Gadis SMA itu memasuki kamar abangnya yang terlihat nyaman sekali, kamar yang elegan dengan nuansa abu abu.
Adzreena Putri Darraz, anak bungsu dari pasangan Rayyan Darraz dan Sheila Farqi Darraz, gadis cantik yang menduduki kelas 11 SMA itu biasa dipanggil Reren oleh orang dikenalnya. Mempunyai abang yang berselisih usia hingga 3 tahun, Reyaksa Putra Darraz. Namanya, kerap dipanggil Aksa oleh teman temannya, dan di panggil dengan Abang Rerey oleh keluarganya.
Gadis SMA itu mengelilingi kamar abangnya, sesekali melihat foto foto yang terpajang di dinding kamarnya, bermacam macam foto, ada foto keluarga besar Darraz hingga foto mereka berdua.
Asik dengan acara tersendiri nya, Reren pun, tak menyadari jika abangnya itu telah siap untuk berangkat.
"Buruin cil, yaelah lo mah malah asik asik disini" Celetuk Aksa seraya memakai arlojinya.
"Hehe, abis nya kamar abang nyaman banget. Rapih" cengengesan nya.
"Yaialah, emang kamar lo. Berantakan kayak otak lo" ejeknya
"Idihh si maneh, udah dipuji malah teu tau diri. Dasar edan" umpat Reren menatap sinis sang abang.
Maneh = Kamu
Teu = enggak"Siapa suruh muji, gue kagak haus pujian. Cepet lah berangkat udah mulai siang nih" titah nya kemudian berlalu meninggalkan dang adik yang masih berdiri di kamar nya.
"Heh! Tungguin!" Pekiknya sambil menuruni anak tangga.
Sheila yang tengah membuat kue di dapur pun, terlonjak kaget oleh pekikan sang anak perempuannya, kemudian menghampiri anak anaknya dengan tangan yang berada di pinggangnya "Kalian ya, pagi pagi. Udah bikin ribut aja"
"Itu tuh bund, si abang ninggalin" Adu Reren sambil mencomot kue yang berada di meja pantry
"Abanggg, jangan gitu ah, sama adeknya." Nasehat Sheila lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST HUSBAND AND BEST LOVE {New Version}
Teen Fiction⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA, KALAU GAK SUKA GAUSAH DI BACA. JANGAN DI HUJAT!!⚠️ Judul old; Aku Pada-Mu Gus Rafka ------- Aku dan kamu insyaallah akan menjadi kita, dan diiringi orang ketiga yaitu anak dari kita nanti...