Chapter 8 'Let's Break Up'

169 30 6
                                    

~ just tell me what you waiting for ~

Terkadang bukan tentang seseorang yang tepat diwaktu yang salah ataupun sebaliknya, sesuatu itu hanya hadir bukan untuk bermaksud apa-apa. - Unknown

🌻🌻🌻

Shenna diantar Diaz menuju Hotel tersebut dan mereka sudah sampai. Menurut pesan yang ia dapat, seseorang misterius itu mengarahkan untuk menunggu dilobby sesuai janji lalu bertemu. Entah bermaksud apa, Shenna hanya ingin meluruskan sesuatu yang telah membawa nama baiknya. Namun ia sedikit tak yakin, karena sudah lebih dari 10 menit seseorang itu tak muncul juga.

Drrtt

"Gimana? "

"Hm, belum ada. Mungkin cuma iseng"  Jawab Shenna pada panggilannya dari Diaz. "Oh iya kalo kamu mau pulang, pulang aja. Aku bisa sendiri. Makasih" Sambungnya. Hening beberapa detik, Diaz tak memberi jawaban disebrang sana.

"Tas kamu masih dimobil aku. Aku tungguin ya"

Shenna menepuk dahinya. Bisa bisanya ia lupa tak mengeluarkan Tas berisi baju miliknya. Bahkan dari pagi tadi, bodoh sekali.

"Hmm oke, gaakan lama ko. Nanti-"

"Selin" panggil seorang pria dari balik punggungnya. Pendengaran Shenna nampak tak asing dengan suaranya, lantas ia menoleh. Dibelakangnya, ia melihat sosok tinggi Jovan yang juga tengah menatapnya dengan pandangan terkejut.

"Ternyata kamu? " Seru Jovan sembari mendekat. Pandangannya kini berkata seolah tak percaya dengan kehadiran Shenna disana.

"Selin? Jadi namanya Selin? " Tanya balik Shenna. Dadanya bergemuruh menahan isakan diujung hidung yang siap keluar saat itu juga. "Jawab! " Kini suaranya naik lebih tinggi. Mereka berdua bersitegang di lobby Hotel disiang bolong.

"Ikut aku! " Jovan menarik wanitanya menuju tangga darurat lalu langsung memojokkan dengan kasar.

"Jadi kamu orangnya? " Tanya Jovan masih tak percaya. Pria itu menjauh, matanya menatap sekeliling sembarang arah. Lalu kembali menghunuskan pandangannya pada Shenna. "Sejak kapan kamu punya bakat kaya gini? "

"Apa? " Kini giliran Shenna yang bertanya. Sedari kemarin ia yang tak mengerti dengan tingkah Jovan dan bahkan sekarang ia dihujani pertanyaan dan pandangan yang ia kembali tak mengerti dengan situasinya.

"Puas kamu?! " Jovan mengacak rambutnya frustasi. "Iya aku emang tidur sama Selin, kenapa?!" Kini Shenna kembali disudutkan. "Ini semua juga gara-gara kamu Shenna! Kamu gaperlu lapor ke Ayah segala dan ngebuat rencana aku jadi kacau! "

"Apa   ? " Suara Shenna berubah lirih dan gemetar mendengar semua pengakuan Jovan. Pandangannya kabur, ia berkedip dan air mata lolos dengan sendirinya.

"Iya! Tanpa sadar perbuatan aku kemarin itu semua gara-gara kamu! Atau kamu emang ngerencanain ini udah lama?" Pertanyaan-pertanyaan Jovan semakin tidak masuk akal. Shenna yakin ia dijebak oleh seseorang, ditengah tuduhan itu ia hanya bisa terisak belum mampu untuk menyanggah. Situasi ini terlalu tiba-tiba baginya.

"Kamu yang so polos dan Ibu kamu yang mata duitan ternyata satu paket. Aku bahkan udah ngeluarin uang lebih dari cukup buat ibu kamu! Tapi kapan kamu bisa aku pake?! " Tangan Jovan beralih mencengkram rahang Shenna dengan kuat. "Cukup" Ucap Shenna tercekat. "Aku sayang sama kamu maka dari itu kamu aku perlakukan seperti berlian, tapi apa balasannya? " Desisnya.

"Jov-"

"Seluruh fasilitas dicabut! Dan aku bakal pergi keluar kota mulai besok. Kamu senang bebas? " Jovan belum selesai dengan semua tuduhannya. "Kamu berhasil Shenna! " Lalu cengkraman itu terlepas. Tubuh Shenna merosot, tangisannya semakin tak terdengar tapi sayup-sayup lebih menyakitkan. Jovan masih berdiri dihadapannya, pria itu tak merasa bersalah sama sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETWEEN HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang