Happy reading
.
."Lia kakak pergi dulu ya" pamit Ayu pada adiknya Aulia.
"Iya kak, kakak hati-hati ya, semoga mendapatkan pekerjaan secepatnya"
"Aamiin, kakak berangkat ya assalamualaikum"
"Waalaikumussalam" Ayu mulai berjalan mengunjungi toko toko kecil yang ada di sekitar, siapa tau mereka membutuhkan karyawan tapi sudah lima toko Alya datangin tapi dan tidak ada yang membuka lowongan.
Memang mencari pekerjaan itu tdk semudah membalikkan telapak tangan, Ayu beristirahat sebentar di tempat duduk seraya meminum air yang tadi ia beli.
"Sudah lima toko yang aku kunjungi, tapi tidak ada yang membuka lowongan pekerjaan di sana" ucap Ayu menghela nafas.
"Gak papa Ayu, kamu harus semangat! Ini demi Daffa dan Aulia!" Ayu menyemangati diri sendiri lalu berdiri untuk pergi ke tempat lain.
Sampai di sore harinya Ayu belum juga mendapatkan pekerjaan, ia sudah berencana untuk pulang ia akan mencari besok lagi.
Saat menyebrangi jalan Ayu melihat seorang wanita paruh baya yang kewalahan membawa belanjaan nya, Ayu mendekati nya lalu membantunya membawakan belanjaan nya.
"Mari saya bantu bu, ibu mau kemana emang?" tanya Ayu.
"Panggil bibi aja nak"
"Bibi mau kemana emang?" tanya Ayu lagi.
"Ini belanjaan bibi mau bawa pulang ke rumah tuan bibi" jawab wanita paruh baya itu ya.
"Oh, yaudah Ayu bantu bawa ya bi" kata Ayu mengambil lebih baik kantong belanjaan wanita paruh baya itu.
"Nama bibi, bi Murni. Nama kamu Ayu ya"
"Iya bi Murni" bi Murni tersenyum lalu keduanya menyebrangi jalanan.
"Oh iya, kalau nak Ayu sendiri mau pergi mana tadi" tanya bi Murni.
"Saya mau pulang ke rumah bi"
"Emang dari mana nak Ayu? Aduh maaf ya bibi jadi kepo gini"
"Hahaha gak papa kok bi, Ayu tadi dari cari kerja bi tapi enggak dapat dapat jadi Ayu pulang aja dulu" jelas Ayu.
"Nak Ayu cari kerja?" Ayu menganggukkan kepalanya menanggapi. "Di rumah tempat bibi kerja kebetulan butuh pekerja nak Ayu, kalau nak Ayu mau bibi kasih masuk, kebetulan bibi di sana yang mengatur itu" lanjut bi Murni.
Mata Ayu berbinar mendengar itu. "Beneran bi? Ayu mau bi, mau banget!" seru Ayu.
"Tapi ya gitu nak Ayu, kerja bersih bersih rumah"
"Gak papa bi, Ayu bersyukur banget bisa dapat kerja, apapun itu kalau halal Ayu bisa kok!" kata Ayu bersemangat.
"Alhamdulillah, kalau begitu ikut bibi aja liat rumah nya" Ayu mengangguk seraya mengulas senyum nya.
Akhirnya mereka sampai di depan rumah yang sangat megah, halaman yang luas dan juga hijau "Ini rumah nya ni?" tanah Ayu terpukau melihat nya.
"Iya, ayo masuk" mereka masuk dari pintu belakang, Ayu menyimpan kantong belanja di meja makan.
"Dapur nya besar banget" kata Ayu lagi-lagi takjub.
"Jadi nak Ayu bisa memulai kerja nya besok ya, yang membersihkan dulu mau nikah jadi berhenti bekerja, bibi gak bisa kerja semuanya sekaligus tapi belum dapat pengganti nya dan akhirnya bibi ketemu sama nak Ayu" jelas bi Murni.
"Wah sepertinya ini memang rezeki Ayu bi" bi Murni mengangguk menanggapi mengulas senyum nya.
"Yaudah bi, Ayu pamit ya sampai jumpa besok" pamit Ayu.
"Iya nak Ayu, makasih ya udah bantuin bibi bawa belanjaan nya"
"Iya bi sama-sama"
"Oh iya, nak Ayu pulang nya naik apa? Ini sudah mau maghrib loh" ucap bi Murni khawatir.
"Bibi tenang aja, kalau begitu Ayu pamit ya bi, assalamualaikum" salam Ayu.
"Iya nak Ayu, waalaikumussalam" jawab bi Murni.
Ayu pulang dengan perasaan bahagia, sesampainya di rumah nya ia langsung mandi lalu ikut berkumpul di ruang tengah. "Gimana kak?' tanya Aulia.
"Alhamdulillah kakak dapat pekerjaan!" seru Ayu, Aulia langsung memeluk kakaknya berbagi kebahagiaan.
"Daffa juga ikut" seru Daffa memeluk Ayu dan Aulia, ketiganya tertawa bersama-sama saling melempar candaan.
Malam itu malam yang menyenangkan, saat jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, mereka pun beristirahat Daffa juga sudah tertidur dari tadi.
Tbc.
Vote dan komen!
Mawar Jk
![](https://img.wattpad.com/cover/294584933-288-k893780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Ayu [TAMAT]
Short Story"Siapa yang tega menaruh anak nya disini" pulang dari tempat kerjanya Ayu menemukan bayi laki-laki di halte yang tengah menagis, bayi itu hanya di baluri handuk dan di taruh di dalam kardus. Merasa kasian Ayu pun membawa pulang bayi itu ke tempat ti...