Jangan lupa vote biar cerita ini mudah ditemukan orang lain.
***
SESOSOK mayat dimakamkan menjelang pukul empat sore. Mereka yang hadir dalam pemakaman tersebut rata-rata berpakaian lusuh. Penampilan mereka sangat sederhana. Terkesan kumuh dan kumal. Alas kaki mereka hanya sepasang sandal. Kalau toh ada yang memakai sepatu, itu pun sepatu rembeng. Jumlah mereka tidak sebanyak pemakaman biasanya. Kali ini mereka hanya sekitar 15 orang.
Tidak satu pun yang datang ke pemakaman tersebut mengendarai mobil atau motor. Mereka berjalan kaki sebelum tiba di pemakaman. Berbaris tak beraturan mengiringi jenazah yang digotong memakai keranda berkarat. Kain penutup keranda tak sampai menutup rapat Bahkan di salah satu tepinya tampak kain penambal warna beda.
Tetapi sebelum jenazah diturunkan Keluang kubur ada sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan gerbang tanah pemakaman. Mobil itu adalah BMW warna hijau bening, seperti batu giok. Derum suara mobil berhenti, membuat sebagian besar dari mereka yang sedang bersiap-siap menurunkan jenazah menjadi berpaling satu-persatu. Mereka menatap sedan mewah itu. Mereka terheran-heran melihat seorang gadis cantik jelita berpenampilan sangat ekslusif keluar dari mobil mengenakan kacamata hitam dan kerudung kepalanya dari kain sutera warna hitam pula.
"Siapa dia?"
"Nggak tahu. Mungkin mau ziarah ke salah satu makam di sini."
"Tapi kok wajahnya menghadap ke kita?"
"Iya. Sepertinya memandang kemari tuh."
Lalu, seorang pemuda berpakaian rapi juga turun dari mobil Penampilannya memang lebih keren dari mereka. Namun masih kalah bagus dengan penampilan gadis cantik jelita itu. Si pemuda yang tadi keluar dari pintu sopir berjalan sedikit kebelakang sigadis cantik.
Orang orang lusuh disekeliling liang kubur itu semakin berkerut dahi, karena ternyata kedua penumpang mobil mewah tadi berjalan mendekati mereka. Rupanya kedua orang keren itu juga ingin ikut menghadiri upacara pemakaman jenazah tersebut.
"Wah bau bunga apa ini? Kok harum sekali!"
"Ya, ampun... begitu gadis itu mendekat kemari, langsung sekitar tempat ini jadi wangi sekali!"
"Iya lho... padahal dia nggak membawa bunga apa-apa tuh!"
"Ssst...! Mungkin gadis cantik itulah yang bernama Nona Dewi. hmmm... Kumala Dewi."
"Ah sok tahu luh. Darimana kamu tahu kalau dia Nona Kumala Dewi paranormal kondang itu?"
"Bau wangi ini!"
"Maksudmu?"
"Konon... menurut kabar yang pernah kudengar. Nona Kumala Dewi memiliki keistimewaan. Ke mana pun dia pergi lalu diikuti oleh wewangian yang sedap, harum sekali, tapi tak membosankan. Dan, konon lagi... aroma wangi itu berasal dari tubuhnya Nona Kumala."
"Maksudmu, keringat gadis itu menyebarkan aroma wangi seperti sekarang ini?"
"iya! Tapi itu menurut kabar yang kudengar lho. Aku sendiri belum pernah bertemu dengan Nona Kumala Dewi itu. Apa benar yang ini orangnya, atau bukan sama sekali."
"Sst...! Sudah, sudah...jangan pada brisik! Jenazahnya mau dimakamkan tuh!"
Suasana di pemakaman menjadi sepi. Hening. Biar matahari memancar terang, panasnya menyengat kulit, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang membawa payung untuk berteduh sendiri. Tak heran jika tubuh mereka mengkilap karena keringat bercucuran. Toh mereka tak peduli dengan keringat. Mereka punya ketulusan hati, mengantar kepergian sesosok raga yang sudah ditinggalkan oleh rohnya itu. Mereka punya niat memberi penghormatan terakhir kepada almarhum yang ingin pergi selama-lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
18. Misteri Pohon Kematian✓
ParanormalSilakan follow saya terlebih dahulu. Serial Dewi Ular Tara Zagita 18 Berawal dari seorang bocah bernama Ajong, yang Rayo ketika mengadakan penelitian di atas sebuah karang yang ajaib.Ternyata karang itu adalah ari-ari iblis yang dibuang dan jatuh k...