REMBULAN malam memancarkan warna perak Dahan-dahan pohon membayang di permukaan tanah. Membentuk keremangan romantis di halaman samping sebuah villa. Kabut dingin tak seberapa tebal membayangi rumah-rumah indah diperbukitan itu.
Rumah-rumah itulah yang disebut orang sebagai villa-villa asmara, karena siapa pun yang datang diperbukitan sekitar perkebunan teh itu selalu membawa misi asmara dengan pasangan masing masing.
Salah satu villa yang disewakan khusus untuk berbulan madu adalah bangunan mungil bercorak arsitektural klasik. Villa itu mempunyai pintu gerbang besar dari jeruji jeruji logam putih anti karat.
Di atas gerbang tersebut terdapat tulisan berbentuk lengkung sepanjang lembah gerbang tersebut.PURI ASMARA.
Namanya cukup mengundang minat bagi setiap pasangan yang ingin berbulan madu di situ. Bahkan halamannya yang luas dengan bentuk bangunannya yang klasik sering menimbulkan khayalan asmara bagi siapa pun yang kebetulan melintas di jalanan depan villa tersebut.
Salah satu orang yang tertarik untuk menyewa villa tersebut adalah Tante Fully, istri Oom Erwin, si bankir tua yang memiliki lima bank besar se-Asia itu. Oom Erwin memang sudah cukup tua dan menjadi orang super sibuk dalam kesehariannya, sehingga istrinya yang masih berusia 42 tahun dan masih cantik berselera muda itu sering memburu kepuasan asmaranya laki-laki lain.
Terutama yang masih muda dan tampan, serta memiliki ketangguhan dalam bercinta. Seperti halnya, Richard. Tapi sejak Richard terlibat kasus kencan gaib dengan gadis bernama Sayminna, Tante Fully sudah tidak mau memakai Richard lagi. Pemuda itu dibuang begitu saja, dan sebagai peremuan kaya Tante Fully merasa masih mampu membeli pemuda lain sebagai gantinya.
Malam itu Mercedes Benz A-Class 140 berwarna hijau tosca meluncur meninggalkan rumah besar di kawasan Puncak yang menjadi tempat diselenggarakan sebuah pesta perkawinan keluarga jetset.
Tante Fully salah satu tamu istimewa keluarga tersebut yang pulang lebih dulu tanpa memberitahukan beberapa orang, termasuk tiga pcngawalnya yang selalu melindunginya dari bahaya apapun.
"Kita langsung ke Jakarta, Nyonya?" tanya Sadhe, sang sopir yang baru dua hari bekerja sebagai pengemudi mobil kesayangannya Tante Fully itu.
"Hmmm...arahkan saja mobil ini ke Jakarta!! Aku hubungi temanku dulu lewat handphone. Nanti kalau ada perubahan kuberitahu."
"Baik, Nyonya!" jawab Sadhe tegas, terkesan patuh dan hormat. Tante Fully paling suka jika ada orang yang mematuhi perintahnya dan menghormati pribadinya sebagai perempuan paling terhormat.
Namun agaknya bukan saja sikap patuh dan hormatnya Sadhe saja yang membuat Tante Fully bersedia memakai tenaga Sadhe sebagai sopir pribadinya. Melainkan juga karena Sadhe memiliki postur tubuh yang tegap, gagah, atletis dan berpenampilan jantan sekali.
Pemuda berusia 27 tahun itu memiliki ketampanan wajah yang memancarkan kelembutan eksklusif, sehingga hati Tante Fully sempat terkesima sesaat pada waktu ia mengetahui salah satu karyawan perusahaannya ada yang memiliki ketampanan mempesona.
Maka, sejak itulah Sadhe tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut, melainkan ditarik untuk menjadi sopir pribadinya, yang tentu saja memiliki kelas lebih tinggi serta gaji dan bonus lebih besar lagi.
"Hallo, Christina...?" suara Tante Fully bernada riang ketika sambungan teleponnya berhasil disambut oleh orang yang dimaksud.
"Kudengar kaulah yang pegang kuasa atas villa peninggalan pamanmu itu, ya. Hmm, ya... aku tertarik ingin menikmati kenyamanan tinggal di villa Puri Asmara itu. Boleh dong kalau malam ini aku booking villa tersebut Chris. Aku ingin menikmati suasana klasiknya. Kata orang-orang, Puri Asmara akan membuat siapapun merasa hidup di zaman abad enam belasan, apa betul tuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
18. Misteri Pohon Kematian✓
ParanormalSilakan follow saya terlebih dahulu. Serial Dewi Ular Tara Zagita 18 Berawal dari seorang bocah bernama Ajong, yang Rayo ketika mengadakan penelitian di atas sebuah karang yang ajaib.Ternyata karang itu adalah ari-ari iblis yang dibuang dan jatuh k...