⛔vote dulu sebelum membaca..☺️
Happy reading!"Lo--" Ansley terkejut bukan main ketika melihat siapa yang menumpahkan segelas jus itu
Ya!,dia adalah Dea rivalnya ketika di prancis. 'kok ketemu sama curut alay ini lagi sih!gak di Prancis gak di indo Argh!', batin Ansley meronta-ronta.
Dea mendekat "long time no see erica" bisik Dea tepat ditelinga Ansley.
Kemudian kembali menjauhkan wajahnya "Kenapa? Kaget ya,ututu kasian banget bajunya basah" Dea memandang remeh Ansley.Ansley tak menjawab ia menatap tajam Dea lalu berdiri dan langsung pergi meninggalkan kantin membuat semua isi kantin memperhatikannya, sedangkan Aurora langsung berlari mengejar Ansley.
"Ley tungguin gue!"
Dea yang melihat itu tersenyum miring
',jangan sampai semua yang udah gue dapet di sini diambil sama dia seperti waktu di Prancis ,' batin Dea."Sok cantik!" Tiara teman dea memutar bola matanya malas melihat kepergian Ansley.
"Cabut" ajak Dea singkat lalu pergi.
Semua murid yang melihat kejadian tadi langsung heboh membicarakan Ansley.
"Kasian kek nya tuh cewe bakalan jadi korban selanjutnya deh".
"Wajar si Dea iri soalnya masih cantikan cewe td dari pada dia".
"Takut banget keknya posisi nya bakalan di rebut".
Dan masih banyak lagi celotehan celotehan tak berfaedah yang keluar dari mulut siswa siswi yang berada di sana.
"Kasian, baru aja masuk seragamnya udah basah" ucap Deon.
"Si Dea punya masalah apa si sama tu cewe padahal dia gak ngapa-ngapain njir aneh".timpal Dimas.
"Mereka mungkin pernah kenal sebelumnya". Alvandra ikut berbicara.
"Sejak kapan Lo tertarik ngomong Van?" Celetuk Alvaro.
Alvandra yang mendengar itu hanya mengedikkan bahu tak peduli dan kembali bermain game bersama Anka.
"Astaghfirullah serba salah emang kalo sama Lo Al" Reza mengeleng-geleng kan kepalanya.
Sedangkan Alvaro hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,setelahnya alvaro berfikir sejenak untuk mengingat sesuatu.ah iya ia lupa ada hal yg ingin ia bicarakan pada zero.
"Oh iya Ro, gue tadi dikelas minjem pul--" ucapan Alvaro terhenti ketika yang diajaknya bicara ternyata sudah hilang entah kemana.
"Lah orangnya kemana?" Tanya Alvaro.
"Pergi" jawab Anka singkat tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel.
"Kemana? tumben gak ngajak kita-kita?" Timpal Dimas.
Semuanya menggeleng tak tahu.
"Nyusul si murid baru mungkin siapa tadi namanya? Duh lupa gue" ucap Leon seraya menggaruk kepala.
"Ansley?" Jawab Alvaro.
"Nah itu si Ansley,soalnya tadi pas Ansley pergi si bos kek khawatir gitu muka nya" lanjut Leon.
"Wuidih si bos keknya mulai suka deh sama tuh cewe" timpal Dimas.
"Maybe" celetuk alvandra.
"Masa sih perasaan kenal aja belom udah suka aja si bos" ujar Reza meminum es teh miliknya hingga sisa setengah.
"Lah mana saya tau saya kan ikan" celetuk Dimas.
.🥀🥀🥀.
"Ley,Lo nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya Aurora khawatir.
Mereka berdua sedang berada di toilet perempuan.
"Nggak apa-apa kok Ra biasa aja" jawab Ansley.
"Tapi seragam Lo kotor ley,basah juga" Aurora memberikan tisu kepada Ansley.
"Udah gak papa entar lagi juga kering ,kuy kekelas si Kenya pasti udah nungguin" ucap Ansley santai mereka berdua pun berjalan beriringan.
Di pintu keluar toilet wanita, Ansley dan Aurora dikejutkan oleh kehadiran Zero, sang ketua the Devils yang menghalangi jalan keluar mereka.
" Nih pake jaket gue " zero memberikan jaket miliknya pada Ansley.
"Eh nggak usah kak,nggak perlu" Ansley menolak dan menunduk ingin pergi tapi tangannya segera dicekal oleh zero.
" Pake aja, seragam Lo terawang tuh " tegur zero langsung memakaikan jaketnya ke dingin.
'apa?! terawang! Jangan-jangan dia udah liat tadi anjj,Arghh malu njir' gerutu Ansley dalam hati.
"Duh, ee...kalo gitu makasi ya kak ntar gue balikin deh jaketnya, permisi" ucap Ansley dan langsung melangkah pergi diikuti oleh Aurora.
"Cantik" batin zero.
.
.
.
.
.
."Ley itu beneran kak zero?" Tanya Aurora tak percaya.
"Iya kayaknya, gimana sih kan Lo sendiri yg nunjukin kalo cowo itu namanya kak zero" ucap Ansley kesal karna sejak tadi Aurora terus menanyakan hal yg sama berulang-ulang kali.
"Iya gue tau tapi, argh udahlah mimpi apasih Lo semalem?! sampe di samperin oleh seorang alzero zayn" Aurora mengguncangkan kedua bahu Ansley.
Semua orang menoleh kearah mereka berdua, dan langsung berbisik-bisik tak jelas dan menatap tajam kearah Ansley, karna mendengar ucapan Aurora yang menyebutkan nama Zero, seorang most wanted sekolah,terlebih ketika melihat Ansley yg memakai jaket the Devils milik zero.
"Stop! Ra gue pusing" Ansley buru-buru masuk ke kelas tak menghiraukan Aurora dan bisikan-bisikan yg tak berguna di koridor tadi.
"Eh. Hehe sorry Ley gue kelewat seneng makanya gue kek tadi maapin ya" Aurora cengengesan setelah berlari mengejar Ansley yang meninggalkannya sampai dipintu kelas.
"Serah! gue mau duduk.bye!"
"Yee,ngambek dianya"
"Ra pesenan aku mana?" Tanya Kenya.
"Oh iya lupa, nih" Aurora memberikannya pada kenya.
"Lama banget Kenya udah laper nih" Kenya mengerucutkan bibirnya sebal.
" Ada kendala bentar tadi hehe" ujar Aurora.
"Ooh gitu"
Aurora kembali ke tempatnya dan duduk di sebelah Ansley.
"Masih marah nih?"
"Nggak tuh,siapa juga yang marah" Ansley memainkan ponselnya.
"Lah terus kenapa Lo langsung ninggalin gue tadi?" Tanya Aurora sewot.
"Gue gak nyaman aja sepanjang koridor pada liatin gue,iya gue tau kalo gue cantik ya gak gitu juga liatinnya"
"Yee narsis amat Lo! , Lagian nih ya Lo diliatin itu gara-gara jaket yang Lo pake! kan itu punya kak zero ketua the Devils, dia itu salah satu most wanted di sekolah kita,ya wajar kalo Lo diliatin di sepanjang koridor" ucap Aurora panjang lebar.
" Mungkin mereka iri sama kamu " timpal Kenya yang duduk di belakang Ansley.
Ansley hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
.🥀🥀🥀.• mwehehehe maap ya gaiss chapter yg ini dikit banget awokawok soalnya
See you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ansley
Teen FictionAttention!! • [Biasakan follow dulu sebelum membaca] •jangan lupa vote juga! _................_ Ini tentang seorang gadis yang menyembunyikan banyak hal di balik tampang dan sikapnya yang ceria. " Jangan bersikap se...