BAB 2 [HI RAFDY]

8K 2K 2.5K
                                    

Hi Rembo! call me Loli ~~

🚫DILARANG SALAH LAPAK ATAUPUN MENYEBUTKAN JUDUL DAN TOKOH YANG BUKAN ADA DIDALAM CERITA HI RAFDY🚫

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA.

Cuma cerita ringan yang ada dihaluan ku, semoga kalian suka.

Cuma cerita ringan yang ada dihaluan ku, semoga kalian suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Siapapun yang jatuh cinta duluan, dia yang harus bertahan hidup lebih lama.

•••

Suasana pagi ini terasa sejuk, tidak terlalu terik seperti biasanya. Tapi yang menyebalkan, Rafdy harus telat karena Aurora, adiknya itu memaksa untuk ditemani main masak-masakkan.

"RAFDY ELVANO RADJA, JANGAN KABUR KAMU!"

Suara melengking terdengar nyaring di telinga Rafdy. Laki-laki yang baru saja telat masuk gerbang sekolah itu kabur dari hukuman.

"RAFDY!"

"Punten atuh, pak!" ujar Rafdy menyerah. "Damai-damai."

Satpam yang menjaga langsung berkacak pinggang. "Nggak ada damai.-damai. Baris di barisan siswa-siswi yang datang terlambat!"

"Punten pisan ieu mah, pak. Perut abdi teh tiba-tiba nyeri--

-- NGGAK ADA ALASAN, BARIS KAMU RAFDY PALYBOY CAP KAKI BUAYA DARAT!"

Rafdy terkikik pelan sambil menggaruk tanguknya. "Segala nyebut gelar kebanggaan gue, lagi. Kan jadi seneng."

Laki-laki remaja dengan pakaian tak beraturan itu melangkah ke dekat gerbang, lumayan ramai dan arah pandang mata kini terarah padanya.

Tentu saja moment emas ini ia pakai untuk tebar pesona, berbagai senyum serta kedipan mata maut membuat para kaum hawa terbang dibuatnya.

"Kalian ini telat terus! Telinga saya sampai panas dengar alasan kalian. Saya juga yang di tegur kepala sekolah!"

"Sabar, pak!" pekik Rafdy.

Pak satpam melotot ke arahnya. "Apa lagi kamu! Kabur terus kerjaannya, saya ini udah bengkotan! Encok pinggang saya kamu tau?"

"Tau, pak!"

Rafdy memainkan kerikil di bawah dengan kaki karena merasa bosan. Tak lupa kunyahan permen karet hasil rekomendasi dari sahabatnya yang sangat cinta dengan permen karet. Gazza.

"Astagfirullah, kenapa kamu ini selalu datang terlambat, nak?"

Mendengar suara pak satpam yang mereda, Rafdy mengangkat kepalanya. Matanya jatuh pada seorang gadis yang entahlah ia pun tak dapat membacanya.

HI RAFDY | BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang