Ia Selalu Menjaganya

1 0 0
                                    


Putih. Saat membuka matanya, yang dilihat Mawar hanya ruangan putih. Kini ia terbaring di sebuah ranjang di rumah sakit. Di sampingnya, ayah dan bundanya sudah menunggunya sadar dari tadi malam. Beberapa hari sebelumnya ia sempat mengamuk karena tak bias melihat apa-apa, semuanya gelap. Ya, saat kejadian malam itu ia berlari ke tengah jalan lalu sebuah mobil menghantamnya dengan sangat keras yang mengakibatkan cedera di matanya sehingga tak bisa lagi melihat dunia.

Pagi ini ia sangat senang karena sudah bisa melihat warna-warni lagi. Ia sempat menanyakan keadaan Alfie karena pada saat terakhir melihatnya Alfie mengalami luka tusukan. Ayah dan bundanya terdiam, lalu dengan agak ragu Bu Yasmine menyodorkan selembar kertas yang dilipat ke tangan Mawar yang masih sedikit lemah. Mawar membuka lipatan kertas itu dengan perlahan.

‘Mawar, kalau surat ini sudah kamu baca berarti kamu sudah bisa melihat lagi kan. Jangan marah lagi ya, karena sempat merasakan kegelapan itu artinya kamu harus banyak bersyukur kalau warna-warni yang selama ini kamu lihat itu indah. Oiya, aku titip mataku ya karena udah nggak bisa mengawasi dan menjaga kamu lagi. Digunakan dengan baik ya, aku biasa pakai untuk membaca al Quran, melihat keindahan alam mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Hati-hati dalam bergaul, jangan lagi dekat-dekat dengan Rio, temanmu yang namanya Faiza itu juga bagus untuk dijadikan sahabat. Kamu tau kan Melati adikku yang sudah meninggal, kamu sangat mirip dengannya makanya aku juga anggap kamu seperti adikku sendiri. Itulah kenapa aku sangat melindungimu, bukan hanya karena amanah dari ayahmu. Aku sangat senang karena seperti bertemu dengan adikku kembali. Seperti mata yang ku titipkan, aku akan selalu menjagamu Mawar. Jadi jangan takut, teruslah menjadi Mawar yang ceria dan baik, dengarkan selalu perkataan Ayah Bunda yaa, aku pamit.'

Setelah selesai membaca surat itu air matanya tak berhenti menetes diiringi lirih tangisan penyesalannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penjaga AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang