DN 5

45 6 0
                                    

🍵Day 🍵

Aku berdiri di depan pemakaman umum jam 12 malam. Entah kenapa sejak mengobrol dengan Night tadi aku jadi merindukan pho, memang sih bukan waktu yang normal untuk berkunjung. Hanya saja... Seperti tidak bisa di tunda, obrolan dengan Night tadi membuatku ingin curhat pada pho.

Aku ingin bercerita pada pho tentang banyak hal, tentang kematian pho , Lupin dan banyak hal lainnya. Aku berjalan lebih dalam di mana kuburan semangkin sedikit, lebih dalam lagi tempat tersembunyi di mana hanya ada 2 kuburan, yang entah sampai sekarang aku tidak tau kuburan siapa di sana.

Deg

Demi dewa, aku tidak takut dengan hantu. Tapi apa yang aku lihat membuat bulu kudukku merinding, aku menampar diriku sendiri. Tenang itu manusia masih menapak di tanah, aku berjalan semangkin mendekat dan ternyata itu Lupin. Apa makam itu makam krabatnya? Hay... Aku senang dia ada di sini, aku ingin berbicara padanya juga.

Aku berdiri di depan makam pho menengok ke arah Lupin dan berkata,
"Hay... Kau di sini juga? Makam siapa yang kau kunjungi?"

".... "

Lupin tidak menjawbku dia diam di depan makam itu, aku pun kembali berkata untuk memecah kesunyian ini benar- benar tidak nyaman sih,
"Oh ini, gaya santaimu? Hoodie dan celana pendek dan topeng"

Kata ku pelan di akhir kalimat, kombinasi yang aneh sih kalau boleh di bilang,

"..... "

"Kuburan siapa yang kau kunjungi? Apa dia krabatmu..."

"Diamlah"

"..... "

Lupin memberi penghormatan terakhir lalu berlalu dari sana, aku  yang penasaran mendekati kuburan itu. Aku buru- buru menengokan kepalaku dan berkata sebelum Lupin menghilang,
"Jadi kau anak dari Phantom?"

Lupin berhenti berjalan, tapi dia tidak  menengok sama sekali. Lupin berkata,
"Kalau iya, apa urusanya denganmu?"

"Tidak ada, hanya terkejut saja. Selama ini aku mencari keberadaan keluarga Phantom"

"Untuk apa kau mencari keluarga Phantom?"

"Untuk minta pertanggung jawaban kematian Pho"

"Tsk, detektif Day, bodoh mu memang keterlaluan ya"

"Hay kau mengejekku?"

"Kalau iya kenapa"

Aku terdiam sebentar, bodoh sepertinya jadi nama tengahku sekarang yah? Yah Lupin benar aku bodoh di banyak hal,
"Maaf.... Aku memang bodoh, dan aku salah karena selama ini menyalahkan ayahmu karena membunuh pho"

Lupin membalikan badanya dia  berkata dengan nada mengejek,
"Ha? Aku tidak salah dengar detektif Day meminta maaf, apa karena ini pemakaman, kau kerasukan arwah mereka membuatmu berkata maaf?"

Aku tidak marah, biasanya aku akan marah tapi kali ini aku akan menerima apa yang Lupin katakan karena memang benar adanya,
"Teserah kau mau berkata apa, aku serius minta maaf dengan tulus"

Lupin terdiam mendengar kata- kata ku, tak lama ia kembali berkata,
"Tidak perlu minta maaf, karena aku dan pho. Kami sudah terbiasa untuk di salahkan"

Aku merasa jadi tidak enak, memang sih yang tau sejarahnya Phantom itu mencuri dan Lupin juga tapi tanpa tau kebenaranya. Itu kenapa aku minta maaf pada Lupin dan ingin tau yang sebenarnya kalau Lupin tau.

"Lupin"

Aku memanggilnya, tersenyum padanya meskipun aku tidak tau dia bisa melihatku atau tidak. Sepertinya Lupin menatapku, jadi aku berkata.
"Bolehkah aku mendekatimu?"

Love Story The Series : Day & Night Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang