DN 13

51 4 0
                                    

Night mengerakan badanya dia mengerjapkan matanya dan membukanya melihat Day di sana sambil memperhatikanya. Night terkejut ia menarik selimutnya dan bergerak sedikit,
"Ergh....."

"Hay... Hati- hati kaki mu belum sembuh benar"

"Kau sendiri sedang apa di situ?"

Night tidak menanggapi kata- kata Day, tapi dia malah balik bertanya.
"Memperhatikan mu tidur, kau sangat manis saat tidur"

".... "

Tiba- tiba saja sebuah tangan kekar berkulit putih menggalun indah di pundak serta paha bawah Night. Tentu saja pergerakan ini membuat Night kaget, bagaimana bisa Day melakukan itu kepadanya dengan mendadak seperti ini !
"Heh?? Apa yang kau lakukan? Mau apa?"

Kata Night dengan nada tinggi khas dengan suara jengkelnya.
"Aku mau memandikan mu Night, kau pikir mau apa lagi?"

Day mengangkat badan Night, Night memberontak dan berteriak.
"LEPAS!!"

Day tetap berusaha mengangkat badan Night yang sedikit berisi itu. Ya meskipun mungil badannya berisi dan terasa sedikit berat untuk di angkat.
"AKU BILANG LEPASKAN !! YA LEPASKANN!! KAU INI BUDEK ATAU TOLOL SIH!!"

Day pun melepaskan tangannya, dan membuat Night sedikit terkejut karena lepasan tangan
yang tiba- tiba itu.
"Bisakah kamu diam dan menurut ku kali ini saja? Memangnya kamu tidak ingin mandi?"

"Aku tidak masalah untuk mandi, aku bisa mandi sendiri"

Day kesal sambil berkacak pinggang ia berkata,
"Bagaimana caranya? Kau tidak bisa banyak berdiri. Kaki mu masih belum membaik, memangnya kau mau bekas oprasinya terbuka lagi? Kenapa kau tidak menurut padaku kali ini?"

Night berdecih membuang muka dari hadapan Day
"Aku bisa mandi sendiri, aku gak butuh bantuanmu! Aku bisa duduk di bak mandi"

Day menggelengkan kepalanya gak habis pikir kenapa dia bisa jatuh cinta pada Night yg keras kepala ini, Day berkata,
"Jangan keras kepala Night! Luka mu bahkan belum kering, bagaimana caranya kamu bisa berjalan dengan benar dan mandi sendiri bahkan luka mu itu belum boleh kena air?"

"................."

Day pun mengangkat tubuh Night dan membawa tubuh pemuda itu ke dalam bathub yang berada dalam kamar mandi kamar ini.

Kini Night sudah duduk manis di atas toilet duduk dan melirik ke arah Day yang masih duduk di samping bathub dan sedang berusaha menyalakan air hangat. Day berkata,
"Night lepas baju mu"

Day mendekati Night ingin membantu Night melepas bajunya. Namun
Night menepis cepat tangan Day.
"Gak usah ! Aku bisa sendiri"

Kini Night dalam keadaan sudah bertelanjang dada, dan Day sedikit menelan ludahnya menatap kulit
putih susu dihadapannya dengan nipple merah muda yang sangat menggoda itu.
"Kenapa kau masih disini? Bukankah seharusnya kau keluar?"

Tanya Night yang merasa tidak nyaman dilihat se intens itu oleh Day. Day mendapat teguran itu pun langsung mengedipkan matanya dan mencoba mencari- cari alasan kenapa dirinya masih disini? Day berusaha tenang dan menjaga suaranya tetap stabil,
"Celana mu belum kau lepas Night !"

"Aku bisa lepas sendiri !"

Night benar- benar kesal, kenapa dari tadi Day ingin sekali membantu dirinya melepaskan pakaiannya. Dia bukan lah orang cacat ataupun anak kecil yang gak bisa lakuin semuanya sendiri ! Dia hanya sekedar luka kaki ! Ingat luka kaki !

Day menghela nafasnya karena dapat tatapan galak dari Night, Day berkata.
"Bagaimana caranya kamu melepaskan celana panjangmu itu tanpa mengenai luka mu hah?"

Love Story The Series : Day & Night Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang