random • treasure

stepbrother

sebelum baca, vote dulu, thanks.

***
pernah gak kepikiran punya saudara tiri yang sikap nya dingin banget sama kalian? terus udah gitu irit ngomong.

wah, sialan banget si. sekarang ini yang terjadi sama mashiho, ibu nya yang kawin maksudnya nikah lagi sama pria tua yang katanya orang terkaya.

yauda kita kesampingkan hal kaya kaya semacam itu, tapi mashiho gak nyangka aja gitu kalau papa tiri nya itu cuma punya satu anak, cowok brandalan pula.

blangsak pokok nya, tapi ya itu. sifat nya yang dingin dan gak banyak bicara ngebuat mashiho gak nyaman dan gak betah di rumah.

rasanya mau keluar aja gitu dari neraka jahanam ini, tapi ya kalau keluar harus ijin dulu sama ibu atau papa tiri nya.

kadang juga harus ijin sama kakak tiri nya itu.

kayak sekarang nih, mashiho ada janji sama asahi mau ke Gramedia. mumpung ada diskonan di sana, jadi niatnya mashiho mau ngeborong novel harus tertunda dulu karena belum ijin.

udah ijin si tadi ke ibu, tapi katanya disuru ijin ke papa, di ijinin juga. cuma kata papa ijin dulu ke junkyu, kalau bisa minta anterin aja.

halah ribet, mashiho juga bisa sendiri! emang nya mashiho anak kecil apa?

ya emang si badan nya mungil, cuma kan.. kan, tau sendiri..

mashiho udah ada di depan pintu kamar kakak tiri nya itu, tangan nya udah berapa kali turun karena mau ngetuk pintu gajadi terus.

ragu. takut. ngeri. merinding.

tapi kalau gak di ketuk ketuk, nanti asahi makin lama nunggu nya.

yauda deh, dengan segala doa doa yang mashiho panjatkan buat tuhan nya. mashiho mulai memberanikan dirinya buat ketuk pintu kamar kakak tirinya itu.

tok! tok! tok!

"BUKA AJA!!" teriak junkyu dari dalam membuat mashiho ketar ketir.

aduh, buka jangan? tapi, junkyu udah nyuruh buat buka?

kayak nya junkyu kira yang ngetuk itu bibi, padahal bukan.

yauda lah, nyali mashiho yang udah ciut tambah ciut ketika mashiho buka pintu kamar junkyu.

"k-kak?" panggil mashiho cicit.

mashiho melihat punggung junkyu yang lagi duduk di meja belajar dengan laptop yang menyala, juga jari jari tangan junkyu yang lihai mengetik.

"hm?" dehem junkyu sebagai jawaban.

"a-aku boleh masuk?"

"hm"

lagi lagi junkyu hanya berdehem,

mashiho melangkahkan kaki nya pelan ke dalam kamar junkyu.

"ada apa?" tanya junkyu memutar kursi nya dan menatap mashiho dari atas sampai bawah dengan pandangan yang datar.

mashiho panas dingin, rasanya mau nafas aja susah karena di tatap sama junkyu.

"emm.. a-aku, aku mau ijin." ucap nya sambil menundukkan kepalanya dalam.

"gak sopan. kalau lagi ngomong sama orang itu di tatap, bukan malah nunduk!!" bentak junkyu membuat mashiho langsung mendongakkan kepalanya dan menatap junkyu tepat di matanya.

"kemana?" tanya junkyu.

"gramedia."

junkyu mengangguk, tidak menjawab pertanyaan mashiho tapi dia malah berjalan ke lemari nya dan mengambil hoodie assc nya,

membuka kaos nya di depan mashiho. membuat mashiho terkejut ketika melihat junkyu Shirtless,

junkyu gilaaaa. mashiho langsung nutup mata nya ketika junkyu menoleh ke arahnya sekilas.

junkyu yang melihat hal itu tersenyum miring. selesai memakai Hoodie nya dia berjalan ke arah mashiho, dan.

fyuh~

meniup wajah mashiho. mashiho lantas membuka matanya ketika mencium aroma mulut junkyu yang sangat wangi.

seriusan, junkyu wangi banget. padahal dia gak pakai parfum tapi kenapa wangi?

jadi pengen meluk, eh?

"gue anter" ucap junkyu, mengambil kunci mobil, dompet serta ponselnya dan meninggalkan mashiho yang masih mematung di kamarnya.

"CEPETAN!" teriak junkyu dari luar kamar.

mashiho yang mendengar junkyu teriak langsung menyusul junkyu dengan berlari. menuruni anak tangga dan berjalan ke garasi.

ini langkah junkyu gede banget? cepet banget ke garasi nya. padahal tadi junkyu teriak pas masih di anak tangga?

menyalakan mesin mobil ketika mashiho mulai duduk di kursi samping kemudi dan menjalankan mobilnya menuju gramedia.

alamat kena amuk asahi ini, soalnya janjian dari jam dua siang, sekarang tapi udah jam dua lewat dua puluh menit.

***

hai, maaf baru up. baru ada ide, hehe.

semoga suka, jangan lupa vote. ok thanks.

c u di chapter selanjutnya.

tbc.