Janji Manis

2 0 0
                                    

"Maaf, saya terpaksa berbohong! Sebenarnya saya ingin terlepas dari Gifana yang selalu mengejar saya, meski saya selalu menolaknya berkali-kali," ucap Sean setelah Gifana sudah benar-benar pergi dari sana. Aruna menjawab, "Tidak apa, Kak. Tadi saya hanya sedikit kaget saja, tiba-tiba saya mendengar Kak Sean yang menyebut bahwa saya adalah kekasih Kak Sean!"

Keesokan harinya, Aruna pergi ke Andara Hotels untuk bekerja seperti biasanya, namun ditengah perjalanan, Aruna dicegat oleh dua orang preman.

"Ada apa, Pak?" tanya Aruna pada sopir taksi yang akan mengantarnya ke Andara Hotels.

"Ada yang mencegat kita, Mba. Sepertinya mereka orang jahat?" jawab Sopir. Aruna dan sopir tersebut kemudian turun untuk melihat siapa yang mencegat mereka.

"Kami tidak ada urusan dengan Bapak, kami hanya ada urusan dengan penumpang Bapak!" ucap seorang preman. "Jadi, kalo Bapak tidak ingin terkena masalah, silahkan pergi dari sini!" lanjutnya. Sopir taksi yang takut dengan ancaman preman tersebut kemudian dengan terpaksa meninggalkan Aruna. "Pak, jangan pergi!" pinta Aruna yang tak didengarkan oleh sopir tersebut.

"Apa kamu mengenal saya?" ucap seorang wanita yang turun dari sebuah mobil yang di kendarai oleh para preman tadi.

"Bukankah kamu adalah wanita yang menemui atasan saya tadi?" tanya balik Aruna.

"Iya, itu aku. Siapa namamu, dimana rumahmu, apa pekerjaanmu?" tanya Gifana.

"Saya Aruna, rumah saya di mekar sari dan saya bekerja sebagai resepsionis di Andara Hotels!" jawab Aruna.

"Kehidupan kamu yang seperti itu, kamu pikir bisa mengalahkan aku? Aku adalah seorang model terkenal dan idola semua pria, jadi jauhi Sean karena Sean lebih cocok sama aku daripada sama wanita sepertimu!" ucap Gifana.

"Saya it—"

"Kalau kamu tidak mau mundur dan meninggalkan Sean, maka aku akan membuatmu terluka atau mungkin akan memerintahkan kedua preman bayaranku ini buat ... Oh, tidak. Tidak perlu dilanjutkan, kamu sudah tahu maksudku, bukan?" ucap Gifana seraya memotong ucapan Aruna.

"Aku tidak takut dengan ancaman yang kamu cetuskan barusan!" jawab Aruna.

"Tangkap dia!" ucap Gifana yang memerintah kedua preman bayarannya untuk menangkap Aruna, namun seorang pria tiba-tiba datang dan menghajar kedua preman tersebut, preman tersebut kemudian melarikan diri dan Gifana juga ikut melarikan diri.

"Mas Adrian, terimakasih telah menolong saya!" ucap Aruna. Adrian menjawab, "Sama-sama!"

"Mas Adrian tidak terluka, kan?" tanya Aruna.

"Tidak, Aruna bisakah kita bicara sebentar?" ucap Adrian. Aruna menjawab, "Baiklah." Adrian dan Aruna kemudian pergi ke bawah pohon yang ada di pinggir jalan dan kemudian duduk di rerumputan yang tertata rapi disana.

"Aruna apakah kamu sudah punya kekasih?" tanya Adrian. Aruna menatap Adrian dan kemudian menjawab, "Belum!"

"Berarti hati kamu masih kosong, bolehkah mas yang mengisi kekosongan itu?" tanya Adrian pada Aruna. Aruna balik bertanya, "Maksudnya bagaimana?"

"Maukah kamu menjadi kekasihku?" ucap Sean. Aruna diam beberapa saat dan kemudian menjawab, "Apakah Mas Adrian mau menerima kekurangan dan masa lalu saya yang hanya anak panti yang tidak jelas asal-usulnya ini?" tanya Aruna pada Adrian. Adrian menjawab, "Kelemahan kamu dan masa lalu kamu akan mas terima dengan ikhlas, karena mas tulus mencintai kamu, mas berjanji!"

"Baiklah jika begitu, aku menerima Mas Adrian menjadi kekasih aku!" jawab Aruna.

"Sungguh? Terimakasih Aruna. Aku berjanji dan aku tidak akan pernah mengingkari janjiku ini, aku berjanji akan menerima semua kekurangan atau kelemahan kamu itu, aku berjanji akan membahagiakan kamu, Aruna?" ucap Adrian.

Beberapa saat kemudian, Aruna dan Adrian pergi ke Andara Hotels. Sesampainya disana, Adrian pergi ke kamarnya, sementara Aruna duduk di kursi resepsionis untuk melayani tamu yang datang.

Tak berapa lama kemudian, Sean keluar dari ruangannya dan menemui Aruna.

"Aruna?" panggilnya. Aruna menjawab, "Iya, ada apa, Kak Sean?"

"Malam ini ikut saya, kita makan malam bersama, orangtua saya ingin bertemu denganmu!" ajak Sean. Aruna menjawab, "Baik, Kak!" Sean kemudian pergi ke luar hotel tersebut dan menemui seseorang.

"Bagaimana?" tanya Sean pada orang tersebut.

"Kami belum berhasil menemukannya, tapi kami akan terus berusaha untuk menemukannya, Tuan!" jawab orang tersebut.

"Pak Gerno, sudah hampir dua puluh tahun keluarga saya menyewa jasa anda tapi mengapa kamu belum menemukannya juga, jika tidak bisa sudahlah, daya akan ganti orang dan kamu serta anggota kamu tidak usah melakukan pencarian lagi, pergi saja dari kami, kalian sudah tidak berhasil mengerjakan tugas!" ucap Sean yang sudah lelah dengan semuanya, bertahun-tahun Sean dan keluarganya menyewa orang untuk mencari keberadaan Aubrey tapi belum juga ditemukan. Sean kemudian pergi dari sana meninggalkan ketua tim yang ia sewa selama bertahun-tahun lamanya.

Siang hari kemudian, Adrian menemui kekasihnya tersebut.

"Aruna?" panggilnya. Aruna menoleh dan menjawab, "Ada apa, Mas Adrian?"

"Malam ini kita makan malam bersama ya? untuk merayakan hari jadian kita!" ajak Adrian. Aruna menolak, "Maaf, Mas! Aku sudah ada janji dengan atasanku untuk makan malam bersamanya dan keluarganya, aku tidak bisa menolak permintaannya, Mas!"

"Aruna, sekarang kamu itu kekasih saya, tega sekali kamu mau di ajak makan malam bersama dengan pria lain, dimana perasaanmu, Aruna?" ucap Adrian yang marah pada kekasihnya.

"Bukan begitu, Mas. Aruna tidak—"

"Aku kecewa kepadamu, Aruna!" ucap Adrian seraya memotong ucapan Aruna dan memilih untuk pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari Aruna.

"Mas Adrian, tunggu!" panggil Aruna yang tidak didengarkan oleh Adrian yang malah melangkah jauh darinya. Aruna terdiam ditempatnya, karena ia merasa telah sangat jahat pada Adrian, baru jadian beberapa jam lalu saja Aruna sudah melukai hati Adrian, sungguh saat ini Aruna sedang bimbang, Aruna harus memilih makan malam bersama Adrian atau Sean yang merupakan atasannya.

"Apa yang harus aku lakukan, tidak sopan rasanya jika menolak ajakan atau perintah dari Kak Sean, dia atasanku?" batin Aruna.

"Aruna?" panggil seorang wanita pada Aruna.

"Ada apa, Bu?" tanya Aruna pada seorang karyawan hotel. karyawan hotel itu kemudian menjawab, "Tuan Sean mencarimu, saat ini ia sedang menunggumu di ruangannya.

"Baik, Bu!" jawab Aruna. Aruna kemudian pergi ke ruangan general manager untuk menemui Sean. Sesampainya disana, Aruna masuk kedalam dan duduk di kursi yang terletak di depan Sean, Sean diam beberapa saat dan kemudian Sean mengeluarkan sebuah kotak dan menaruhnya ke atas meja.

"Aruna tujuan saya memanggil kamu adalah ingin memberikan ini untuk kamu!" ucap Sean sembari memberikan sebuah kotak yang berukuran tidak terlalu besar pada Aruna.

"Ini apa, Kak?" tanya Aruna sembari menerima kotak tersebut. Sean menjawab, "Nanti malam kamu akan makan malam bersama saya dan orangtua saya, saya ingin kamu memakai baju yang ada di kotak itu!

Gadis Tak BernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang