Bel sekolah berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas dan memenuhi parkiran sekolah untuk membawa kendaraan masing masing berbeda dengan Ares, setelah ia keluar dari kelasnya Ares tidak langsung menuju parkiran
"Hi Nasya" Ares melambaikan tangannya, Nasya yang sedang berjalan dengan Lola terkejut dengan kehadiran Ares
"Nas ikut gue yu"
"Aku mau pulang sama Lola res"
"Eh lo pulang sama Ares aja gak papa"
"Tapi kita kan mau ngerjain tugas bare..." sebelum Nasya melanjutkan kalimatnya Lola sudah mendorong Nasya agar ikut bersama Ares
"Hati hati ya Nas" Lola melambaikan tangannya
Ares menarik tangan Nasya menuju parkiran ia memakaikan helm kepada Nasya
"Res kita langsung pulang kan?" Ares tidak menjawab pertanyaan Nasya, motorpun melaju dengan kecepatan rata-rata, setelah sekian lama motor besar itu berhenti di suatu tempat
"Wahhh jembatannya bagus baget res"
"Iya" Ares tersenyum
"Ini tempat favorit kamu ya"
"Enggak juga"
"Terus"
"Tempat ini adalah tempat yang bikin gue sedih sekaligus bahagia"
"Loh kenapa emangnya"
"Gak papa"
"Nas lo tau gak rasanya menyukai seseorang secara diam-diam dan itu waktunya udah lama" Nasya tidak menjawab "
"Aku nggak tau rasanya kaya apa, tapi aku pernah ngerasain rasanya suka sama sahabat aku sendiri, apa itu sama kaya kasus kamu" Ares tertawa dengan kepolosan Nasya
"Gue juga gak tau" mereka berkutat dengan isi fikirannya masing-masing sampai akhirnya Ares memecah keheningan
"Kalo boleh tau siapa nama sahabat lo itu"
"Terus kalo boleh tau siapa nama cewe yang diam diam di sukain sama kamu"
"Jawabannya...." Ares menggantungkan kalimatnya
"RAHASIA" serentak terdengar mereka mengucapkannya secara bersamaan lalu tertawa Ares refleks mencubit pipi Nasya karena merasa gemas, yang di cubit tersipu malu
"Ohh iya Ares, kenapa bagi kamu tempat ini jadi tepat yang bikin sedih sekaligus bahagia?"
"Gak, jangan bahas itu bahas yang lain aja" Nasya mengguk
Mereka akhirnya mengobrol ringan membahas tentang makanan, film, lagu, tempat favorit dan lain sebagainya sampai mereka lupa bahwa sudah sangat sore
"Res udah sore nih pulang yu"
"Ya udah yo"
Merekapun menuju sepeda motor milik Ares yang berada di area parkir seperti biasa Ares memakaikan helm kepada Nasya
"Nas gue mau mampir ke suatu tempat dulu ya"
"Kemana?"
"Tukang martabak"
"Ok" motor Ares melaju di perjalanan hanya suara bising kendaraan yang terdengar sampai pada akhirnya Ares memecah keheningan diantara mereka
"Nas lo suka martabak manis apa asin?"
"Suka dua duanya"
"Kalo yang manis suka rasa apa?"
"Rasa full keju" mereka mengobrol sambil berteriak agar terdengar satu sama lain tak terasa ternyata mereka sudah sampai di tukang martabak andalan keluarganya, Ares dan Nasyapun turun dari motor besar itu Ares menghampiri penjual martabak
KAMU SEDANG MEMBACA
JATUH & BANGUN [ ON GOING ]
أدب المراهقين"Gue cemburu Res cemburu" ucap Nesya "Lo cemburu, gue lebih dari pada itu Nes" ucap Ares Nesya Sevanya Arsennio ia seharusnya mempunyai kembaran tapi kejadian dahulu membuatnya terpisah dari kembarannya. Menurut penuturan sang kakek kembarannya itu...