Bab 5

20 1 0
                                    

Malam gelap yang berpadu dengan hujan seharusnya menjadi waktu paling baik untuk kita menenangkan diri sendiri, tapi ini bukanlah waktu terbaik bagi Nesya ia sedang beradu mulut dengan ayahnya sendiri jarang sekali ia beradu mulut seperti ini kecuali jika menyangkut tentang kesabaran sang ayah menghadapi kelakuan kakeknya, malam ini Nesya diberitahu oleh sang ayah bahwa ia harus mengikuti acara perusahaan kakek Noah, ayah Nesya sangat memohon sekali kepada Nesya untuk senantiasa menghadiri acara tersebut, tapi Nesya sudah muak dengan kakeknya itu sampai ia harus beradu mulut dengan ayahnya sendiri, sampai Nesya melupakan janjinya kepada Mona untuk ikut bersamanya ke Bandung

"Nesya, ayah mohon kamu harus ikut acara kakek ya nak!!" Ucap ayah Nesya dengan penuh permohonan dan penekanan

"Ayah ini kenapa sih selalu aja nurutin apa kata kakek" Nesya berkata dengan nada sedikit berteriak

"Please nak satu kali ini aja kamu turutin apa kata ayah, ayah selalu turutin apa kata kamu selama ini, jadi ayah mohon untuk kamu ikut acara kakek, ya nak" ayah Nesya ingin berlutut dihadapan Nesya tapi segera di cegah " jangan seperti itu ayah" Nesya merasa kasihan dengan ayahnya mengingat perkataan kakeknya beberapa hari kebelakang jika kakek tidak mengganggu ayah maka ayah akan bangkrut

"Baik ayah Nesya akan hadiri acara itu"

"Terimakasih banyak nak" air mata ayahnya terjatuh dengan sigap Nesya menghapus air mata itu

"Ayah janji sama Nesya jangan nangis lagi ok, kalo gitu Nesya mau siap siap dulu, ayah juga ya" Nesya berlalu pergi tapi ia berbalik badan berlari dan memeluk sang ayah sambil menangis "ayahh jangan nangis lagi, kalo ayah nangis Nesya juga nagis" ucap Nesya dengan sesegukan

"Iya nak ayah gak akan nangis lagi" ayah Nesya memeluk erat sang anak

"Promise"

"Promise" Nesya dan ayahnya menautkan jari kelingking mereka bertanda saling berjanji " yaudah kamu siap siap gih" Nesyapun mengguk dan berlalu pergi, setelah siap mereka pergi menggunakan mobil Nathan

"Nes mobil kamu belum di ambil"

"Belum yah"

"Loh kenapa?" Nesya hanya menggelengkan kepalanya hening tak ada obrolan lagi setelah itu sampai pada akhirnya kendaraan itu telah memasuki area parkir restoran

"Loh yah katanya acara kantor ko di restoran"

"Kakek ngadain acaranya di sini Nes" Nesya terdiam dan mengikuti sang ayah keluar dari mobil, mereka berdua berjalan beriringan menuju suatu tempat yang hanya cukup untuk beberapa orang, terdapat meja bundar dengan masing-masing kursi sudah dipenuhi oleh beberapa orang dan yang paling pasti di sana ada kakek tua, tapi yang membuat Nesya heran sepertinya orang-orang ini sudah tidak asing lagi dimata Nesya, setelah mendekat betapa terkejutnya Nesya bahwa tamu undangan yang di undang kakeknya adalah keluarga Ares

"Lohh om, tante, Ares ada di sini juga" Nesya berbisik pada ayahnya, Nathan hanya mengangguk

"Ohh anak dan cucuku sudah datang" dengan nada sedikit penuh penekanan di tengah kata , Noah berkata seperti itu hanya untuk menutupi hubungannya dengan anak dan cucunya yang tidak baik baik saja, Nathan dan Nesya duduk berdapingan di sebrang Ares dan papinya

"Halo Nesya" mami Ares menyapa

"Halo tante" merekapun tersenyum

"Tuan Noah kita langsung saja ke intinya" papi Ares memulai pembicaraan

"Baik, sebelumnya saya mau meminta maaf kepada cucu saya, pasti kedatangannya kesini itu karena keterpaksaan kan?" Noah berbicara dengan nada mengejek

"Benar Nesya?" Tanya papi Ares

JATUH & BANGUN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang