enam.

2.9K 241 22
                                    










Hari ini chenle dan jungwon sudah boleh keluar dari rumah sakit setelah beberapa hari lalu mereka terkena aleegi susu, dan berakhir di rujuk kerumah sakit yang lebih besar supaya mendapat perawatan yang lebih intens.

Di rumah sakitpun mark terpaksa mau tidak mau,menjalani suntik hormon,supaya bisa menyusui 2 bayi itu.

Sekali lagi mark berpikir,sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya,kenapa ia sampai melakukan hal ini?
Ia kan hanya ingin terbebas dari oara mafia sialan itu,dan kenapa justru berakhir menjadi ibu mereka...

Ah mark jadi menyesali pilihannya membawa bayi bayi ini.

Tapi nasi sudah menjadi bubur,mau bagaimana lagi semua sudah terjadi.
Kalaupun ia mengembalikan bayi bayi ini ke ayah mereka,sama saja dengan bunuh diri,ah sudahlah mark hanya perlu terbiasa dengan segala situasi ini.

"hyung"panggil seorang pemuda tampan dengan hidung bangirnya.

"nee hee-ya wae?"

"aku akan mengajak anak anak ke taman,apakah boleh?"tanya heeseung.

"ah tentu,tapi bawa niky dan lele dulu ya,jungwon belum makan apapun sedari tadi,nanti akan hyung antarkan ketaman sebelum hyung ke cafe"ujar mark.

Oh ya mark juga mulai membuka usaha,,,ia tak mungkin kan mengandalkan uang yang ia bawa kabur.
Setidaknya ia harus memiliki usaha kecil kecilan.

"oke,niky-ah kajja"heeseung pun menggandeng niky dan menggendong chenle yang hanya diam saja.

Dan setelah anak anak itu pergi mark pun mulai mengurus jungwon yang ntah kenapa sedari tadi terlihat geram sendiri.

"wonie,wonie tidak haus hm?"tanya mark sembari mengangkat bayi gendut itu ke gendongannya.

Jungwon hanya diam sembari mulai menggigiti tangannya.

Ketika tengah membujuk jungwon untuk menyusu,bel rumahnya pun berbunyi.

"ah? Siapa ya? Biasanya bibi shim kalau masuk asal masuk saja,apa bukan bibi shim?"monolog mark.

Sampai di luar Ia pun melihat ada seorang gadis terlihat agak tomboy dan juga seorang wanita seusia bibi shim membawa bingkisan.

"ah?iya? Cari siapa?"tanya mark.

"oh? Anyyeong hasseyo shin ryujin imnida"ucap gadis tomboy itu sembari membungkuk.

"dan saya shin yejin anda bisa memanggil saya bibi shin,kami tetangga baru dua rumah dari sini,"ujar bibi shin.

"a-ah ne apa kah kalian ingin masuk terlebih dahulu?"ujar mark.

"ah aniyo kami hanya ingin mengantar ini untuk mu,silahkan dinikmati"ujar ryujin sembari menyerahkan bingkisan dan ia pun pamit pergi bersama ibunya.

Entah perasaan mark saja atau memang benar,ia merasa tak asing dengan wajah ryujin juga namannya.
Juga mereka menatap wajah jungwon dengan ekspresi aneh dan bahkan tak menanyakan apapun perihal jungwon.

Ia pun masuk dan meletakan makanan itu di atas meja makan
Dan kembali mengurusi jungwon.

Setelah beberapa saat akhirnya jungwon mau minum susu.
Namun anehnya ia menggigiti puting mark sedikit kencang.

"eh?kenapa gusi jungwon terasa keras?"monoloh mark lalu memasukan tangannya ke mulut jungwon dan gotcha.

"ah mau tumbuh gigi ternyata,pantas saja sedari tadi menggigiti tangan,pasti terasa gatal ya"ujar mark pada bayi itu.

Setelah selesai mengisi energinya bayi gembil itu pun tertidur,dan mark kini tengah menyiapkan barang yang perlu di bawa karna sebentar lagi ia akan menuju cafe nya.

Setelah selesai bersiap ia pun menggendong jungwon dan membawanya ke mobil.

Dalam perjalanan tenang sangat tenang......

Ia melupakan makanan yang di beri oleh ryujin hngga seekor kucing yang entah masuk dari mana pun mengibrak abrik bingkisan itu dan memakan isinya.





Sebelum ke cafe ia menghampiri adik adiknya.
Ya adik anak anak bibi shim bahkan bibi shimnya sendiri sudah ia nggap seperti saudara sendiri.

Sesampainya di taman ia melihat riky dan chenle yang aktif berlarian ke sana kemari,walaupun chenle sesekali oleng.

Ia turun dari mobil dengan jungwon sembari membawa tas kebutuhan anak anaknya.

"hey anak anak"teriak mark.

Mereka menengok begitu pula riky dan chenle.

"mommy!"teriak riky antusias.

"my,myh"chenle mengikuti gaya riky,ah menggemaskan sekali gumpalan kapas ini.

"hay hyung"ujar anak anak.

"kalian tidak ke cafe?"tanya mark.

"tentu saja ke cafe,tapi hyung,hehe kami ingin main dulu"ujar jay.

"ck kalian ini,yasudah puaskan saja mainnya hari ini ya,ini hyung titip ponakan kalian,jangan di buat menangis,semua sudah ada di tas ini"ujar mark.

"hyung akan pergi ke cafe duluan"
Mark pun mengecup wajah chenle,riky juga jungwon.

"ne hyung"ujar anak anak.

"dahhh"
Lalu ia pun pergi.

..
......



"bagaimana perkembangan mereka apakah mereka baik?"tanya taeyong.

"menurut pengawasan mereka baik"ujar yuta.

"tapi ada yang janggal,bukankah orang ini mencurigakan?"tanya johnny.

"benar,kita harus segera bertindak atau tidak mereka tidak akan baik baik saja"ujar jaehyun.

"baiklah kita bergerak besok"ujar taeyong.

"baiklah"sahut mereka ber3.












....



"semua sesuai rencana,hm baiklah tenanglah,mereka tak akan bisa bergerak lagi"ujar seseorang yang tengah menelpon.

"bibi shim?"panggil mark.

Bibi shim yang merasa terpanggil pun segera mematikan telponnya.

"ne? Ada apa markeu-ya?"

"sepertnya aku akan pulang duluan,aku merasa tak enak badan, rasanya tubuh ku lemas sekali"ujar mark.

"a-ah baiklah, apa perlu di antar?"tanya bibi shim.

"tak perlu bi, katakan saja pada anak anak untuk mengantarkan bayi bayiku sebelum malam"ujar mark.

"neh hati hati lah di jalan"

"ne"

Mark pun melenggang pergi.

Bibi shim pun menghela nafas lega.

"untung saja dia bukan anak yang curigaan"ujar bibi shim..






Sesampainya mark di rumah ia terkejut melihat bingkisan di rumahnya berantakan dan ia melihat bangkai kucing di dekat jendela dapur.

"bagaimana bisa kucing ini mati?apa ia tersedak?"ujar mark.
Lalu ia mengubur kucing itu setelah membereskan kekacauan di dapurnya.

Barulah setelah itu ia beristirahat.

Hingga sore hari ia mendengar keributan di rumahnya yang sudah pasti itu adalah adik adiknya.











........




..








Kalo yang ini gimana?

Ngefeel gak.
Suka gak.

Oke jangan lupa.

Vote komen  enjoyyyyyy

amore mafioso (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang