Awal dari sebuah cerita
×
×
×
Tindakan kekerasan sering terjadi dimana-mana dan bisa saja terjadi pada siapapun dan terjadi dalam berbagai bentuk. Entah itu kekerasan secara fisik, psikis, bahkan dalam bentuk kekerasan seksual yang dapat menggakibatkan masalah mental dan kesehatan bagi korban.
Apa yang akan kalian lakukan jika berada pada posisi di mana kalian menjadi korban dari tindakan kekerasan? Tidak menyenangkan bukan!
Sama halnya dengan Saito Y/n. Bocah yang menjadi korban kekerasan Ayahnya sendiri, Saito Tetsuya. Bocah yang baru akan menginjakan usianya yang ke 10 tahun pada bulan desember nanti, bocah malang yang menjadi korban kekerasan Ayahnya karna perceraian pria bersurai merah itu dengan mantan istrinya beberapa tahun lalu.
Perceraian yang dikarenakan oleh perselingkuhan yang dilakukan pria itu sendiri, diakhiri dengan penyesalan yang datang disertai dengan stres dan menjadikan putri sematawayangnya sebagai pelampiasan, melakukan kekerasan fisik bahkan pelampiasan seksual hanya karna manik sekunder sang putri yang begitu mirip dengan manik sekunder milik mantan istrinya.
Ironis bukan!
Diusianya yang bahkan belum bisa disebut sebagai gadis remaja, Y/n harus menggalami hal keji yang dilakukan oleh Ayah kandungnya sendiri!
Kini, Y/n duduk disebuah ranjang dengan menundukan kepalanya dalam ruangan bernuansa putih dengan sebuah infus yang terpasang pada pergelangan tangan kirinya. Bocah itu tidak sendirian, dalam ruang itu atau lebih tepatnya ruang ICU, beberapa wanita dewasa juga ada dalam ruangan itu dengan setelan jas mereka kenakan.
Tujuan mereka berada dalam ruangan itu untuk mengintrogasi bocah malang itu terhadap tindakan-tindakan yang di lakukan sang pelaku, Saito Tetsuya. Sudah lebih dari satu minggu mereka mencoba melakukan pendekatan dengan Y/n, tapi dia enggan untuk berbicara dengan mereka.
Segala macam pendekatan sudah mereka lakukan, mulai dari hal-hal kecil yang biasanya dilakukan oleh anak-anak seusianya, mengajaknya menggambar dan bermain. Namun hasilnya nihil, Y/n tidak menanggapi setiap ajakan mereka ataupun hanya memberikan anggukan kepala sebagai jawaban. Dia hanya diam bagaikan patung yang menghiasi ruangan itu.
"Y/n, Bibi mau kau untuk bertemu dengan seseorang. Kau akan senang nak" Ucap salah satu wanita dalam ruang itu antusias.
Y/n hanya diam tidak menanggapi perkataan wanita didepannya, kekerasan yang dilakukan Ayahnya mengakibatkan Y/n mengalami dampak psikis sehingga bocah malang itu tidak menanggapi orang-orang yang ingin mengajaknya berbicara. Masih Y/n ingat dengan jelas, setiap ancaman-ancaman yang diberikan Ayahnya sendiri pada masa suramnya itu,
"jangan beritahu siapapun mengenai ini Y/n. Kalau tidak Ayah akan menghukummu lebih dari ini"
"Kau harus Ayah hukum! Buka pahamu lebar-lebar, biar ayah masukan vribator ini dedalam vaginamu!"
"Jika kau melapor kepada Nakamura-sensei , Ayah akan melakukannya pada analmu"
"Y/n!"
"Y/n!"
"Y/n!"Kriekk..
Disaat Y/n masih sibuk dengan pikirannya sendiri, suara jeritan pintu terbuka menampilkan wanita berusia 30 tahunan dengan paras yang menawan serta manik sekunder yang mirip dengan manik milik bocah yang duduk di atas ranjang dalam ruangan itu. Memandang sayu Y/n.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDEXPECTED {Wakasa Imaushi X Reader}
FantasyApa ini! Memang benar apa kata orang, "jangan menilai seseorang dari penampilannya terlebih dahulu" Setelah pertemuan kita yang sekian kalinya, aku baru menyadari kalau kau gadis yang begitu cantik. Dengan surai merah yang dibiarkan tererai begitu...