Chapter IV

54 5 0
                                    

4 Tahun Kemudian...

×

×

×

Udara dingin yang tidak biasa saat fajar karena suhu udara yang merosot mendekati nol derajat celsius,  menciptakan butiran uap air berwarna putih bagaikan kapas yang membeku di udara dan jatuh ke bumi. Butiran uap air bewarna putih yang sering juga disebut salju terus berjatuhan dari langit biru dan menghiasi permukaan bumi.

Jepang yang merupakan salah satu negara yang juga terkena dampak dari butiran uap air yang membeku itu kerena suhu udara yang sangat dingin memberi ciri khas untuk musim dingin yang hanya datang setahun sekali di negara ini. Musim dingin tahun ini, seluruh wilayah Jepang dilanda oleh salju yang tebal menghiasi negara satu ini, tak tekecuali wilayah Kanto.

Salju yang turun secara bertahap diwilayah Kanto sejak pagi secara leluasa mengakibatkan jalanan di wilaya itu ditutupi oleh salju yang tebal. Kedaraan yang melintas harus berhati-hati dengan aspal yang licin serta pejalan kaki yang juga melintas harus dengan hati-hati melangkahkan kaki mereka pada trotoar yang biasanya mereka gunakan.

Hal ini juga menjadi habatan bagi pelajar yang hendak menuju sekolah menjadi repot dengan jalanan yang licin itu, mereka harus hati-hati melangkahkan kaki menyusuri trotoar ditambah lagi salju yang nampaknya tidak menujukan diri untuk berhenti berjatuhan dari langit biru.

Seorang gadis remaja dengan surai merah panjang miliknya yang dibiarkan tererai, syal pada lehernya yang menutupi sebagian wajahnya serta seragam sekolah yang sesuai untuk musim dingin. Arashi Y/n berjalan dengan hati-hati bejalan di atas trotoar yang akan membawanya ketempat tujuannya di pagi ini, Hachioji Junior High.

Y/n, gadis yang 4 tahun belakang ini telah menyandang nama keluarga Arashi, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik. Surai merah panjangnya, bulu mata lentik berwarna senada yang menghiasi manik sekunder dan kulit putih mulus miliknya membuat gadis itu terlihat begitu mempesona.

Setiap orang bergitu tepesona dengan kecantikan dari putri keluarga Arashi itu, entah hanya sekedar mengagumi kencantikan sang gadis ataupun yang jatuh cinta dan ingin menyatakan cinta pada putri Arashi itu.

Gerbang sekolah telah terlihat, membuat semangat gadis satu ini untuk melangkahkan kakinya lebih cepat agar masuk ke dalam gedung besar itu. ketika Y/n memasuki gedung bertingkat itu, suhu yang begitu berbeda seketika menerpa kulit sang gadis membawa kehanggatan bagi Y/n.

“Aah,hangat sekali” Guman Y/n.

Tap...

Tap...

Tap...

“Selamat pagi Y/n.” Sapa sesorang tiba-tiba.

“Ahk, Karin! Selamat pagi. Kau mengejutkanku!” Balas Y/n yang sedikit syok dengan sapaan tadi.

“Hehehe. Maaf, maaf” Pinta Karin yang dibuat-buat.

“Sudahlah. Ayo kita ke kelas.” ujar Y/n.

Y/n dan Karin yang kini duduk dikelas 2 Menengah Pertama, memutuskan pergi menuju kelas mereka sembari menggobrol kecil dan sesekali menyapa beberapa teman seangkatan. Kelas mereka berada pada lantai dua yang di mana lantai dua merupakan tempat untuk kelas dua di sekolah ini.

UNDEXPECTED {Wakasa Imaushi X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang