- Bab Tujuh -

10 2 1
                                    

Halo haloo, maaf jika banyak kata yang belum baku ya. Maaf juga jika kalian merasa ada tokoh yang tidak di sikapi dengan adil, ini jalan ceritanya, harap menerima. Okee?

Semua tokoh menjalani cerita ini dengan bagian - bagian nya tersendiri.

✯ Happy reading ✯

✯ Happy reading ✯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•✯•°

Sudah 1 Minggu Powy di rawat oleh Molly. Unicron itu berkembang dengan cepat dan indah. Setiap pulang sekolah 3 remaja itu selalu menghampiri Powy.

Sudah 1 Minggu juga Kana memperhatikan Axel dan Anna. Semua kebingungan mencari sumber masalahnya. Setiap malam Kana selalu ke hutan untuk memastikan keadaan.

Kana selalu ke hutan tanpa di ketahui siapa - siapa. Saat ini matahari sudah tenggelam dan bergantian bulan yang menyinari bumi. Dengan jubah dan panahnya Kana keluar dengan berhati - hati.

Ketika hendak menaiki kuda, Kana melihat seseorang yang dia kenal sedang berjalan seorang diri. "Kenapa dia keluar malam - malam?" bisik Kana.

Gadis itu mengikuti langkah anak laki - laki itu tanpa di ketahui oleh orangnya tersebut. Kana tercengang saat melihat Axel melewati jembatan kejujuran tanpa meminta izin, namun jembatan kejujuran tidak melawan Axel.

Dengan kebingungannya Kana terus mengikuti langkah laki - laki di depannya. Mereka sudah sampai di tengah hutan, Kana tidak tahu Axel berbicara dengan siapa, karena pandangannya tertutupi oleh semak - semak tinggi.

"Sudah cukup apa yang kau lakukan sekarang! jangan melukai temanku" teriakan Axel mampu membuat Kana terbangun dari lamunannya.

Axel sepertinya akan pulang, cepat - cepat Kana mengikuti Axel. Dari belakang Kana menyerang Axel dengan cahaya hijaunya. Laki - laki yang belum siap, langsung terjatuh. Pandangan Kana beralih menatap pergelangan Kana.

Kana tersenyum tidak percaya. "Kamu pembohong, Axel!" sentak Kana.

"Bagaimana bisa kamu membohongi semua teman mu dengan sikap lugu mu itu?" tanya Kana.

Axel hanya terdiam dan menundukkan kepalanya. "Maafkan aku, Kana" tutur Axel menatap kedua mata perempuan di depannya.

°•✯•°

3 remaja sedang berjalan di sore hari. Mereka menuju perpustakaan tua ketika pulang sekolah. Di jalan Axel hanya diam tidak berkata apa pun. Sesampainya di depan perpustakaan, punggung Anna tiba - tiba mengeluarkan darah.

Kana tercengang dan menyuruh Axel untuk berjaga di luar perpustakaan, sedangkan dirinya akan mengobati Anna di dalam perpustakaan. Kana membuka baju Anna perlahan, Kana tercengang melihat punggung Anna.

Exempt [ Baca Hutan Mati Terlebih Dahulu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang