🤍8🤍

389 45 0
                                    

🤍🤍🤍

Beberapa waktu lalu, saat Jihoon pamit sebentar.

Seungkwan dan Minghao menghampiri Jihoon. Jaraknya tak begitu jauh sebab Jihoon hanya berjalan perlahan tanpa arah.


"Jihoon, kenapa pergi tiba-tiba?"

Jihoon menoleh ke arah Seungkwan dan Minghao yang baru saja datang.

"Tidak apa-apa, aku hanya mencoba mencari angin keluar"

"Jihoon, ada yang ingin aku bicarakan" ucap Minghao.

Mereka mencari bangku di sekitar mereka berdiri. Kemudian duduk bertiga dengan posisi Jihoon yang berada di tengah-tengah keduanya.

"Kau itu sangat berharga, Jihoon, apalagi bagi Wonwoo. Dia selalu mengatakan bahwa kau adalah sahabatnya yang paling istimewa" ucap Seungkwan mengawali percakapan.

"Aku selalu iri denganmu, kau cantik, pintar, dan sangat cerdas"

Seungkwan dan Jihoon memperhatikan Minghao yang baru saja bicara.

"Ayah selalu membandingkan aku dan kau, aku tak pernah memenuhi ekspektasinya. Aku terlalu bodoh, dan ayah selalu mengungkap pencapaianmu yang sangat jauh berbeda dariku"
"Kau istimewa Jihoon, maaf aku pernah membencimu"

Seungkwan dan Jihoon terenyuh mendengar cerita Minghao. Pantas gadis China itu selalu menghindari mereka jika Jihoon ikut.

"Maaf, Minghao, aku-"

"Kau tak perlu minta maaf, itu keistimewaanmu, aku yang harusnya meminta maaf karena sempat membencimu tanpa alasan yang berasal dari kesalahanmu"

Mereka berpelukan, tentunya Seungkwan juga ikut.

"Ayo kita temui Wonwoo. Ia pasti cemas kau tak ada disana"

Kemudian mereka pergi menuju ruang inap Wonwoo.

Ceklek

Pintu itu baru terbuka sedikit. Tapi sepertinya tak ada yang menyadarinya karena Jeonghan dan Wonwoo yang sibuk bicara.

"Pikirkan lagi Wonwoo. Kanker darah, itu penyakit yang mengerikan, bagaimana jika waktu itu aku tak menemukanmu. Apa kau bisa membayangkan apa yang terjadi?"

Apa maksud Jeonghan mengatakan itu?

"Kau tahu itu penyakit yang mengerikan. Jeonghan, aku menyerah, tak ada harapan untuk sembuh. Apapun pengobatan yang aku lakukan itu hanya akan melemahkanku, dan aku akan berujung pergi"

Apa benar Wonwoo mengidap penyakit itu?

"Tidak, kau tidak boleh menyerah, kau harus berjuang untuk sembuh. Kau pikirkan Jihoon, dia akan sedih. Kau tak ingin membuatnya sedih bukan?"

"Karena itulah, Jihoon tak boleh tahu"

"Wonwoo~"

"Apa yang aku tak boleh tahu?"

Jeonghan dan Wonwoo terkejut melihat kedatangan Jihoon yang tiba-tiba. Di sana juga ada Seungkwan dengan wajah tak percayanya, serta Minghao yang mulai menangis.

Love Cloud [Meanie Gs] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang