🤍Special Chapter🤍

771 41 11
                                    

🤍🤍🤍

Hari saat Wonwoo dimakamkan..

Mingyu tengah berada di kamarnya, melamun. Ia kembali teringat tadi malam di mana Wonwoo, sang pujaan hati, menghembuskan nafas terakhir di hadapannya.

Mingyu mengamati penampilannya lewat cermin. Tak menyangka hari itu ia akan menggunakan pakaian serba hitam untuk melepas seseorang yang dicintainya pergi.

Sulit baginya untuk kembali meneteskan air mata. Hatinya sungguh hancur mengingat bahwa, ia tak sempat memiliki Wonwoo.

"Mingyu!" Panggil Taeyeon membuka pintu kamar putranya. Ia menatap sang putra sedih. Tak pernah sebelumnya ia melihat Mingyu sehancur ini.

"Ayo kita berangkat sekarang" ajaknya menggenggam tangan sang putra.

"Ibu.." panggil Mingyu lirih. Ia tak sanggup menahan air matanya lebih lama lagi. Mingyu menangis sekeras-kerasnya sambil memeluk Taeyeon.

Taeyeon juga merasa sesak di hatinya. Wonwoo sudah ia anggap seperti anak sendiri. Ia merasa belum puas memberikan kasih sayang seorang ibu pada gadis itu.

"Ibu.. dia pergi, hiks.."

Taeyeon membalas pelukan putranya erat. Ia juga tak dapat mencegah air matanya meluncur.

"Tuhan menyayanginya, Mingyu, dia anak baik"

Mingyu makin menangis bahkan suaranya hampir hilang.

Cukup lama Taeyeon membiarkan sang putra untuk tenang. Mereka harus segera menuju gedung tempat penghormatan terakhir si gadis rubah.

"Berikan ini untuknya nanti" ucap Taeyeon memberikan satu bucket daisy yang dulu pernah ia berikan pada Wonwoo.

Mingyu memandang bunga itu sendu. Ia teringat masa-masa dimana ia sering mengintip Wonwoo di kebun keluarga Kim. Mengingat wajah indah Jeon Wonwoo yang tersenyum menyirami tanaman-tanaman di sana.





🤍🤍

Di gedung itu, telah banyak orang yang datang untuk melayat.

Di sana ada Jeonghan, Jisoo, Seungkwan, dan Minghao yang masih menangis memandangi salah satu sahabat mereka telah tertidur damai di dalam sebuah peti.

Jihoon, tenaganya sudah banyak terkuras. Ia tak berhenti menangis sedari tadi malam. Ia tengah berada di pelukan sang kakak. Yoongi sungguh tak tega melihat keadaan adik kesayangannya yang sangat kacau. Sahabat baik adiknya telah pulang ke pelukan Tuhan.

Jihoon terus menangis hingga kesadarannya hilang di pelukan Yoongi. Mereka panik dan memilih untuk membaringkan tubuh Jihoon di sofa yang ada di sana.

Jeonghan yang tengah terisak mendapat panggilan dari nomor tak dikenal di ponselnya.

"Halo?"

"Halo, ini Jeon Yunho, kau temannya Wonwoo kan? Bilang padanya aku harus ke Amerika hari ini. Jaga diri baik-baik di sana"

Jeonghan terdiam mendengar kalimat itu. Kalimat yang berasal dari seseorang yang Wonwoo harapkan kehadirannya sebelum ia pergi.

Love Cloud [Meanie Gs] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang