04 - Emotional

2.2K 150 9
                                        

Warning 18+

Sanji menyelesaikan makanannya dan membawanya ke wastafel untuk ia cuci, "hei, sini piringmu." Ucap sanji menjulurkan tangannya.

Zoro memberikan piringnya kepada sanji, dan berjalan mendekatinya, tangannya memeluk pinggang sanji dan menenggelamkan wajahnya di bahu sanji, sanji terlihat tidak menghiraukannya.

Tangan zoro memasuki baju sanji perlahan, mengelus perut rata itu, sanji merasa nyaman dengan setiap sentuhan yang zoro berikan, sanji tak ingin menghentikan zoro, karena merasa sanji tak marah, zoro semakin menaikan tangannya hingga menyentuh dada nya, meremasnya, memainkan puting kecilnya.

"Hnghhh ahnmm" desah sanji menggeliatkan tubuhnya geli, zoro menelan salivanya dengan kasar, sudah bisa dilihat tonjolan dari celananya itu, hanya mendengar desahan sanji saja sudah membuatnya terangsang.

Zoro mencium leher sanji, sambil masih memainkan puting kecil sanji, tubuh sanji terasa terkunci, ia tidak bisa menolak segala sentuhan sentuhan dari zoro, semakin lama tubuhnya semakin terasa memanas, "hmnhh anghh" desah sanji semakin merdu di telinga zoro, membuat zoro merasa dirinya akan gila.

Zoro menjilat telinga sanji dan berbisik "Relax.." tangan kanan nya membuka celana sanji, mengelus juniornya pelan, "ahh hmmnnh z-zoro.." sanji yang sedang memegang piring tidak tau harus bagaimana, jika ia menjatuhkannya langsung itu akan pecah.

"Hmm zoro, biarkan- anghh" secara tiba tiba zoro memasukkan kedua jarinya ke hole sanji, memaju mundurkan jarinya dengan perlahan, "ahkss zoroo, anghh i-ini sakitt ahh" sanji meringis kesakitan.

"tenang sayang, ini akan menjadi nikmat tak lama lagi.." zoro menambah kecepatan jarinya, sanji mulai merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya, seperti memanas.. semakin lama jari zoro semakin cepat, sanji merasakan nikmat yang luar biasa di holenya, "hnghh ahh hmnnh ahh z-zoro.. anghh ahh" desah sanji keenakan.

Zoro menunjukkan smirknya merasa puas melihat sanji yang kenikmatan, "Hmm ahh cumm!! Cumming!!" Muncrat cairan putih yang mengotori lantai dan meja dapur, sanji tidak sengaja menjatuhkan piring itu, tapi untung saja zoro langsung mengambilnya dan menaruhnya di meja.

Zoro memgeluarkan jarinya, dan menggendong sanji ke kamarnya, "OI LEPASINN" berontak sanji, "LU MAU APAIN GUA LAGI HAH?!" teriak sanji mencoba untuk melepas gendongan zoro, namun zoro malah mencium bibir sanji agar sanji diam.

"Hmmpp mmmhh" pada akhirnya zoro berhasil menaruh sanji di kasur.

"mau ngapain kamu!" Ucap sanji memasang tatapan tajamnya ke arah zoro, "tidak, aku hanya ingin kamu menghisap ini." Zoro mengeluarkan juniornya yang sudah mengeras.

Sanji terbelalak melihat junior zoro yang sangat besar, sanji membayangkan jika itu masuk ke dalam holenya, mungkin akan sangat sangat sakit.

Sanji menelan salivanya kasar dan mulai memegang junior zoro, ia membuka mulutnya.. "Hunghh anghh" zoro mendorong kepala sanji hingga mulutnya sudah penuh dengan junior zoro, "uhuk uhuk" batuk sanji mengelap mulutnya kasar.

"Hei kau! Sabar lah sedikit." sanji memasukkan junior zoro dengan perlahan kedalam mulutnya memaju mundurkan dan menjilatnya dengan lembut, "hnghh sayang.." desah zoro sedikit mendorong kepala sanji lebih dalam.

Sanji menghisapnya dengan pelan dan memasukkan lebih dalam junior zoro kedalam mulutnya, "anghh ahh sanji hmm" tangan zoro semakin mendorong kepala sanji, sanji menghisapnya hingga sekarang mulut nya penuh dengan junior zoro, "ahhmm nikmat sayang.."

That boy [ZoSan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang