Zoro mendorong tengkuk leher sanji dan memperdalam ciumannya, semakin lama ciuman itu semakin panas, sanji melepas ciuman tersebut dengan nafas terengah engah.
Zoro mengelus pinggang sanji pelan, menggigit bibir bawahnya menahan nafsunya, muka sanji sudah memerah seperti tomat, ia berkeringat walau ac nya sudah sangat dingin, ini akibat aphrodisiac yang diberi nami.
"Sanji.. mengapa kamu terlihat sangat sexy?" ucap zoro sedikit menahan nafas dan mencoba mengontrol kesadarannya, sanji mengelus dada bidang zoro dan mendekat ke lehernya, ia menenggelamkan wajahnya di leher zoro.
"Hm? Kau terlihat sangat imut.." zoro memegang paha sanji menggunakan tangan kanannya, tangan kirinya mengelus rambut halus sanji, dan bibirnya yang menjilat dan menggigit telinga sanji.
"Hnnghh zoro berhenti,," desah sanji pelan, zoro yang mendengar itu mengubah posisinya menjadi sanji yang di bawah, zoro menatap tubuh sanji yang berkeringat hingga bajunya hampir basah kuyup.
Dengan perlahan zoro membuka kancing baju sanji satu persatu dan menampakkan nipple ppp sanji yang memerah, zoro menelan salivanya, ia menjilat dan menghisap nipple sanji dengan agresif "ahh hmnhh zoro.. anghh" sanji meremas rambut zoro, tubuhnya sedikit bergetar karena efek obat yang membuatnya semakin bergairah.
zoro bisa merasakan sesuatu yang keras mengenai perut nya, sepertinya sanji sudah mengeras, tangan kiri zoro membuka celana sanji dan mengelus juniornya.
"mnnhh ahh" tubuh sanji menggeliat tak karuan, sepertinya sanji sudah tidak tahan, zoro membuka semua pakaiannya dan pakaian sanji, hingga sekarang mereka berdua tidak memakai benang sehelaipun.
Zoro memperhatikan tubuh sanji yang sangat menggoda syahwat, namun ia tidak yakin akan memasukkannya atau tidak, zoro tidak mau menyakiti sanji, walaupun jika tidak dilakukan akan berbahaya bagi kesehatannya.
Di kamar itu tidak ada kondom, ia sudah mencarinya disekeliling dan laci meja, tidak ada juga, "haruskah aku langsung memasukkannya?" Akhirnya zoro mencoba langsung memasukkannya tanpa kondom, tpi sebelum itu ia harus membuat sanji merasa nikmat sebelum melakukannya agar tidak terlalu sakit.
Zoro memasukkan 3 jarinya sekaligus ke dalam hole sanji tanpa aba aba, "anghh z-zoro hmmpp" zoro melumat bibir sanji dengan lembut, menenangkan sanji agar mengurangi rasa sakitnya.
Dengan perlahan zoro memaju mundurkan jarinya dan menggali dalam hole sanji, jarinya menari nari di dalam sana "mnn hnghh hmm" desah sanji tertahan oleh lumatan zoro, jari zoro semakin dalam hampir menyentuh prostatnya
Zoro melepas lumatannya dan mempercepat gerakan jarinya, ia menciumi leher sanji dan membuat kissmark di leher mulusnya.
"Ahh zoro.. iyaa, hngghh benar.. disana anghh" sanji menggigit bibir bawahnya dan mendongakkan wajahnya keatas, jarinya menari nari dengan nikmat di bawah sana, seperti akan ada sesuatu yang keluar.
"Anghh ahhh sedikit lagii ahh" zoro memutar jarinya dan mengelus prostat sanji, hingga menyentuh titik lemahnya yang membuat sanji merasakan nikmat yang luar biasa.
Sanji meremas sprei bantalnya dengan kuat dan menggeliat tak karuan, sanji mengeluarkan cairan putihnya yang mengenai wajah zoro, zoro terkejut dan mengeluarkan jarinya, menjilat dan menelan cairan sanji yang mengenai wajahnya.
Sanji menatap zoro dan memejamkan matanya, ketika zoro menindih sanji dan ingin memasukkannya, sanji tampak tertidur, zoro kebingungan, apa yang harus ia lakukan?
Zoro ingin membangunkan sanji namun tampang sanji sangat menggemaskan jadi zoro tidak memiliki nyali untuk membangunkannya.Padahal zoro sudah sangat ingin memasukkannya, namun ia harus menahan itu hingga sanji bangun, zoro memutuskan untuk memakai bajunya kembali dan menyelimuti sanji, saat ia ingin keluar, pintunya terkunci, namun zoro baru ingat bahwa ia membawa kunci cadangan, zoro mengambilnya di laci dan membuka pintunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
That boy [ZoSan]
RomanceMereka saling membenci saat melihat satu sama lain, mereka selalu bertengkar dimanapun itu dan tidak mau mencoba berdamai. Keluarga Zoro dan sanji mencoba membiarkan mereka berdua sendirian untuk mengobrol satu sama lain. Namun yang ada mereka semak...