[1] Penghuni Baru

92 10 2
                                    

»»——⛈⛈⛈——««

"Itachi nii, aku gugup sekali" Ucap seorang bocah yang berdiri di samping Itachi. Tangan mungilnya menggenggam salah satu jari milik Itachi dengan erat.

Itachi menunduk, lalu mensejajarkan tingginya dengan anak itu. "Daijoubu... Naru tidak akan kenapa-kenapa."

Namikaze Naruto yang kerap dipanggil Naruto atau Naru, menggembungkan kedua pipinya, manik sapphire milik nya terlihat sedikit berbinar.

"Adiknya Itachi nii, orang nya bagaimana?" Tanya Naruto setengah berbisik membuat yang lebih tua terkekeh pelan.

"Hmm... Sasuke itu, menurut nii-san, tentu saja baik. Walaupun sifatnya agak... ya... Nanti Naru akan tau sendiri" Jawabnya sembari tersenyum hangat. "Jaa, kita masuk?" Naruto mengangguk mantap.

Sial. Giliran Itachi yang gugup setengah mati. Atau mungkin dia cemas(?)

Memantapkan hati, Itachi membuka pintu lalu berseru...

"Tadaima"

Beberapa detik setelahnya, gema suara sedikit riang terdengar berasal dari tangga. "Okaeri"

Itachi tidak bisa menahan senyumnya melihat adik bungsu nya berjalan mendekat lalu memeluk pinggangnya.

"Tumben sekali nii-san pulang cepat? —dan dia siapa?" tanya Sasuke mengeryitkan kening. Tangan kecilnya yang tadi memeluk pinggang Itachi kini ia tarik kembali. Menatap penasaran pada anak seusianya itu.

Pasalnya, Kakak nya ini sangat jarang membawa seseorang ke rumah bahkan hampir tidak pernah. Lalu sekarang ada bocah di gandengan tangannya?

"Ah... Dia Naruto. Sasuke, kau harus akur dengan nya, ya."

"Ha?" Kedua alis Sasuke bertaut. Sasuke tidak paham maksud dari akur yang Itachi katakan. "Maksud nii-san?" sadar tidak sadar, nada bicara Sasuke terdengar tidak suka.

"Maaf tidak membicarakannya denganmu terlebih dahulu. Mulai sekarang, kita bertiga akan tinggal bersama di rumah ini"

Jika Sasuke sedang makan, mungkin saja ia sudah tersedak sekarang. Kakinya mundur beberapa langkah, menjaga jarak dari Itachi.

Naruto maju kehadapan Sasuke lalu mengulurkan tangan tanda ingin berjabat. "Hei, Sasuke. Kita akan berteman mulai sekarang" ucapnya sambil menyengir lucu, tapi malah terlihat menjengkelkan di mata bungsu Uchiha tersebut.

Sasuke acuh tak acuh dan mendatarkan ekspresinya, "Kenapa, nii-san? Aku—"

"Nii-san tahu itu. Tetapi tidak ada salahnya 'kan jika Sasuke punya teman bermain di rumah jika nii-san pergi bekerja" Yang tertua mencoba membujuk. Ia sudah tahu akan seperti apa reaksi adiknya.

Rumah yang keduanya tinggali, tidak pernah satupun Sasuke ijinkan untuk di tinggali oleh orang lain. Sejak mereka berselisih dengan kedua orang tua mereka, Itachi dengan mantap membawa adiknya pindah dan Sasuke dengan senang hati mengikuti kakaknya.

Tidak seperti bocah pada umumnya yang terima-terima saja jika dikekang. Sasuke memiliki sifat berontak pada dirinya.

Lalu, setelah mereka pindah, Sasuke semakin dingin dan tidak menerima siapa pun mendiami rumahnya apalagi kehidupannya.

"Sasuke tidak mau! Suruh dia pergi, nii-san!"

Itachi menghembuskan napas dalam-dalam, "Gomen, Sasuke. Nii-san tidak bisa."

Tsuki to taiyō : 友人 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang