3

22 33 27
                                    

Hari ke-3

Sudah tiga kali Reana memberikan kotak makananya kepada abian.

Responnya sama seperti kemaren.

Hanya berterima kasih,tapi tidak dia yang makan.

Hahaha miris.

Sekali lagi, tolong yakinkan Reana agar ia bisa memberikan makanan ini kepada abian.

Baru saja ia mau membuka loker milik Abian ia dikejutkan dengan suara berat milik Bian

"Ngapain lo?" tanya Abian tiba² di belakang Reana.

Reana yang terkejut terlonjak setengah panik mendengar suara Abian.

"Gue mau ngasih ini." Ucap Reana memberanikan diri menghadap Abian.

Abian mengeriyit bingung.

"Buat kakak." ucap reana menunduk.

"Maksud lo udah ngasih gue makanan ginian 3 kali apa?" tanya abian.

"Gue..." Reana menggigit bibir bawahnya  dengan kuat cukup gugup didekat bian.

"Gue suka sama lo kak." ucap Reana mantap menatap balik pada Abian.

"Suka?gue?" tanya Abian meremehkan.

Reana mengangguk mantap.

Abian mengambil makanan yang ada di tangan Reana, tiba tiba ia melemparkannya ke tong sampah membuat reana terkejut setengah kecewa.

"Kok..?"

"Buang!"

Reana menatap Abian sedih.

"Buang perasaan lo jauh jauh kek gue buang makanan lo itu, gue gak suka lo kirim² gituan ngerti lo?" ucap Abian dengan muka datarnya.

"Lo gak malu ya ngejer²cowok? lo cewek inget kodrat lo!" lanjut Abian sedikit membentak.

"Lo tau gak makanan yang lo kirim itu gak pernah gue sentuh sidikitpun"

"Risih gue sama cewek kek lo."

Sedangkan Reana menunduk lemah.

"Minggir." Abian mendorong Reana pelan dari pintu lokernya.

Sedangkan Reana pergi dengan langkah lemah menuju kelasnya yang masih sepi dikarenakan ini masih lumayan
Pagi untuk para murid ke sekolah.

Reana mangambil ponselnya dan mencari nomor seseorang di ponselnya,matanya memburam karna menahan air mata di matanya.

Sambungan tersambung.

"Halo na? kenapa nih nelfon pagi-pagi." sapa orang yang di seberang telpon sana.

Tangisana Reana pecah begitu saja ketika mendengar sambungan di sana.

"Sakit banget nusa..." lirih Reana menangis di telpon itu

"Lo dimana?gue samperin ya?"

"Gue di sekolah."ucap Reana masih menangis dengan keadaan duduk di kursi nya.

"Gue otw" Nusa langsung mematikan ponselnya.

Sedangkan Reana memilih menangis di dalam kelas itu sambil menunggu Nusa datang.

Mencintai Bian...

Akankah sesakit ini?

◇◇◇

||Anus
Na gue dibelakang sekolah.

Reana yang membaca itu langsung bergegas ke gerbang belakang.

ABIREA[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang