siapa yang suka langit dan teman-temannya tapi justru kegiatannya sedikit terbatasi karena kekurangannya? siapa lagi kalau bukan Sastranala, dia yang suka nekat mengikuti Ayla kemana pun asal gadis itu bahagia. Padahal nyatanya, sering sekali Sastra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bandung, 22 Februari 2003.
Hari dimana Sastranala dilahirkan ke dunia.
Mami Igel dan Papi Becky sangat senang melihat putra sulungnya lahir sehat. Dengan air mata bahagia keduanya menyambut kehadiran sang anak.
Nala kecil seperti seorang malaikat dimata Mami. Mami menatap sendu dan dikecupnya pipi anaknya itu tanpa henti sambil mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Mami memilih lahiran normal dan syukurlah tidak ada kendala apapun. Anak bayi nya tidak rewel bahkan sampai sekarang, anak sulungnya itu selalu jadi anak yang baik.
Mami Igel begitu senang mendapati seorang putra tampan yang menjadi pelengkap didalam hidupnya. Penantiannya selama beberapa tahun ini membuahkan hasil yang paling dia syukuri didalam hidupnya. Begitu pun dengan Papi Becky, ketika keduanya sangat menginginkan anak; Tuhan mendengarkan doa-doanya. Betapa berterimakasihnya mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah berbaik hati memberi sebuah tanggung jawab.
"Pap, aku mau nangisss," Igel merengek kepada suaminya.
Becky; sang suami malah menertawakan dan membawa istrinya kedalam dekapan yang begitu erat. "Telat banget kalau bilang mau nangis pas nangisnya udah selesai."
Keduanya benar-benar bahagia sampai tidak tahu lagi harus mengatakan apa. Bahagianya itu nyata dan kata-kata tidak cukup untuk menyampaikannya. Bahkan tak kunjung hentinya ucapan "Alhamdulillah" mereka utarakan.
Bandung, 25 Januari 2007.
Nala yang baru berusia 4 tahun itu selalu bersenang-senang setiap awal tahun. Terlebih ia memiliki adik perempuan yang terpaut setahun darinya.
Karena itu kedua orang tua mereka berlibur ke pantai sebagai liburan akhir sampai awal tahun.
Tentu saja kedua anak itu selalu senang asalkan bersama kedua orang tuanya. Selama ini kedua orang tua mereka tidak pernah membanding-bandingkan. Meskipun keduanya memang memiliki sifat yang berbanding terbalik.
Nala dengan sikap tidak bisa diamnya, itu menurun dari sang ayah. Sedangkan Naya menjadi pribadi kebalikannya, menurun dari sang ibu yang sangat tenang dan tidak suka keributan.
Anak kecil dengan usia 4 dan 3 tahun itu, sedang seru-serunya bermain tampak senang ketika berlari menyusuri pesisir pantai, lalu mengubur Becky didalam tumpukan pasir yang disaksikan oleh Igel dari kejauhan. Sang ibu tersenyum bahagia menyaksikan dua laki-laki dan satu putri kecil kesayangannya.
"Abangggg."
"Adek tenapa?"
"Liat ituhhh, maca cih ittana patil adek dilucakin."
