🍂🍂🍂
BERBAGAI kasat mata memandangi Ketua OSIS. Kali ini telah berkumpul Ketua OSIS, Wakil Ketua, Sekertaris, dan Bendahara. Yaitu anggota inti OSIS. Anggota inti OSIS memiliki segudang pertanyaan kepada Ketua OSIS yaitu Selena. Mengenai anak baru yang desas-desus nya mulai tersebar ke antero sekolah.
Sambil menuangkan teh hangatnya dari teko ke gelas sekertaris, Rina, yang rajin ini menyuguhkan teh dan beberapa kue untuk para anggota inti. Hanya sekretaris saja disini yang rajin dalam hal asupan. Dengan senyuman nya ia ingin mengajukan beberapa pertanyaan. "Ketua, kau terlihat lebih stress dibanding biasanya. Apakah ada tugas yang menyulitkan? Kau bisa cerita kapan saja kepada kita. Ingat kita sudah berjanji untuk tidak menutupi masalah sekolah satu sama lain."
Selena masih tidak bergeming sama sekali. Ia masih sibuk dengan pikiran nya yang kacau akan kehadiran Alfi sang anak baru itu. Kejadian sebelumnya membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Ia tidak bisa melupakan perkataan yang terus menghantui pikirannya.
"Ketua, sepertinya kau memang harus beristirahat, mungkin tugas proposal kemarin membuatmu sakit kepala," ucap bendahara sambil menikmati teh dan kue. Bendahara ini bernama Chris. Dia sangat suka makan. Tapi dia sangat ahli dalam keuangan, karena tentu saja dia jurusan IPS.
"Ada yang ingin aku ceritakan kepada kalian." tiba-tiba ucapan dari Selena sang Ketua OSIS
"Apa itu Ketua? Aku sangat ingin tahu. Berharap cerita tentang kisah cinta atau selain sekolah," kata Zidan sang Wakil OSIS yang humoris dan selalu menjadi hiburan di OSIS.
"Heh, tidak boleh gitu. Dasar kepo, itu urusan pribadi ketua," balas Chris kepada Zidan. Chris ini memiliki sifat yang sedikit tegas. Tahu sendiri karena dia Bendahara. Tetapi dia baik dan rajin.
"Tahu dari mana kamu kata 'kepo' bahkan itu tidak ada PUEBI." kata Zidan.
"Tidak penting itu tahu dari mana. Pokoknya kamu kepo," balas Chris lagi menggoda Zidan. Chris sangat suka menggoda Zidan. Karena Zidan sangat labil dalam emosi.
"Cukup semua. Kapan aku diberikan kesempatan untuk bercerita. Atau tidak jadi saja," ucap Selena sambil manyum. Sebenarnya ia tidak begitu serius.
"Kau sangat imut ketua ketika ngambek. Mohon maaf ketua. Silahkan cerita," kata Zidan menghibur Rehan.
Selena menarik napas panjang lalu menjelaskan. "Mungkin kalian sudah mendengar kabar mengenai anak baru. Kabar itu benar adanya. Kepala Sekolah dan Bu Mina sudah mengadakan pertemuan denganku. Anak baru itu anak Kepala sekolah." Selena menjelaskan panjang lebar mengenai betapa nakalnya Alfi. Bahkan pertemuan yang tidak mengenakan. Tetapi tentu saja Selena tidak akan pernah menjelaskan lebih detail. Itu akan menjadi rahasia.
"Apa sebabnya Pak Kepala Sekolah menaruh anak nakal itu disini? Apakah beliau tidak mempertimbangkan nasib sekolah? Apa kata orang tua murid jika mengetahui ada anak nakal di sekolah ini," ucap Chris dengan ketegasannya.
"Benar juga sih. Reputasi sekolah bisa buruk. Apakah anak itu dipindahkan karena dia bandel di sekolah sebelumnya?" Zidan ikut nimbrung.
"Aku rasa seperti itu nyatanya. Aku rasa Kepala Sekolah tidak punya pilihan lain. Mungkin anak itu sudah tidak bisa diterima sekolah manapun. Maka ia harus sekolah disini." Selena menjelaskan sebagaimana mungkin.
"Kau tahu Ketua. Itu perkataan yang sedikit negatif dari Ketua. Aku baru pertama kali mendengarnya. Tapi aku setuju dengan pendapat ketua," kata Zidan.
"Ketua apakah dia tampan?" tanya Rina tiba-tiba. Rina sepertinya tidak memikirkan titik masalahnya. Penampilan selalu jadi yang pertama baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/315275548-288-k549965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Huru Hara
Teen FictionSMA Haru Biru adalah sekolah yang terkenal akan keunggulannya di bidang apapun. Bukan hanya itu sekolah ini juga khusus untuk kalangan atas. Memiliki akreditasi yang seharusnya lebih dari A. Terkenal akan murid yang sopan dan taat akan aturan. Ketu...