🍂🍂🍂
"APA maksudnya?" tanya Selena sambil menatap Alfi. Ciuman tadi seakan membuat Selena bingung. Ketika ciuman itu terhenti. Alfi masih memojokkan Selena. Posisi mereka tetap sama.
"Itu tanda kalau pertarungan kita dimulai," ucap Alfi enteng. Betapa bodohnya Selena menikmati ciuman itu. Selena terbawa perasaan dengan ciuman yang ternyata hanya sebuah tantangan dari Alfi. Alfi mendorong Selena untuk menjauhi tubuhnya.
"Aku tidak mau memulai pertarungan. Aku mau kamu jadi murid yang baik," ucap Selena masih tetap pada pendiriannya.
"Sekeras apapun lu memohon. Gua akan membuat kalian semua terkejut dengan hal-hal lain dari gua. Tunggu aja!" Alfi meninggalkan Selena begitu saja. Ini mungkin awal dari Alfi untuk membuat keonaran nya. Sekolah akan dalam bahaya. Selena tidak akan bisa membiarkannya. Ia yakin kalau ia bisa mengatasinya, sudah menjadi tugasnya.
"Tunggu! Kita belum selesai. Masalah rokok juga belum selesai!" Teriak Selena kesal. Alfi tetap meninggalkan tanpa ada perasaan terpanggil.
***
Ruang OSIS sudah dipenuhi oleh anggota inti. Mereka berkumpul untuk mendiskusikan tentang perbuatan Alfi. Padahal ini sudah jam pulang, tetapi mereka ingin membahasnya. Ketua OSIS yaitu Selena ingin mengatur berbagai rencana untuk menghentikan perbuatan onar dari Alfi. Selena meminta bantuan para anggota inti.
Selena duduk di singgasananya sambil menatap satu persatu anggota. "Kali ini Alfi membuat pernyataan untuk menyerang kita. Kita harus waspada. Kita tidak bisa memperkirakan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Sekolah kita harus terhindar dari kenakalan remaja."
"Sebenarnya betapa bodohnya Kepala Sekolah. Mengapa ia menanggung beban sekolah hanya demi anak nakal itu. Maaf ucapanku kasar. Tapi kurasa itu memang kenyataannya," ucap Chris dengan ketegasannya.
"Ku setuju dengan Chris. Tapi aku yakin Alfi tidak akan mungkin bisa berbuat seenaknya. Karena ada ketua. Dan disini banyak guru killer. Dan ada guru BK kita. Dia tidak mungkin bisa, aku yakin itu," Rani ikut berpendapat sambil meminum teh melati buatannya.
Zidan yang memperlihatkan mulai membuat suasana cerah kembali. "Kalau menurut aku. Dia melakukan itu karena banyak sebab. Dan tentu saja kita harus tau tentang dirinya. Apa masalah pribadi nya. Butuh seseorang untuk mendekatinya dan mengetahuinya. Ku rasa Ketua orang yang tepat."
"Mulai besok aku akan membimbing dia. Aku menjamin tidak akan ada hal konyol dari Alfi. Ini sudah menjadi tugasku sebagai ketua OSIS. Baiklah aku meminta bantuan kalian juga untuk mengawasi Alfi. Laporkan jika ada sesuatu. Terima kasih. Kita sudahi pertemuannya. Istirahat dan pulang," Ketua membubarkan rapatnya. Besok ia akan berusaha menjadi pendamping Alfi.
🍂🍂🍂
Hari ini hari Kamis. Ruang OSIS hanya diisi oleh Selena. Selena sebelum pelajaran dimulai selalu ke ruang OSIS untuk mengurus proposal atau Mading untuk informasi tambahan. Jari-jemari nya masih sibuk mengetik. Beberapa dokumen harus ia print. Selena sudah biasa menjalankan kesibukannya menjadi Ketua OSIS. Lelah tentu saja, tapi menjadi Ketua OSIS adalah bentuk pengabdiannya kepada sekolah.
Pintu tiba-tiba terbuka. Rina ngos-ngosan sepertinya abis lari. "Ketua, darurat...."
Semua pasang mata melirik ke arah lelaki tinggi ini. Wajah tegas dan tampannya. Lelaki itu berjalan dengan amat santai dan penuh dengan percaya diri. Ia melambaikan tangan di lapangan. Seluruh murid terus membicarakannya. Penampilannya membuat murid memperhatikan. Apa yang jadi perhatian yaitu RAMBUT BERWARNA HIJAU NEON dari Alfi.
Rambut Alfi yang berbentuk comma hair ala Korean style. Tapi bukan itu yang menjadi poin tetapi warna hijau neon menjadi pusat perhatian. Baru kali ini ada murid yang mencat rambutnya. Dan jelas itu sangat dilarang di sekolah. Rambut adalah hal yang paling utama di sekolah. Rambut rapih adalah keharusan di sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Huru Hara
Novela JuvenilSMA Haru Biru adalah sekolah yang terkenal akan keunggulannya di bidang apapun. Bukan hanya itu sekolah ini juga khusus untuk kalangan atas. Memiliki akreditasi yang seharusnya lebih dari A. Terkenal akan murid yang sopan dan taat akan aturan. Ketu...