Terbangun dipagi hari yang suram dengan keadaan yang begitu buruk, itulah yang saat ini gadis cantik itu alami.
Hanya tidur selama empat jam, semua itu karena pria disampingnya mengendalikannya sepanjang malam.Suasana kamar saat ini terasa begitu sepi, mungkin saja pria gila itu sudah pergi sekarang. Gumam Manami memandang ranjangnya kosong.
"Kenapa? Mencari ku?"
Sontak suara tersebut mengejutkan sang gadis.
"Kenapa kau belum pergi juga?" Tanya sang gadis kikuk.
"Kenapa aku harus pergi? Ini adalah rumahku sekarang". Ejek sanzu.
'Apa maksudmu?"
'Kakak perempuanmu yang bodoh itu, dia meminta uang padaku sebelumnya, itu karena ingin membayar petugas dan detektiv. Dia berjanji mengembalikan uangku pada setengah tahun, namun ini sudah setengah tahun 1 bulan. Jadi aku meminta rumah ini menjadi milikku, tapi kalian semua tidak boleh meninggalkan rumah ini. Dan kakakmu menyetujuinya hahah.."
"Onee Chan bakaa.." Kesal Manami sembari menghempaskan selimutnya dan berlari pergi dari ranjang.
Namun nyatanya, Manami saat bersama sanzu tidak bisa menggunakan kecerdikannya, itu karena sanzu lebih berpengalaman dibanding dengannya.
Sanzu lebih dulu meminta kunci rumah, dan mengunci kamar wanitanya tanpa diketahui kakak perempuannya.
Saat kaki cantik sang gadis berhenti didepan pintu dan berusaha membukanya, itu sama sekali tidak bisa dibuka.
Dan pria gila itu hanya menatap Remeh pada gadis yang memakai pakaian tidur terbuka itu.
"Kalau kau ingin membuka pintu, memohonlah padaku dan lakukan disini." Bisik sanzu ditelinga sang gadis sembari menunjuk pipi mulusnya.
Tak peduli, sang gadis langsung saja berbalik dan memeluk lembut dada bidang sanzu. Dibalasnya lembut pelukan itu sembari menjilat telinga sang gadis yang memerah.
"Bolehkah buka kan pintunya?" Ujar sang gadis dalam dekapan sanzu sembari mengusap usapkan wajahnya.
(Sanzu salting dibuatnya ^o^)
"Kalau begitu sebut namaku." Pertanyaan itu membuat sang gadis sedikit keget.
'Ya Tuhan, aku lupa namanya.' Pikir sang gadis. Ia memang lupa nama marganya namun ia masih ingat jelas namanya.
Terpikir oleh sang gadis untuk menggodanya."Haru.."
Sanzu tiba tiba menatap sang gadis tak suka. Kerena senju adiknya selalu memanggilnya seperti itu
"Jangan menyebutku begitu."
"Ah, Chiyo??"
"Bagus,"
"Sayang?.."
Cuppp...
Sepertinya jantung sanzu lah yang saat ini tengah dikendalikan.
Tanpa terpikir tiba tiba wanitanya menyebutnya dengan sebutan sayang dan mencium pipi mulusnya"Seperti sepasang suami istri saja", gumam sanzu. Namun ia tersadar jika sudah menikahi gadis cantik didepannya.
Tampak wajah ayu sang gadis terbenam manja dalam peluknya, mungkin dia juga sedang malu saat ini. Pikir sanzu kemudian mengelus lembut kepala gadis dipelukannya.
Sudah lama ia tak selembut ini.
(Kelembutan sanzu hanya terjadi beberapa ratus tahun sekali :'( )
Sanzu ingat pernah menjadi lembut saat ia kecil bersama senju, namun ia malah mengulangi hal ini pada gadis lain.
"Sudahkan aku boleh pergi?" Ucap sang gadis kikuk.
"Ya, bersamaku".
Kedua pasangan itu pergi meninggalkan kamar menuju ruang makan dengan wajah seperti tanpa terjadi apapun.
"Ohayouu.. Mana, dan tuan.."
"Sanzu." Ujar singkat sanzu.
Kakak perempuan Manami tersenyum manis, kemudian mempersilahkan keduanya duduk.
Kakak perempuannya masih belum sadar jika sanzu dan Manami keluar dari kamar yang sama."Silahkan dimakan sarapannya.. akan saya buatkan lagi.."
Saat kakak Manami kembali kearah dapur, tiba tiba sanzu berbisik.
"Suapi aku cepat."
Sang gadis hanya terkekeh tak percaya.
"Dasar gila, ujar Manami namun tetap menyodorkan makanan kearah mulut sanzu dengan hati hati."
Saat makanan milik sanzu sudah habis, makanan dipiring Manami masih penuh.
Tampak kakaknya kembali membawa beberapa buah dan camilan.
"Eh, mana kenapa tidak makan? Tidak enak?" Tanya kakak Manami bingung karena melihat piringnya yang masih penuh.
"Sebentar lagi nee san.." ujar Manami terpaksa kemudian menatap wajah sanzu yang cengengesan.
Jangan lupa votee..
KAMU SEDANG MEMBACA
At Midnight ~ Sanzu Haruchiyo x Readers (obsession for the bride)
De TodoDengan gilanya dia menjadikanku seorang pengantin baginya. . . . "Ingatlah baik baik, Kau itu hanya milikku" Sanzu Haruchiyo. list in the stories : _18+ _Pembunuhan _Penganiayaan _Obat obatan terlarang character by. Wakuii Ken Pesan dari author : _B...