BAB 5

394 51 2
                                    

Pagi harinya terlihat ramai di lapangan sekolah dikarenakan murid-murid berkumpul disana.

Ada yang berbincang-bincang dan ada juga yang bermain.

"Jadi ibuku bilang aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan pakaian seperti itu kemudian dilanjutkan lihat saja kaos mu itu pusar mu kelihatan"ujar teman mille

Millie melihat kearah gerombolan ulrich, (name) dan odd. "Tunggu sebentar itu ulrich, oh lihatlah kenapa ada pria setampan itu"millie yang bersandar di pohon berujar

Sissy dan antek nya berjalan mendekati millie. "Halo anak kecil bukankah kita sedikit muda untuk memperhatikan anak laki-laki"

"Aku tidak percaya lihat saja dirimu bahkan di pipimu masih terlihat tetesan susu dari botolmu"

Teman millie yang mendengarnya lantas mengusap pipinya dengan lengan bajunya.

"Selain itu kau mengarahkan sasaran mu terlalu tinggi ulrich jauh diluar jangkauan mu, sana mainlah dengan boneka mu dan berhentilah bermimpi"ejek sissy

"Oh ya karena kau lebih tua kau bersikap angkuh dan yang hanya bisa kau lakukan adalah menjentikkan jarimu dan dia akan berlari mendatangi dirimu"balas millie

"Mana kutau. Banyak anak laki-laki yang bermimpi ingin berkencan dengan ku, lihat dan perhatikan"ujar sissy

Ulrich, (name) dan odd yang ingin melewati mereka harus terhenti karena sissy. "Hai"sapa sissy

"Hei apa yang kau lakukan nona arogan"odd mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum mengejek

"Tidak ada yang tanya padamu penjilat tapi kapan ulrich kau akan berhenti bersikap pemalu dan bisa mengatakan perasaanmu padaku"ujar sissy pada ulrich

"Kau salah aku tidak malu-malu sama sekali. Aku alergi terhadap orang yang sombong dan dalam kategori itu kau pasti pemenangnya"ujar ulrich

"Hahahaha"mereka semua tertawa termasuk antek-antek sissy

Sissy langsung menatap tajam antek-anteknya yang membuat mereka seketika diam.

"Aku yakin dia ingin mengatakan sesuatu kalau tidak mana bisa menolak pesonanya, lihat saja dua orang itu dia bukan siapa-siapa"ejek odd pada kedua antek sissy

Nicholas hendak maju menghampiri odd, tetapi sissy dengan segera menghentikannya. "Tenanglah"ujar sissy

"Wah saat besar nanti kau pasti bisa menjadi pelatih binatang"ujar ulrich

"Tentu saja tertawa lah sepuas mu tunjukan seberapa pintar dirimu, tapi aku akan melihatmu cara memandangku saat mereka tidak ada disini"

Setelahnya sissy dan anteknya pun berjalan pergi dari sana.

"Kurasa dia sedang berkhayal"ujar ulrich

(Name) memandang ulrich dari samping sambil memeluk erat buku-buku yang ada didadanya.

"Oh yaampun aku lupa, aku harus pergi memberi makan anjingku"odd menepuk dahinya

"Aku akan ikut, kau mau ikut (name)?"tanya ulrich

"Sampai jumpa nanti, aku sudah janji dengan jeremie untuk mampir"ujar (name)

–●●●

"Jeremie"(name) mengetuk pelan pintu kamar asrama jeremie

"Masuklah!!"

(Name) membuka pintu tersebut dan berjalan masuk lalu tidak lupa menutup pintunya.

Ia berjalan mendekati jeremia yang duduk didepan komputernya lalu berdiri disamping pemuda itu.

"Kau sedang apa?"tanya (name)

Code lyoko×readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang