𝐄𝐋𝐄𝐕𝐄𝐍

12 5 0
                                    

'See you, Altair'

    Setelah makan malam yang menyenangkan—sebelum diinterupsi oleh sang iblis, kata Valecia— Valecia dibantu oleh Altair mempersiapkan perlengkapannya untuk kembali ke New York besok pada malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   
Setelah makan malam yang menyenangkan—sebelum diinterupsi oleh sang iblis, kata Valecia— Valecia dibantu oleh Altair mempersiapkan perlengkapannya untuk kembali ke New York besok pada malam hari.

Sedari tadi Altair hanya diam dan memasukkan baju Valecia ke dalam koper. Sedangkan Valecia yang baru saja keluar dari kamar mandi untuk mengambil perlengkapan mandinya menatap Altair dalam diam.

Padahal mereka sudah merencanakan sesuatu. Berjalan-jalan ke pusat wisata Zürich. Ia ingin sekali membantah perkataan sang Ayah karena liburannya tidak sampai waktu yang mereka setujui bersama.

"Jam berapa penerbanganmu?" tanya Altair memecahkan keheningan setelah selesai membereskan pakaian Valecia.

"Jam 9 malam," jawab Valecia.

Altair mengangguk.

"Aku bisa menutup toko besok. Jadi kita masih sempat pergi jalan-jalan," ujar Altair sambil tersenyum.

"Kita tidak akan sempat pergi ke banyak tempat yang sudah kita rencanakan," kata Valecia. "Jadi, dalam waktu satu hari, kemana kita akan pergi?" tanyanya sembari duduk di sebelah Altair yang duduk tempat tidurnya.

"Kita bisa ke museum coklat lalu kita bisa berlayar di sepanjang sungai kota Zürich karena biasanya wisatawan pasti kesana," jawab Altair. "Setelahnya kamu bisa membeli oleh-oleh untuk orang tua atau teman kamu," lanjutnya.

Mendengar rencana yang dirancang oleh Altair membuat Valecia merasa hangat.

Dan disinilah mereka berdiri keesokan harinya.

Lindt Home of Chocolate.

Setelah mereka sarapan dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 17 menit dari Zürich ke Kilchberg, dengan senyum di bibir Altair membawa Valecia masuk ke museum coklat yang ada dihadapan mereka. Valecia menampilkan raut bahagia saat masuk ke dalam. Aroma coklat yang memabukkan tercium pada indra penciumannya.

Mereka berjalan disana hampir memakan waktu 2 jam karena Valecia dan Altair yang sesekali mencicipi coklat yang disediakan dan juga Valecia yang membeli oleh-oleh untuk sahabat dan Ibunya.

"Ayo makan siang lebih dulu," ajak Valecia setelah mereka keluar dari museum.

Altair mengangguk dan membawa Valecia ke salah satu restoran yang ada di Kilchberg. Setelah makan siang mereka kembali ke kota Zürich dan langsung menuju Zürichsee Schifffahrtsgesellschaft, yang dimana merupakan agensi tour menggunakan cruise.

Sepanjang perjalanan air mereka, Valecia tak henti-hentinya berdecak kagum dan mengambil gambar pemandangan dihadapannya. Tak lama ia menatap Altair yang bersandar pada pagar disebelahnya.

"Ayo berfoto bersama," ajak Valecia.

Altair yang ingin menolak menghentikan niatnya saat menatap wajah memelas Valecia. Ia menghela napas pelan lalu mengangguk yang membuat Valecia melompat senang. Dengan tangan kanan yang memegang ponselnya, Valecia melingkarkan tangan kirinya di pinggang Altair. Melihat tingkah Valecia, Altair tersenyum dan melingkarkan tangan kanannya pada perempuan bersurai hitam tersebut.

Setelah mengambil foto bersama, Altair meninggalkan Valecia dan berjalan menuju salah satu pemandu wisata yang ada disana. Setelah berbincang sebentar dan memberikan ponselnya pada si pemandu wisata, Altair kembali ke sisi Valecia dan melingkarkan tangannya pada pinggang perempuan itu.

"Lihat ke arah sana," kata Altair.

"Huh?" Valecia menghadap ke depan dan melihat salah satu pemandu wisata yang ingin mengambil foto mereka.

Melihat itu Valecia kembali memeluk pinggang Altair dan tersenyum ke arah kamera, begitu pula dengan Altair.

Setelah perjalanan mereka menggunakan kapal, Altair membawa Valecia ke salah satu tempat berbelanja oleh-oleh dan setelahnya membawa perempuan itu kembali ke apartment untuk bersiap-siap ke bandara.

"Altair, apa kamu sudah menyukaiku?" tanya Valecia saat mereka telah sampai di bandara.

Altair tak menjawab pertanyaan Valecia. Ia memilih untuk memeluk Valecia dengan erat. Bagaimana bisa perempuan itu masih mempertanyakan tentang perasaannya disaat itu menunjukan semua dengan sikapnya?

"Altair, apa kamu sudah menyukaiku?" tanya Valecia lagi yang dibalas dengan tawa merdu milik Altair.

"Yes, Cia. I like you," jawab Altair.

"I like you too," balas Valecia. "Kita akan bertemu lagi 'kan?" tanya perempuan itu.

"Pasti. Kita akan bertemu secepatnya," jawab Altair.

Tak lama terdengar panggilan bagi penumpang pesawat yang dinaiki oleh Valecia. Mendengar itu membuat Valecia semakin mengeratkan pelukannya pada Altair. Bagaimana bisa menyukai seseorang dalam waktu kurang dari 3 bulan? Valecia pun tak tau jawabannya.

Altair melepaskan pelukan mereka dan menatap Valecia dengan senyuman lembutnya.

"Jika sudah sampai di New York segera kabari aku," perintah Altair.

"Oke," balas perempuan itu.

Altair yang melihat Valecia mengambil koper dan ingin berjalan pergi langsung menahan perempuan itu. Dengan cepat ia mencium kening Valecia.

"Go."

Valecia berjinjit dan mencium pipi Altair.

"See you, Altair."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Into You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang