prolog

657 41 1
                                    

"Sayang! Ini makanan nya gak di bawa aja?" Tanya seorang wanita kepada sang suami.

"Ah Iyah, aku bawa aja! Soalnya bentar lagi bakalan ada rapat penting di kantor."ujar sang pria mengambil bekal yang sudah di siapkan.

"Kamu hati-hati yah di jalan, semoga rapatnya berjalan dengan lancar" ia menyalami tangan sang suami. Dan di balas kecupan lembut di kening nya.

Aruna Mahdiya, seorang ibu rumah tangga. Dirinya tidak bisa mempunyai anak, tetapi ia dan suami sudah mengadopsi seorang gadis cantik yang berumur sebelas tahun. di buang ke panti asuhan, milik bibi Aruna. dan itu adalah ide dari Arkaan.

Dan gadis kecil itu pula sudah menjadi seorang remaja cantik dan sangat memiliki sifat keras kepala, seperti dirinya. Walau pun ia bukan ibu kandung Ruby Mahdiya ia menyuruh putrinya itu untuk tetap menganggap dirinya ibu kandung nya.

Di umur yang muda dirinya menikah, dan di umur yang menginjak dua puluh tiga tersebut dirinya sudah menjadi wanita karir dan ibu idaman bagi semua anak.

Aruna memang memiliki penghasilan sendiri, dirinya memiliki butik yang cukup besar dan sedikit terkenal. Banyak dari remaja datang untuk mendatangi butik miliknya.

Siapa yang tidak mengenal dirinya? Seorang desainer muda nan cantik!

"Mommy! Dasi aku di mana sih" teriakan sang putri membuat dirinya tersentak kaget.

"Makanya, kalau simpan dasi nya itu di tempatnya! Bukan malah di simpan di dalam tas" ujar Aruna sembari menaiki anak tangga.

"Mommy tau dari mana kalau aku simpannya di dalam tas?" Ruby memberi cengiran khas kepada sang ibu.

"Ibu mana gak tau sifat anak nya"

"Iyah kan, mommy gak liat" ujar nya sembari duduk di kasur.

"Ini apa!"

"Mommy kok bisa dapat sih! Tapi tadi aku udah cari tapi gak dapat" heran Ruby dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Udah cepat pake, jangan sampe terlambat ke sekolah" ujarnya sembari mengelus kepala Ruby dengan sayang.

"Kamu harus biasakan diri, Tampa bantuan mommy! Kalau misalkan mommy udah gak ada, gak bakalan ada yang bantuin kamu" ucap Aruna mengelus putri kesayangannya itu.

"Mommy kok bisa sih ngomong gitu?"  Gumam nya sembari menggeleng menepis pikiran kotornya.

....


Saat di perjalan ke butik dirinya melihat silent seseorang pria yang dirinya kenal.
Ia menepikan mobil yang ia kendarai di depan ujung cafe.

"Mas Arkaan?" Gumam nya memperhatikan pria dan wanita yang tengah berpegang tangan dengan mesranya.

"Tapi, tadi katanya ada rapat pagi, tapi kok malah sama cewe"

Tes..

Dirinya baru mengetahui bahwa dirinya di khianati oleh suami yang sering kali ia banggakan dan dambakan, seorang suami yang ia cintai selama beberapa tahun belakangan ini. Dada Aruna memburu merasakan sesak dan sangat sakit.

Ia menghela nafas panjang dan mulai menghapus air matanya dengan cepat ia turun dari mobil, tapi saat untuk menyebrang jalanan, dirinya tak memperhatikan mobil dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi.

Brakk!

Kecelakaan yang tidak terduga terjadi begitu saja, dirinya menatap semua orang yang mengerumuni dirinya.
Ia Tergeletak dengan kejauhan satu meter dan berlumuran darah.

orang yang menabraknya pun sudah meninggal di tempat.

"sakit... Ya Allah kalau emang ini udah ajal aku?, Jaga anak aku yah Allah" gumamnya sembari menutup matanya perlahan.

Sebelum kesadaran nya mulai habis dirinya mendengar suara yang ia sangat kenal" Aruna, bangun na"

*****

Disisi lain ada seorang gadis yang di kunci di dalam kamar miliknya, karna tingkah laku nya membuat orang-orang terdekat menjauhi dirinya. Dan sang ayah mulai menghukum dirinya, tidak membiarkan ia keluar sebelum menyadari apa yang ia lakukan.

Gadis tersebut menangis tersedu-sedu. dirinya melakukan itu hanya ingin di manja dan di beri kasih sayang seperti kakak-kakaknya dan para sepupu terdekat nya.

Dirinya menahan lapar, sakit yang ia alami mulai menjalar di sekujur tubuh nya. Darah mulai mengalir dari hidung nya dengan deras.

"Akh!! Kalian semua udah keterlaluan, kalian semua akan menemukan ganjaran yang kalian buat terhadap diriku"

Sakit' dirinya mulai berdoa saat dirinya sudah tidak mampu menahan rasa sakit nya. Dua hari ini dirinya sudah di kurung dan tidak di beri apapun kepada semua orang yang berada di dalam rumah tersebut.

"Gue belum mau mati! Tapi gue pengen seseorang buat nempatin raga gue, buat balas dendam dengan semua keluarga yang ada di dalam rumah ini" ujar gadis itu sembari menutup matanya.















****

Hay guys! 👋
Maaf yah kalau masih ada typo.
Semoga kalian suka cerita dari aku:)

Salam sejahtera dari aku💗💕

Transmigrasi Aruna [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang