"Nathan? Kamu pernah bilang ke aku, kalau kamu bakalan cinta terus sama aku! Tapi mana cinta itu? Mana!" Ujar Karina mengejar Nathan yang sudah keluar dari kantin.
"Aku gak bisa kamu diamin kayak gini! Aku juga butuh kamu, butuh Nathan yang dulu" ujar Karina lirih sembari memegang lembut lengan kekar milik Nathan.
Nathan berbalik arah, dan menatap tajam Karina yang berani-beraninya memegang tangan nya.
"Jangan sentuh gue" Nathan menghempaskan tangan Karina yang memegang nya "loh tau kan? Siapa yang ninggalin siapa? Gue emang suka dan cinta sama lo, tapi itu dulu! Ingat itu dulu, gue hancur saat Lo ninggalin gue demi selingkuhan Lo! Dan Lo tau itu betapa hancur diri gue saat itu"
"Sekarang? Dengan seenak jidat Lo minta kembali cinta yang udah gak ada sama sekali? Mimpi! Saat gue di jodohin gue udah lupa, selupa-lupanya sama lo, dan sekarang di gantiin sama ALUNA" lanjut Nathan dengan menekan kan nama Aluna di kata terakhir.
"Tapi aku tau kamu cuma buat aku cemburu kan? Biar aku kembali lagi sama kamu? Iyah kan than!" Ujar Karina lagi, ia tidak terima kalau Nathan melupakan nya begitu saja, hanya karna ia berselingkuh.
Karina meraih tangan Nathan dan menatap sendu ke arah Nathan, dengan berharap Nathan bisa luluh dengan apa yang ia lakukan "Nathan aku cinta sama kamu, tolong dengarin apa yang aku sampai kan kali ini aja! Waktu itu aku mutusin hubungan aku sama kamu, aku di paksa Nathan aku di paksa than! Di paksa sama keluarga aku.
Kamu gak tau sehancur apa aku saat itu, aku juga di jodohin! Beda nya kamu lupain aku gitu aja, sedangkan aku? Aku sama sekali gak pernah lupain kamu" ucap Karina panjang lebar, agar Nathan luluh dan mulai percaya kembali kepadanya.
Nathan yang melihat Karina yang lemah mulai tidak tega, sejahat-jahat nya Nathan dirinya tidak membiarkan seseorang wanita sampai berlutut meminta maaf, karna ia juga masih memiliki bunda yang harus ia hargai.
"Udah jangan kek gitu lagi, malu tau di lihat sama siswa" ujar Nathan dengan nada lembutnya.
Walau terbilang datar, Nathan adalah seorang pria yang lembut dan ramah. Dan itu berlaku pada orang terdekat nya dan orang yang ia sayangi.
Karina yang mendengar nada lembut dari Nathan mulai mendongak menatap Nathan yang tengah menatap nya juga, ia tidak menyangka bahwa yang ia lakukan ternyata ada pengaruh nya untuk Nathan.
"Nathan kamu jangan cuekin aku lagi yah" ujar Karina sembari tersenyum bahagia
Seketika wajah Nahtan berubah menjadi datar kembali, apa yang di fikirkan wanita yang berada di hadapan nya ini? Apa dia meminta ingin kembali lagi seperti dulu? Ah! Nathan sampai tidak menyangka bahwa wanita ini pandai sekali bersandiwara.
Asik dengan dunia mereka masing-masing, Nathan sampai tidak menyadari bahwa ada seorang wanita yang berdiri tepat di tempat mereka sekarang, berdiri di banyak nya kerumunan, membuat Aluna tidak di lihat oleh Nathan, tapi tidak dengan Karina. Wanita licik itu bahkan memandang remeh dirinya.
Merasa jengah dengan Karina yang memandang remeh dirinya, ia pun membela kerumunan untuk menyapa Nathan dan Karina.
"At PTha kamu ngapain sih disini?" Ujar Aluna dengan nada manja, dan refleks ia memanggil Nathan dengan
"Yah mau nemuin pacar nya lah kan!" Balas Karina tak kalah sinis
Dengan nada santai Aluna kembali berkata "oh pacarnya yah? Kenalin saya calon istrinya" ujar Aluna dengan mengulurkan tangan nya, dan mengajak Karina bersalaman
"Kalau ngomong itu yang benar aja! Masa Nathan mau sih sama wanita penggo-"
Plak!
ucapan Karina terputus saat merasakan pipinya merasa panas karena tamparan
"Kalau mau ngomong itu di saring dulu, yang murahan Disini, Lo atau adik gue!" Sarkas Arya dingin kepada lawan bicaranya tersebut
"Maksud lo apa tadi? Adik? Aluna ini adik lo? Ah! Maaf yah, gue baru tau kalau Aluna George itu adik lo" ujar Karina terkejut sekaligus terseyum miring.
Mulai banyak bisik-bisik yang kini terdengar di kerumunan tersebut, 'yang benar saja, ternyata Aluna yang mereka kira anak tunggal ternyata mempunyai seorang kaka?'
"Gak usah gak sok tau Lo, gue tau! Kalau lo udah kenal gue sama Aluna itu dengan Kaka beradik, satu kali lagi Lo sebut adik gue dengan kata yang cocok buat Lo itu. Gue bakalan robek-robek dan hancurin keluarga lo" ujar Arya pergi sembari menarik tangan Aluna menjauh.
Nathan, Membela? Tidak, ia hanya melihat bagaimana cara Aluna membalas perbuatan Karina yang mempermalukan nya.
Bukan nya tidak ingin membela Aluna, ia tau Aluna bisa menghadapi masalah yang tidak seberapa itu, di luar dugaan nya ternyata Aluna hampir saja mendengar perkataan tersebut dari wanita ular yang sedang berada di samping nya tersebut.
"Lo! Apaan sih, main tarik-tarik aja, sakit tau tangan gue is" sarkas Aluna melepaskan tangan nya yang di genggam oleh Arya.
"Emang salah gue apa? Lo gak suka gue bela?" Ujar Arya sambil menatap adiknya tersebut.
"Apaan sih, emang kita akrab yah sebelum nya? Sampai Lo gak punya kerjaan buat bilang ke semua orang kalau gue adik lo? Emang dulu Lo akuin gue sebagai adik perempuan Lo? Kayaknya enggak deh! Bukan nya adik lo itu hanya Haura Yah!" Perkataan Aluna membuat Arya tak bergeming.
Apakah perkataan dari Aluna membuatnya Sampai tidak bergeming seperti itu? Hahaha Aluna tertawa bahagia melihat reaksi dari sang Kaka saat ia sudah mengeluarkan semua apa yang ia ingin ia katakan.
"Gue cuma gak mau Lo kenapa-napa" lirih Arya yang masih di dengar oleh Aluna.
Aluna ternganga mendengar kalimat lontaran lirih yang kaka nya itu keluarkan.
"Oh sekarang Lo mau jadi Kaka yang penyayang? Mau jadi Kaka yang peduli sama adik nya? Atau Kaka yang ingin menjaga adik bungsunya? Atau mungkin semua yang Lo keluarin dari mulut lo itu hanya bualan semata?" Ujar Aluna tidak percaya, bagaimana pun ia sudah sakit hati melihat tingkah laku kedua Abang dan ayah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aruna [On Going]
Teen Fiction"Sebuah hati yang hancur, tidak akan pernah kembali utuh jika masih orang yang sama" -Aruna- [SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW] Apa jadi nya kalau seorang ibu rumah tangga yang bertransmigrasi di tubuh seorang gadis yang bisa di bilang hancur dala...