Chapter 9

214 19 1
                                    

'Happy Reading'


Mentari kini menampakkan keindahan nya di pagi hari ini, dengan seorang gadis yang sedang memakai seragam sekolah, yang di beli oleh sang Kaka kemarin.

Iyah, memang setelah sang Kaka beristirahat sejenak, kemarin. Kaka nya sudah keluar lagi untuk membeli seragam yang akan ia kenakan ke sekolah, dan ia juga sudah memberi pesan kepada Nathan jika ia ingin ke sekolah bersama pemuda itu, dan di iyakan oleh Nathan.

Setelah memastikan dirinya sudah cantik dengan make up natural, dan terkesan lebih menambah kan kesan cantik tersendiri untuk kecantikan nya.

Jika waktu itu, ia mengetahui dari Kaleta, jika ke sekolah ia selalu menggunakan make up yang seperti jalang, dan hampir seluruh sekolah mengatai dirinya sebagai wanita murahan

Karna mengingat dirinya sering kali mengikuti jejak Arga, ia sungguh malu jika itu adalah Aruna, pasti dirinya sudah ingin sekali membantai Arga yang sok itu!

"Perfect" ujar nya melihat pantulan yang berada di cermin.

Ia mulai melangkah turun ke lantai satu untuk sarapan, sebenarnya ia ingin sekali memasak namun kakanya tidak mengizinkan dirinya untuk menyentuh dapur dan pria itu akan mengatakan.

'ntar apartemen Abang bakalan habis, kalau kamu yang ada di dapur' gumam nya sembari mengikuti gaya sang Kaka berbicara.

Saat sampai di meja, makanan sudah banyak tersedia. Aluna akui kalau Raihan pintar dalam segala hal, termaksud memasak dan membersihkan rumah.

"Selamat pagi dunia tipu-tipu" sapa Aluna menarik kursi meja makan.

"Masaknya banyak banget bang? Emang selain kita dua ada lagi yang mau makan disini!" Ujar nya lagi

"Iyah! Mungkin Nathan bakalan datang kesini buat jemput kamu, sekalian makan bareng aja" jawab Raihan, menyusun lauk dan sayur yang sudah ia masak.

"Ini Abang semua yang masak?"

Dan hanya di angguki oleh Raihan

"kita tunggu Nathan dulu oghey?" Ujar Raihan lagi

"Iyah!"

Belum lama dari itu bunyi bel apartemen berbunyi. Aluna segera bangkit untuk membukakan pintu nya.

"Biar Luna aja yang buka" ujarnya dan melangkah kan kakinya menuju pintu

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan tiga orang makhluk hidup depan nya.

"Abang ada?" Tanya Aslan

Yah! Yang datang adalah Dua A, dan gadis licik itu, Haura. Haura tersenyum licik dan mulai menyapa nya

"Pagi kak Luna" sapa nya dengan ramah

Sapaan dan pertanyaan yang mereka berikan tadi hanya di balas deheman oleh Aluna, dan tidak tau saja Aluna bahwa bukan hanya mereka bertiga yang datang, tapi ada Arga dan kawan-kawan.

Saat mendengar suara deru motor mereka semua seketika menoleh, terutama Aluna, yang sudah tersenyum menantikan kekasih nya itu.

Dan seketika dua A tertegun melihat senyum manis yang di keluarkan adiknya tersebut, sangat manis. Mungkin mereka sangat merindukan senyum itu

"Kamu baru datang?" Tanya Aluna berjalan melangkah kan kakinya menyambut Nathan

"Maaf yah! Tadi berantem sama bunda dulu, baru kesini." Ujar Nathan

"Emang bunda bilang apa sampai berdebat sama bunda?"

"Itu bunda bilang mobil, tapi aku nya kukuh buat bawa kamu pake motor ini" ujarnya dengan memukul-mukul kepala motor sport kesayangan nya itu.

Transmigrasi Aruna [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang