Chapter 2

403 33 1
                                    

'Happy Reading'







Udara subuh ini sungguh sangat membuat seorang gadis mungil, merasakan kedinginan, ia memeluk tubuhnya sembari berjalan untuk mematikan AC dan, mulai berjalan membuka tirai beserta jendela, beberapa saat ia tertegun melihat pemandangan dari arah balkon, kota yang sangat sunyi dan angin berhembus membuat nya masuk, dan mulai membersihkan tubuh nya.

Beberapa saat kemudian ia mulai melaksanakan sholat nya.
"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Yah Allah yah tuhan ku, berikan lah hamba mu kekuatan, dan jaga lah putri hamba yah Allah! Aku tau kau maha pengampun dan maha penyayang, angkat lah penyakit hamba. Hamba tidak ingin menyusahkan keluarga ini!

Aamiin Ya Rabbal Al-Amin"  selesai berdoa dirinya beranjak untuk membersihkan alat sholat yang baru saja ia kenakan.

Tok! Tok! Tok!

Hingga ketukan pintu membuat atensi nya berpaling ke arah pintu.
Tampa menunggu lama ia berjalan ke arah pintu dan mulai membukanya.
Tampak lah seorang pria tampan, tinggi dan tubuh atletis mata yang sangat cantik, Dan bibir tipis. Membuat nya tak berkutik.

"Siapa?" Ujarnya membuat pria tersebut mengernyit kan dahi. Sebelum atensi nya beralih kepada mukenah yang di pakai oleh nya.

Aluna yang sadar akan itu mulai berdehem "Khem! Mm itu, tadi gue habis sholat, Lo siapa?" Ujar nya membuat pria tersebut memasang wajah terkejut nya, tapi tak berselang lama ia mulai merubah raut wajah itu.

"Kamu gak kenal sama Abang?"

"Hm gak!" Ia tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Apa terjadi sesuatu saat Abang gak ada di rumah?"

Cara hanya mengangguk.

"Siapa yang ngelakuin hal ini kek kamu! Apa sih kembar? Atau gadis ular itu?" Ujar Raihan, memegang kedua pundak nya.

"Aku gak ingat, aku kenapa! Sampai aku lupa kaya gini." ujar nya menyedihkan raut wajah nya.

"Kamu gak sekolah?"

"Gak sekarang deh, soalnya aku masih capek, Kaka baru pulang? Emang dari mana? Kok baru kelihatan?"

"Hahaha, Abang nya di ajak masuk dulu dong cantik" ujar nya mengacak rambut Aluna gemas.

"Eh! Lupa, ayok masuk kak"

Kemudian Aluna menggeser tubuhnya dan membuka lebar pintu kamar nya, dan membiarkan sang Kaka yang ia tidak ketahui siapa namanya itu.

"Sini duduk sama Abang!"

"Iyah" ia mengangguk dan berjalan ke arah tempat tidur, lantas dirinya duduk tepat di pinggiran kasur empuk itu.

"Kalau kamu beneran lupa, nama Kaka Raihan Greoge, dan kamu Aluna, kamu punya Kaka kembar nama mereka Aslan dan Arya. Yang paling julid ke kamu nanti nya itu Arya, dan yang tetap stay cool itu Aslan.

Mereka berdua teman sekelas dari kamu, dan ada di antara geng motor xtc itu ada kamu taksir yang bernama arga, sedang kan kamu sendiri punya tunangan." Ucapan sang Kaka di akhir kalimat membuat nya mendengus tidak percaya apa yang sudah di perbuat oleh gadis tersebut.

"Stres" ujar Aruna dalam hati.

"Jadi maksud abang, aku punya tunangan trus aku cuma mau sama laki-laki yang bersama Arga?"

"Iyah! Kamu suka banget sama dia, sampai sih kembar kesal liat ulah kamu"

"Nama tunangan nya siapa?"

"Tunangan nya?" Beo Reihan bingung.

Aluna yang sadar pun mulai mengutuk dirinya sendiri, karna sudah salah bicara.

"Eh! Maksudnya, nama tunangan aku siapa?"

"Oh! Nama tunangan kamu itu Nathan Dwijaya, kalian udah lama di jodohin sama kakek, kakek sebenarnya gak kesal sama kamu. mungkin kamu sering membangkang dulunya sama kakek. Kamu perbaiki dulu hubungan kamu sama kakek, terima Nathan agar kakek senang sama kamu!" Ujar nya lebih lembut agar sang adik tidak terlalu tertekan dengan setiap ucapan nya.

Aluna hanya mengangguk " apa Nathan tau aku sedang sakit?

"Dia tau, tapi mengingat kamu gak pernah izinin dia buat datang jadi dia gak datang, paling Dateng bareng di kembar trus sama pujaan hati kamu"

"Mm, apa Nathan mau maafin aku kak?"

"Pasti dia gak mau buat ketemu sama aku! Apa lagi nanti kalau aku minta maaf?" Ujarnya lagi meneduhkan wajah cantik tersebut.

"Kamu juga harus tau, lelaki yang kamu kejar dulu itu lelaki gak baik. Dia selalu malu-maluin kamu, dan anak tiri dari istri ke duanya ayah juga jahat, dia selalu jahat sama kamu! Dan sering memfitnah kamu"

"Kalau itu wujud aku yang dulu, kenapa enggak aku rubah" ujar nya sembari tersenyum evil. Raihan yang melihat senyum tersebut kaget! Tak percaya jika di samping nya ini adalah adiknya.

Lama berbincang dengan Aluna, mereka memili untuk turun dan sarapan pagi. Pasti mereka sudah di tunggu oleh semua orang.

"Cih! Lama banget sih" ujar Arya dengan nada sinis.

"Udah diam, makan sekarang!" Perintah itu keluar dari mulut sakti.

Kalian tanya kemana ayah dan ibu dari Aluna mereka pergi keluar negeri untuk mengurus perusahaan ayah dan ibu tirinya tersebut mengikuti ke mana jejak sang suami. Jadi sementara waktu Sakti dan Safitri lah yang ada di rumah ini!.

"Sayang, kamu mau makan apa?" Ujar Safitri menatap wajah cerah sang cucu.

"Terserah eyang aja, intinya makanan" ujar nya tersenyum manis.

"Makanan yang eyang buat hanya tahu dan tempe, pasti kak Aluna gak suka' ujar seorang gadis memandang nya remeh.

"Kalau yang ada nya itu aja, juga gapapa ko eyang! Yang intinya yang buat makan nya eyang, pasti enak"

"Kamu bisa aja, yah udah siniin piring kamu!"

"Eyang aku juga" ujar Raihan memberi cengiran kepada sang eyang.

"Kamu tuh udah besar! Masih aja mau di sendokin"

"Makannya cari pasangan biar di sendokin sama ayang" celetuk Aluna sambil mengunyah.

"Urus aja dulu ayang Nathan kamu, biar gak ngambek!" Balas Raihan tak kalah.

"Yah gampang itu mah tinggal sogok aja sama duit pasti di maafin"

"Duit Raihan mah banyak! Pasti gak terima duit kamu"

"Yah aku sogok lagi lah, dengan bawa jalan keliling Bandung kan gampang" ujarnya sembari tertawa.

"Kamu mau ketemu sama Raihan?" Tanya sang kakek, dengan cepat Aluna mengangguk antusias.

"Iyah mau! Tapi aku gak tau wajah dia" ujar nya menundukkan kepalanya.

"Oh dia ganteng baik, nanti pulang sekolah nanti kakek suruh dia buat jenguk kamu yah sayang" ujar kakek merasa sangat sang kepadanya.

Dengan cepat dirinya mengangguk dan tersenyum.

"Yah udah makan dulu"

******

Annyeonghaseo yeorobune.
Gimana part nya?
Semoga suka yah!

Transmigrasi Aruna [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang