Clarification

860 119 0
                                    

"Menjelaskan apa ?" Tanya Lisa.

"Apa lagi, Kau berhutang penjelasan kepadaku Miss. Lalisa" Ucap Jaehyun.

Jaehyun semakin memepet Lisa pada dinding depan toilet itu.

"Okkay okkay akan kujelaskan, tapi bisakah kau sedikit mundur ?" Ucap Lisa.

"Hmmm tidak tidak, sekarang saja jelaskan. Nanti kau kabur lagi" Ucap Jaehyun.

"Jika aku kabur, bukankah kau sudah gampang mencariku ? Kau sudah tahu nama asliku, teman-temanku. Bahkan kau bersahabat dengan Taeyong Oppa" Ucap Lisa.

"Aku selalu memenuhi janjiku Miss. Bahkan sampai kapanpun aku tidak akan mencarimu, aku bisa saja mencarimu dengan seluruh koneksiku. Tapi aku hanya bergantung kepada nasib, buktinya takdir berkata baik pada kita" Ucap Jaehyun sambil membelai rambut wanita itu.

"Takdir ? Aku tidak percaya takdir Mr. Smith. Kuperingatkan kau, jangan terlalu dekat denganku. Jangan jatuh cinta kepadaku" Ucap Lisa menepis tangan laki-laki itu.

"Sudah terlambat jika kau memperingatiku sekarang" Ucap Jaehyun sambil mengecup bibir Lisa dengan lembut.

"Hentikan Jeff" Ucap Lisa sambil menahan tubuh laki-laki yang ada didepannya.

"Kenapa ? Aku tidak akan mengejarmu tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk harus membalas perasaanku. Aku sanggup jika harus menunggumu sampai kapanpun" Ucap Jaehyun.

"Jangan menungguku. Kau hanya akan buang buang waktu" Ucap Lisa.

"Kenapa kau ikut campur mengenai perasaanku ? Aku saja tidak ikut campur mengenai perasaanmu" Balas Jaehyun sambil menatap lekat mata tajam Lisa.

"Aku tidak bisa jatuh cinta lagi Jeff. Hatiku sudah hancur, aku tidak bisa mempercayai seorang laki laki lagi" Ucap Lisa sambil meneteskan air mata.

"Hey hey, kenapa kau menangis ?" Ucap Jaehyun sambil menyeka air mata Lisa kemudian ia memeluk Lisa dengan sangat erat.

"Maafkan aku telah membohongimu" Ucap Lisa. Kemudian melepaskan pelukan Jaehyun. "Aku sekarang benar benar ingin ke toilet, kau kembalilah ke acaramu. Aku tidak akan kabur aku bersungguh-sungguh kali ini" Lanjut Lisa.

Jaehyun tidak menjawab apa-apa kemudian meninggalkan Lisa ditempat itu. Lisa menatap cermin, dia merasakan sesuatu yang aneh. Mengapa dia dengan mudahnya memberitahukan kelemahannya pada laki-laki itu, bahkan dia hanya mengenal laki-laki itu hanya kurun waktu satu bulan. Dia merasa sangat nyaman ketika berada pada sisi laki-laki itu, namun Lisa masih terbayang-bayang hal menyakitkan yang dia alami secara tiba tiba. Membuat dia berfikir lagi, bahwa suatu saat dia akan menerima sakit yang lebih parah daripada ini. Dia masih berusaha menepis perasaan yang sudah sedikit timbul dihatinya. Lisa kembali memoleskan bedak diarea sekitar matanya tadi sempat menangis sedikit. Kemudian Lisa masuk kembali ke dalam area itu.

Mata Lisa tertuju pada sosok laki-laki yang tadi memeluknya, dia sedang berbincang-bincang dengan beberapa temannya. Lisa kemudian berjalan menuju meja Jisoo dan Rose.

"Lisa, kau tahu laki-laki yang sedang mengobrol dengan Mr. Smith ?" Tanya Rose.

"Ahh Mr. Richard Park ? " Tanya Lisa.

"Hmmm, dia sedang mendekatiku. Tapi aku berusaha menolaknya" Ucap Rose.

"Kenapa ?" Tanya Jisoo.

"Akan rumit jika berkencan dengan seorang CEO. Aku hanya orang biasa, dan aku seorang penyanyi" Ucap Rose.

"Heolll, kau penyanyi tapi kau kaya raya jika kau lupa Rose" Ucap Jisoo.

"Terima saja, dia dari kalangan orang baik baik Rose, keluarganya pasti akan menerimamu tanpa memandang statusmu. Percaya deh" Ucap Lisa.

24/365 | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang